Kerajaan Boti di Pulau Timor yang Diteropong dari Langit

Menetap di lokasi terpencil Indonesia, Suku Boti ternyata menyimpan berbagai kearifan lokal yang membuat mereka bisa hidup mandiri.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 24 Jul 2015, 08:03 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2015, 08:03 WIB
Suku Boti
Suku Boti menempati kawasan terpencil Kecamatan KIE, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara timur.

Liputan6.com, Jakarta Boti adalah desa adat yang merupakan kerajaan terakhir di Pulau Timor. Berlokasi di kawasan terpencil Kecamatan KIE, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara timur, membuat desa adat Boti sulit dijangkau dan seolah terpisah dari peradaban.

Sama halnya dengan suku Baduy, masyarakat Boti juga terbagi menjadi dua bagian, yaitu Suku Boti Dalam dan Suku Boti Luar. Masyarakat Boti Dalam masih memegang teguh nilai-nilai adat leluhur mereka, seperti masih tinggal di area tersendiri yang berpagar kayu, lelaki yang sudah menikah dilarang memotong rambut, hingga aturan adat yang membatasi akses anak-anak mereka belajar di sekolah formal.

Masyarakat Boti masih menganut kepercayaan Dinamisme warisan leluhur mereka. Persembahyangan dilakukan untuk berdoa kepada Uis Pah (Dewa Langit) dan Uis Neno (Dewa Bumi). Kedua Dewa ini dianggap berperan dalam menjaga, mengawasi, melindungi umat manusia, dan menentukan surga neraka bagi manusia. Hingga kini tercatat 318 orang dari 76 keluarga menganut kepercayaan warisan leluhur ini, dan memilih mengosongkan kolom agama di KTP mereka.

Secara ekonomi masyarakat Boti hidup mandiri dari pertanian, peternakan, dan kain tenunnya yang memukau. Hidup berdampingan dengan alam membuat masyarakat suku Boti benar-benar memanfaatkan hasil tanam dan ternak mereka. Banyak aturan adat yang ditujukan untuk menjaga keseimbangan alam, seperti salah satunya adalah dilarang membunuh hewan liar.

Tak heran jika masyarakat Suku Boti bisa hidup mandiri hanya dengan mengandalkan alam. Kearifan lokal dan jalan kebudayaan masyarakat Suku Boti yang mengharuskan mereka hidup berdampingan dengan alam, mengajarkan arti penting pelestarian dan hidup mandiri. Bahkan tanpa bantuan siapapun, mereka membangun sekolah dengan sumber daya dan tenaga mereka sendiri.

Simak video drone Boti di program Liputan6.com di Langit Indonesia, Jumat (24/7/2015). (Ibo/Igw)

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya