Jatuh Bangun Sepeda Darsono

Darsono, salah satu orang yang menggeluti bisnis sewa sepeda di Taman Mini Indonesia Indah.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 24 Feb 2016, 06:31 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2016, 06:31 WIB
Sewa Sepeda
Dengan harga sewa Rp 50 ribu per jam, fasilitas sewa sepeda digemari anak-anak yang berkunjung ke Taman Mini Indonesia Indah.

Liputan6.com, Jakarta Berkunjung ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII) tentu merupakan pengalaman yang mengasyikan. Dilengkapi dengan berbagai wanaha bermain anak yang menarik, seperti kereta gantung dan istana boneka, tempat wisata keluarga yang ada di Ibukota Jakarta ini juga menyuguhkan beragaman keindahan Indonesia.

Dengan luas mencapai 150 hektar, menjelajahi keindahan Taman Mini Indonesia indah akan lebih mengasyikkan jika menggunakan sepeda. Namun tidak perlu khawatir jika Anda tidak membawa sepeda, pasalnya pengelola taman mini menyediakan jasa sewa sepeda dengan harga yang terjangkau.

Dibanderol dengan harga sewa Rp 50 ribu untuk satu jam, terdapat dua jenis sepeda yang disewakan, yaitu sepeda elektrik dan sepeda tandem. Sepeda tandem lebih digemari mereka yang sudah dewasa, sementara sepeda listrik memang diperuntukan bagi anak-anak.

Jasa sewa sepeda merupakan salah satu fasilitas penunjang wisata yang ada di Taman Mini Indonesia Indah.

Darsono, salah seorang pengelola jasa sewa sepeda di sekitar Tugu Api TMII kepada Liputan6.com, Selasa (23/2/2016) menuturkan, dirinya selalu kerepotan saat akhir pekan dan libur nasional tiba, mengingat pada saat itu akan ada banyak anak-anak yang menyewa sepedanya, sementara sepeda yang tersedia hanya 30 unit saja. Hal bertolak belakang justru terjadi saat di hari-hari biasa. Saat pengunjung TMII sepi, tak ada satu pun orang yang menyewa sepeda miliknya, apalagi saat musim hujan tiba. 

“Total sepeda ada 50 unit, sepeda listrik sama sepeda tandem, tapi yang komplit yang bisa dipakai cuma ada 30 unit,” ungkap Darsono.
Darsono mengakui, bisnis sewa sepeda di TMII telah digeluti sejak lama. Bisnis ini dikelola secara swadaya bersama beberapa orang temannya. Dari hasil yang didapat, Darsono harus membagi 30 persen kepada pihak TMII.

Kerusakan dan kecelakaan kecil menjadi duka yang kerap menghampiri Darsono. Tak jarang dirinya harus merogoh koceknya sendiri untuk biaya perbaikan sepeda. “Ya dukanya itu kalau ada kerusakan, namanya juga anak-anak bawa sepedanya masih suka semau gue, kalau rusak kan kita gak bisa minta ganti,” ungkapnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya