Penyebab Terjadinya "Bandung Lautan Api", Peristiwa Heroik dalam Sejarah Kemerdekaan Indonesia

Pelajari penyebab terjadinya peristiwa Bandung Lautan Api, salah satu momen heroik dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada tahun 1946.

oleh Shani Ramadhan Rasyid Diperbarui 17 Mar 2025, 13:43 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2025, 13:35 WIB
penyebab bandung lautan api
penyebab bandung lautan api ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Latar Belakang Peristiwa Bandung Lautan Api

Liputan6.com, Jakarta Peristiwa Bandung Lautan Api merupakan salah satu momen paling heroik dalam sejarah perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Kejadian ini berlangsung pada 23 Maret 1946, beberapa bulan setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Untuk memahami penyebab terjadinya peristiwa bersejarah ini, kita perlu melihat konteks situasi politik dan militer yang melatarbelakanginya.

Setelah Jepang menyerah kepada Sekutu pada Agustus 1945, Indonesia segera memproklamasikan kemerdekaannya. Namun, Belanda yang sebelumnya menjajah Indonesia selama ratusan tahun, tidak rela melepaskan kekuasaannya begitu saja. Mereka berusaha kembali menguasai Indonesia dengan membonceng pasukan Sekutu yang datang untuk melucuti tentara Jepang.

Sementara itu, pemerintah dan rakyat Indonesia yang baru merdeka berusaha mempertahankan kemerdekaan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan membentuk badan-badan perjuangan dan laskar rakyat untuk melawan upaya pendudukan kembali oleh Belanda. Kota Bandung, sebagai salah satu kota besar di Jawa Barat, menjadi arena pertempuran penting antara pejuang Indonesia dan pasukan Sekutu yang membawa serta NICA (Netherlands Indies Civil Administration) Belanda.

Penyebab Utama Terjadinya Bandung Lautan Api

Ada beberapa faktor utama yang menjadi penyebab terjadinya peristiwa Bandung Lautan Api:

  1. Kedatangan Pasukan Sekutu dan NICA

    Pada 12 Oktober 1945, pasukan Sekutu di bawah pimpinan Brigadir Jenderal MacDonald tiba di Bandung. Mereka membawa serta pasukan NICA Belanda yang berniat menguasai kembali Indonesia. Kehadiran mereka memicu ketegangan dengan pemerintah dan rakyat Indonesia yang baru merdeka.

  2. Tuntutan Penyerahan Senjata

    Pasukan Sekutu menuntut agar semua senjata api yang dimiliki rakyat, kecuali milik TKR (Tentara Keamanan Rakyat), diserahkan kepada mereka. Tuntutan ini ditolak oleh pihak Indonesia karena dianggap melemahkan posisi mereka dalam mempertahankan kemerdekaan.

  3. Provokasi oleh Pihak Belanda

    Orang-orang Belanda yang baru dibebaskan dari kamp tahanan Jepang mulai melakukan tindakan-tindakan yang mengganggu keamanan. Hal ini semakin memperkeruh suasana dan memicu bentrokan antara pihak Indonesia dengan Sekutu dan NICA.

  4. Ultimatum dari Pihak Sekutu

    Pada 21 November 1945, pihak Sekutu mengeluarkan ultimatum agar Bandung Utara dikosongkan oleh pihak Indonesia. Ultimatum ini kemudian diikuti oleh ultimatum kedua pada 23 Maret 1946 yang meminta pengosongan Bandung Selatan. Ultimatum-ultimatum ini dianggap sebagai bentuk intervensi dan ancaman terhadap kedaulatan Indonesia.

  5. Strategi Pertahanan Pejuang Indonesia

    Menghadapi kekuatan militer Sekutu yang lebih besar, para pemimpin perjuangan Indonesia di Bandung memutuskan untuk menggunakan taktik bumi hangus. Mereka memilih untuk menghancurkan kota daripada membiarkannya jatuh ke tangan musuh dan digunakan sebagai basis militer.

