Liputan6.com, Amerika Serikat - Dua pendaki bernama Will Gadd (47 tahun) dan kekasihnya Sarah Hueniken (34 tahun) menjadi dua orang yang berhasil membalikkan sejarah pendakian di air terjun Niagara. Sebab, beberapa orang lebih memilih memacu adrenalin mereka dengan terjun dibandingkan mendaki di air terjun.
Pasangan pertama di dunia ini menjadi terkenal di seluruh dunia semenjak pada hari Selasa (27/1/2015), mereka berhasil memanjat tebing es yang berada di sepanjang tepi kiri air terjun Horseshoe seperti yang dilansir dari laman NationalGeographic, Sabtu (31/1/2015).
Air terjun Horseshoe merupakan salah satu dari tiga bagian utama air terjun Niagra dan dianggap memiliki frekuensi arus air yang paling kuat di dunia.
Advertisement
Air terjun Horseshoe membentang sekitar 670 Meter dari errapin Point di New York Goat Island ke Table Rock di Ontario. Air terjun pun mengalir dari Danau Erie ke Danau Ontario dengan rata-rata kecepetan hingga 113,267 Meter Kubik per menit.
Satu hal yang menarik dari air terjun ini adalah meskipun wujud luar air terjun terlihat beku, namun air terjun yang memiliki tinggi sekitar 42 Meter ini tidak pernah benar-benar beku. Faktanya, kesulitan tersebut telah bisa ditaklukan oleh dua pendaki super ini.
"Kekuatan air terjun yang sangat mengejutkan," kata Will Gadd sesaat setelah mencapai puncak. "Ini bisa membuat usus Anda bergetar dan membuat Anda merasa sangat amat kecil. Saya tidak pernah mengalami hal seperti itu".
Berikut Video Dokumentasi: