Liputan6.com, Jakarta Keberdaan hampir semua situs dan aplikasi kencan memungkinkan seseorang dapat menemukan pasangan mereka yang awalnya dianggap sulit. Walaupun secara digital mereka saling terkoneksi, ternyata muncul tren baru dalam dunia kencan atau perjodoohan, yaitu traveling.
Menurut studi Visa Global Travel Intention yang dilansir dari Today.com pada Jumat (8/1), traveling secara solo meningkat sebesar 15 persen sejak tahun 2013. Selain itu, peningkatan sebesar 37 persen dari yang sebelumnya 16 persen terjadi pada orang yang baru melakukan traveling.
Baca Juga
Advertisement
Baca Juga
Jika dilihat dari kacamata industri travel, peningkatan jumlah pelancong solo tersebut ternyata dipengaruhi oleh tren baru dunia kencan. Secara teknis, travel secara solo akan mempertemukan para lajang dalam kegiatan tersebut.
Fenomena tersebut ternyata juga mendatangkan keuntungan bagi penyedia jasa akomodasi, seperti hotel dengan memberikan layanan dan pengalaman terbaik. Para pelancong solo akan ditawari oleh pihak hotel untuk mengikuti sebuah aktivita wisata, seperti tur kuliner atau sejenisnya mereka dikumpulkan dan dipertemukan dalam satu kelompok.
Dalam kegiatan tersebut, para pelancong solo berkenalan dengan teman-teman baru yang mungkin akan jadi pasangan mereka. Salah satu contoh seperti yang dilakukan resor di Puerto Rico, Wyndham Gran Rio Mar Resort dengan menawarkan para pelaku travel tunggal saling bertemu dengan tamu lainnya di bar mereka.
Selain penginapan, penyedia jasa akomodasi lainnya yang membuat program promosi, yaitu maskapai penerbangan. Sebuah aplikasi bernama Miss Travel baru merilis program untuk para pelancong solo dapat bertemu dengan pelaku travel lainnya dan merancang perjalanan bersama sebelum mereka bertemu secara langsung.
Â
** Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di siniÂ
** Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6Â
Â