Kronologi Peristiwa Bandung Lautan Api

Peristiwa Bandung Lautan Api tidak terjadi begitu saja, melainkan melalui serangkaian kejadian yang berujung pada pembakaran kota. Berikut adalah kronologi singkat peristiwa tersebut:

  1. 12 Oktober 1945: Pasukan Sekutu tiba di Bandung.
  2. 21 November 1945: TKR dan badan-badan perjuangan melancarkan serangan terhadap kedudukan Sekutu di Bandung Utara.
  3. 24 November 1945: Sekutu mengeluarkan ultimatum pertama agar Bandung Utara dikosongkan.
  4. Desember 1945 - Awal 1946: Terjadi berbagai pertempuran di berbagai wilayah Bandung.
  5. 17 Maret 1946: Panglima Tertinggi AFNEI mengeluarkan ultimatum kedua kepada pemerintah RI.
  6. 23 Maret 1946:
    • Pagi: Pertemuan para pemimpin perjuangan untuk memutuskan tindakan selanjutnya.
    • Sore: Dimulai evakuasi penduduk Bandung ke arah selatan.
    • Malam: Pembakaran kota Bandung dimulai.
  7. 24 Maret 1946 dini hari: Bandung Selatan telah kosong dari penduduk dan TRI (Tentara Republik Indonesia), sementara api masih berkobar di berbagai tempat.

Proses pembakaran kota Bandung dilakukan secara sistematis. Para pejuang memulai dengan membakar gedung-gedung penting seperti pabrik-pabrik dan gudang-gudang persediaan agar tidak bisa dimanfaatkan oleh musuh. Penduduk juga dihimbau untuk membakar rumah dan harta benda mereka sebelum mengungsi. Dalam waktu singkat, kobaran api menjalar ke seluruh penjuru kota, menciptakan pemandangan yang kemudian dikenal sebagai "Bandung Lautan Api".

Tokoh-Tokoh Penting dalam Peristiwa Bandung Lautan Api

Beberapa tokoh memainkan peran kunci dalam peristiwa Bandung Lautan Api. Mereka adalah:

  1. Kolonel Abdul Haris Nasution

    Sebagai Komandan Divisi III TRI, Nasution memimpin pertemuan pada 23 Maret 1946 yang menghasilkan keputusan untuk membumihanguskan Bandung. Ia juga yang mengeluarkan perintah evakuasi dan pembakaran kota.

  2. Mohammad Toha

    Seorang pejuang yang berperan dalam menghancurkan gudang amunisi milik Sekutu di Dayeuhkolot. Ia gugur dalam aksi heroik tersebut.

  3. Sutan Sjahrir

    Sebagai Perdana Menteri RI saat itu, Sjahrir terlibat dalam upaya diplomasi dengan pihak Sekutu sebelum terjadinya pembakaran Bandung.

  4. Mayor Rukana

    Komandan Polisi Militer di Bandung yang mencetuskan ide untuk membakar kota demi menyelamatkannya dari pendudukan musuh.

  5. Aruji Kartawinata

    Salah satu pemimpin perjuangan yang terlibat dalam pengambilan keputusan untuk membumihanguskan Bandung.

Para tokoh ini, bersama dengan ribuan pejuang dan rakyat Bandung lainnya, menunjukkan semangat patriotisme yang luar biasa dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia, bahkan jika itu berarti harus mengorbankan kota tercinta mereka.

Dampak dan Makna Peristiwa Bandung Lautan Api

Peristiwa Bandung Lautan Api memiliki dampak yang signifikan, baik secara langsung maupun jangka panjang:

  1. Dampak Fisik

    Pembakaran kota mengakibatkan kerusakan infrastruktur yang parah. Banyak bangunan, termasuk fasilitas publik dan rumah-rumah penduduk, hancur dalam kobaran api.

  2. Dampak Psikologis

    Peristiwa ini menunjukkan tekad bulat rakyat Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan. Hal ini meningkatkan semangat juang di daerah-daerah lain dan menjadi simbol perlawanan terhadap penjajahan.

  3. Dampak Militer

    Taktik bumi hangus ini berhasil mencegah Sekutu dan NICA menggunakan Bandung sebagai basis militer. Hal ini memaksa mereka untuk mengubah strategi dan memperhitungkan kembali kekuatan perlawanan Indonesia.

  4. Dampak Diplomatik

    Peristiwa ini menarik perhatian dunia internasional terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia. Hal ini membantu memperkuat posisi Indonesia dalam negosiasi-negosiasi selanjutnya dengan Belanda.

  5. Dampak Budaya

    Bandung Lautan Api menjadi inspirasi bagi banyak karya seni, termasuk lagu "Halo-Halo Bandung" yang masih dinyanyikan hingga saat ini sebagai pengingat semangat perjuangan.

Makna dari peristiwa ini sangat dalam bagi bangsa Indonesia. Ia menjadi simbol pengorbanan dan tekad untuk merdeka, menunjukkan bahwa rakyat Indonesia lebih memilih kehilangan harta benda daripada kembali dijajah. Peristiwa ini juga menegaskan bahwa kemerdekaan Indonesia bukan pemberian, melainkan hasil perjuangan dan pengorbanan yang besar.

Peran Rakyat dalam Peristiwa Bandung Lautan Api

Peristiwa Bandung Lautan Api tidak hanya melibatkan pasukan militer, tetapi juga seluruh lapisan masyarakat Bandung. Peran rakyat dalam peristiwa ini sangat signifikan dan menunjukkan semangat kebersamaan dalam perjuangan:

  1. Evakuasi Massal

    Rakyat Bandung melakukan evakuasi besar-besaran dalam waktu singkat. Mereka meninggalkan rumah dan harta benda demi keselamatan dan demi mendukung strategi perjuangan.

  2. Pembakaran Sukarela

    Banyak warga yang dengan sukarela membakar rumah dan harta benda mereka sendiri sebelum meninggalkan kota. Ini menunjukkan tingginya kesadaran dan pengorbanan rakyat.

  3. Dukungan Logistik

    Masyarakat membantu menyediakan makanan dan kebutuhan lain bagi para pejuang dan pengungsi selama proses evakuasi.

  4. Penyebaran Informasi

    Rakyat berperan dalam menyebarkan informasi dan instruksi dari para pemimpin perjuangan, memastikan proses evakuasi dan pembakaran berjalan teratur.

  5. Perlawanan Gerilya

    Setelah pembakaran kota, banyak warga bergabung dengan pasukan gerilya untuk melanjutkan perlawanan dari luar kota.

Peran aktif rakyat ini menunjukkan bahwa perjuangan kemerdekaan Indonesia adalah perjuangan seluruh bangsa, bukan hanya tugas militer atau pemerintah. Semangat gotong royong dan rela berkorban yang ditunjukkan oleh rakyat Bandung menjadi inspirasi bagi generasi-generasi selanjutnya.

Strategi Militer dalam Peristiwa Bandung Lautan Api

Peristiwa Bandung Lautan Api merupakan hasil dari strategi militer yang diambil oleh para pemimpin perjuangan Indonesia menghadapi kekuatan Sekutu yang lebih besar. Beberapa aspek strategi militer yang diterapkan antara lain:

  1. Taktik Bumi Hangus

    Ini adalah strategi utama yang digunakan, bertujuan untuk mencegah musuh memanfaatkan sumber daya dan infrastruktur kota. Dengan membakar kota, pejuang Indonesia menghilangkan potensi Bandung sebagai basis militer musuh.

  2. Evakuasi Terencana

    Evakuasi penduduk dilakukan secara sistematis untuk meminimalkan korban jiwa. Ini menunjukkan bahwa meskipun mengambil tindakan ekstrem, perlindungan terhadap warga sipil tetap menjadi prioritas.

  3. Penghancuran Sasaran Strategis

    Pejuang Indonesia menargetkan objek-objek vital seperti gudang amunisi, pabrik, dan infrastruktur penting lainnya untuk dihancurkan terlebih dahulu.

  4. Peralihan ke Perang Gerilya

    Setelah pembakaran kota, strategi berubah menjadi perang gerilya. Pasukan Indonesia menyebar ke daerah-daerah sekitar Bandung untuk melanjutkan perlawanan.

  5. Koordinasi Militer-Sipil

    Ada koordinasi yang erat antara pasukan militer dan penduduk sipil dalam pelaksanaan strategi ini, menunjukkan efektivitas komando dan kontrol.

Strategi ini, meskipun berisiko tinggi dan membutuhkan pengorbanan besar, terbukti efektif dalam menggagalkan rencana Sekutu dan NICA untuk menjadikan Bandung sebagai basis operasi mereka. Hal ini juga mengirimkan pesan kuat kepada dunia internasional tentang kesungguhan Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaannya.

Upaya Diplomasi Sebelum Peristiwa Bandung Lautan Api

peristiwa bandung lautan api
peristiwa bandung lautan api (sumber: wikipedia)... Selengkapnya

Sebelum terjadinya pembakaran Bandung, ada beberapa upaya diplomasi yang dilakukan untuk mencari jalan damai. Namun, upaya-upaya ini tidak membuahkan hasil yang diharapkan:

  1. Negosiasi dengan Sekutu

    Pemerintah Indonesia, melalui Perdana Menteri Sutan Sjahrir, berusaha bernegosiasi dengan pihak Sekutu untuk mencari solusi damai. Namun, perbedaan kepentingan yang terlalu besar membuat negosiasi ini tidak berhasil.

  2. Upaya Penundaan Ultimatum

    Para pemimpin Indonesia di Bandung, termasuk A.H. Nasution, berusaha meminta penundaan pelaksanaan ultimatum dari Sekutu. Namun, permintaan ini ditolak.

  3. Komunikasi dengan Pemerintah Pusat

    Ada komunikasi intensif antara pemimpin di Bandung dengan pemerintah pusat di Jakarta untuk mencari arahan dan dukungan dalam menghadapi situasi.

  4. Perundingan Lokal

    Beberapa kali diadakan perundingan antara pihak Indonesia dengan perwakilan Sekutu di Bandung, namun tidak menghasilkan kesepakatan yang memuaskan kedua belah pihak.

Kegagalan upaya-upaya diplomasi ini menunjukkan kompleksitas situasi politik dan militer saat itu. Pihak Sekutu, terutama Belanda, masih bersikeras untuk menguasai kembali Indonesia, sementara rakyat Indonesia bertekad mempertahankan kemerdekaan yang baru saja diproklamasikan. Situasi ini akhirnya berujung pada keputusan untuk membumihanguskan Bandung sebagai bentuk perlawanan terakhir.

Peringatan Peristiwa Bandung Lautan Api

Peristiwa Bandung Lautan Api terus dikenang dan diperingati oleh bangsa Indonesia, khususnya masyarakat Bandung. Beberapa bentuk peringatan tersebut antara lain:

  1. Monumen Bandung Lautan Api

    Sebuah monumen didirikan di Lapangan Tegallega, Bandung, untuk mengenang peristiwa ini. Monumen ini menjadi salah satu landmark kota dan sering dikunjungi sebagai tempat ziarah sejarah.

  2. Upacara Peringatan Tahunan

    Setiap tanggal 23 Maret, diadakan upacara peringatan di Bandung yang dihadiri oleh pejabat pemerintah, veteran, dan masyarakat umum.

  3. Edukasi Sejarah

    Peristiwa ini menjadi bagian penting dalam kurikulum sejarah di sekolah-sekolah, memastikan generasi muda memahami makna dan nilai perjuangan tersebut.

  4. Karya Seni dan Budaya

    Banyak karya seni, termasuk lagu, film, dan pertunjukan teater, yang mengangkat tema Bandung Lautan Api sebagai bentuk penghormatan dan sarana edukasi.

  5. Nama Jalan dan Bangunan

    Beberapa jalan dan bangunan di Bandung diberi nama yang terkait dengan peristiwa ini atau tokoh-tokoh yang terlibat, sebagai pengingat sejarah.

Peringatan-peringatan ini berfungsi tidak hanya sebagai bentuk penghormatan kepada para pejuang, tetapi juga sebagai sarana untuk menjaga semangat patriotisme dan nilai-nilai perjuangan di kalangan generasi muda Indonesia.

Fakta-Fakta Menarik Seputar Bandung Lautan Api

Berikut beberapa fakta menarik tentang peristiwa Bandung Lautan Api yang mungkin belum banyak diketahui:

  1. Asal Mula Istilah "Bandung Lautan Api"

    Istilah ini pertama kali muncul dalam laporan wartawan Atje Bastaman di koran Suara Merdeka pada 26 Maret 1946. Ia menyaksikan pemandangan pembakaran Bandung dari Gunung Leutik di Garut.

  2. Lagu "Halo-Halo Bandung"

    Lagu patriotik ini terinspirasi dari peristiwa Bandung Lautan Api. Meskipun ada perdebatan tentang penciptanya, lagu ini menjadi simbol semangat perjuangan rakyat Bandung.

  3. Peran Serdadu India

    Beberapa serdadu India yang merupakan bagian dari pasukan Sekutu membelot dan bergabung dengan pejuang Indonesia, termasuk Kapten Mirza dan pasukannya.

  4. Evakuasi dalam Waktu Singkat

    Proses evakuasi sekitar 200.000 penduduk Bandung dilakukan hanya dalam waktu beberapa jam, menunjukkan koordinasi yang luar biasa.

  5. Pembakaran Terencana

    Meskipun terkesan kacau, pembakaran kota sebenarnya dilakukan secara terencana dan sistematis, dimulai dari objek-objek vital.

Fakta-fakta ini menambah dimensi pada pemahaman kita tentang peristiwa Bandung Lautan Api, menunjukkan kompleksitas dan heroisme yang terkandung di dalamnya.

Kesimpulan

Peristiwa Bandung Lautan Api merupakan salah satu momen paling heroik dan bersejarah dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Penyebab utamanya adalah kombinasi dari kedatangan pasukan Sekutu dan NICA, ultimatum yang dikeluarkan oleh pihak Sekutu, serta tekad bulat rakyat Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan mereka.

Keputusan untuk membumihanguskan kota Bandung bukanlah keputusan yang mudah, namun dianggap sebagai strategi yang paling tepat dalam situasi saat itu. Peristiwa ini menunjukkan besarnya pengorbanan yang rela dilakukan oleh rakyat Indonesia demi mempertahankan kemerdekaan yang baru saja mereka raih.

Bandung Lautan Api bukan hanya tentang kehancuran fisik sebuah kota, tetapi lebih dari itu, ia menjadi simbol semangat perjuangan dan persatuan bangsa Indonesia. Peristiwa ini mengirimkan pesan yang kuat kepada dunia bahwa Indonesia serius dalam mempertahankan kemerdekaannya dan tidak akan mundur menghadapi ancaman dari kekuatan asing.

Hingga saat ini, Bandung Lautan Api terus dikenang dan dijadikan sumber inspirasi bagi generasi-generasi berikutnya. Ia mengingatkan kita akan nilai-nilai patriotisme, pengorbanan, dan persatuan yang menjadi fondasi berdirinya bangsa Indonesia. Peristiwa ini juga menjadi pelajaran penting tentang harga sebuah kemerdekaan dan pentingnya menjaga serta mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang positif dan membangun.

Dengan memahami penyebab dan makna dari peristiwa Bandung Lautan Api, kita diharapkan dapat lebih menghargai kemerdekaan yang telah diperjuangkan dengan darah dan air mata oleh para pendahulu kita. Semangat Bandung Lautan Api hendaknya terus menyala dalam hati setiap warga negara Indonesia, mendorong kita untuk terus berjuang memajukan bangsa dalam konteks zaman yang berbeda.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya