Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menghijau pada perdagangan Kamis (24/4/2025). IHSG berpotensi naik ke posisi 6.681-6.707.
IHSG melonjak 1,47% ke posisi 6.634 dan masih didominasi oleh volume pembelian, tetapi penguatannya tertahan moving average (MA)60 harian.
Advertisement
Baca Juga
"Kami memperkirakan posisi IHSG sedang berada pada bagian dari wave (a) dari wave B, sehingga IHSG masih berpeluang menguat ke rentang area 6.681-6.707,” ujar Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana dalam catatannya.
Advertisement
Ia mengatakan, IHSG akan bergerak di level support 6.373,6.148 dan level resistance 6.707,6.877 pada Kamis pekan ini.
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) memangkas prediksi pertumbuhan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 menjadi 4,7% turun dari sebelumnya 5,1%.
Penurunan ini dipengaruhi oleh tekanan eksternal, seperti ketegangan perdagangan global dan melemahnya permintaan dunia. Tren perlambatan juga terjadi di negara-negara berkembang Asia, termasuk ASEAN-5, yang diperkirakan hanya tumbuh 4,0% pada 2025, turun dari 4,6% pada 2024. Meski demikian, pertumbuhan Indonesia masih tergolong kuat dibanding rata-rata global sebesar 2,8%. IMF juga memproyeksikan defisit transaksi berjalan Indonesia meningkat dari 0,6% pada 2024 menjadi 1,5% pada 2025.
"Kami menilai, proyeksi ini tidak lepas dari kebijakan tarif Amerika Serikat, di mana negara tersebut merupakan mitra dagang nomer 2 setelah Tiongkok, sehingga pengaruhnya cukup terasa,” demikian seperti dikutip.
Terkait prediksi IHSG hari ini, PT Pilarmas Investindo Sekuritas memprediksi IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance di 6.530-6.800.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT Astra International Tbk (ASII), PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), dan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS).
Sedangkan dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK), dan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS).
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) - Spec Buy
Saham AMRT menguat 4,71% ke 2.000 disertai dengan munculnya volume pembelian, tetapi penguatannya tertahan MA60. "Kami perkirakan, posisi AMRT saat ini berada pada bagian dari wave [b] dari wave B," kata Herditya.
Spec Buy: 1.960-1.965
Target Price: 2.070, 2.130
Stoploss: below 1.870
2.PT Astra International Tbk (ASII) - Buy on Weakness
Saham ASII menguat 1,69% ke 4.820 disertai dengan munculnya volume pembelian. Herditya menuturkan, saat ini, pihaknya perkirakan posisi saham ASII berada pada bagian dari wave [y] dari wave 2, sehingga ASII rawan berbalik terkoreksi terlebih dahulu.
Buy on Weakness: 4.500-4.670
Target Price: 4.970, 5.100
Stoploss: below 4.370
3.PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) - Buy on Weakness
Saham PANI menguat 15,38% ke 12.000 disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian, penguatan saham PANI pun mampu menembus MA60. "Kami perkirakan, posisi PANI saat ini berada pada bagian dari wave [iii] dari wave C," kata dia.
Buy on Weakness: 10.450-11.050
Target Price: 12.350, 13.100
Stoploss: below 10.225
4.PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) - Buy on Weakness
Saham SSMS menguat 5,02% ke 1.675 disertai dengan munculnya volume pembelian. "Kami perkirakan, posisi SSMS saat ini berada pada bagian awal dari wave [v] dari wave 1, sehingga diperkirakan SSMS berpeluang melanjutkan penguatannya," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 1.625-1.665
Target Price: 1.780, 1.840
Stoploss: below 1.595
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Penutupan IHSG pada 23 April 2025
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menembus posisi 6.600 pada perdagangan Rabu (23/4/2025). Penguatan IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang menghijau. Selain itu, Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan 5,75%.
Mengutip data RTI, IHSG ditutup melonjak 1,47% ke posisi 6.634,37. Indeks LQ45 bertambah 1,98% ke posisi 744,78. Seluruh indeks saham acuan menghijau. IHSG sempat menyentuh level tertinggi 6.642,91 dan level terendah 6.588,25.
Pada perdagangan Rabu pekan ini, sebanyak 412 saham menguat sehingga angkat IHSG. 193 saham melemah dan 201 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.286.794 kali dengan volume perdagangan 21,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 13,7 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.860.
Mayoritas sektor saham menghijau sehingga angkat IHSG. Sedangkan sektor saham basic turun 1,56% dan sektor saham teknologi melemah 0,03%.
Sektor saham properti melesat 2,45%, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham kesehatan melejit 2,22%, sektor saham keuangan bertambah 1,71% dan sektor saham consumer siklikal mendaki 1,7%.
Selain itu, sektor saham energi bertambah 0,52%, sektor saham industri naik 1,27%, sektor saham consumer nonsiklikal menanjak 1,61%. Lalu sektor saham infrastruktur bertambah 0,78% dan sektor saham transportasi naik 0,53%.
Apa Saja Sentimen IHSG?
Sebelumnya, Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nicodemus menuturkan, keputusan kebijakan moneter dalam negeri menjadi perhatian pelaku pasar di tengah ketidakpastian global seiring kebijakan tarif resiprokal dari Amerika Serikat. Pasar berharap langkah kebijakan moneter yang diputuskan sebagai upaya menjaga stabilitas rupiah dari tekanan eksternal.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulan April 2025 yang digelar pada Selasa, 22 April 2025 dan Rabu, 23 April 2025 memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI-Rate tetap berada pada level 5,75 persen.
Suku bunga deposit facility tetap berada pada level 5 persen. Begitu pula suku bunga lending facility yang diputuskan untuk tetap berada pada level 6,5 persen.
“Dari mancanegara, pelaku pasar bereaksi setelah komentar Presiden AS Donald Trump yang meredakan kecemasan pasar,” seperti dikutip dari Antara.
Trump mengkonfirmasi tidak berencana untuk menyingkirkan Ketua Fed Jerome Powell, sehingga meredakan kekhawatiran pasar tentang independensi bank sentral dan stabilitas kebijakan. Selain itu, Trump menyatakan bahwa tarif akhir untuk impor China tidak akan setinggi 145 persen.
Menteri Keuangan AS Bessent menyatakan optimisme tentang penurunan tensi perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia, meskipun Ia memperingatkan bahwa negosiasi dengan China akan menjadi proses yang panjang dan menantang.
Pelaku pasar memiliki pandangan yang mengisyaratkan bahwa potensi de-eskalasi ketagangan dalam perang dagang AS dan China.
Dari China, bank sentral mendesak perusahaan-perusahaan milik negara untuk memprioritaskan penggunaan Yuan untuk pembayaran dan penyelesaian dalam operasi luar negeri mereka, sebuah langkah yang dipandang sebagai bagian dari dorongan yang lebih luas untuk mempercepat internasionalisasi mata uang tersebut di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan global.
Advertisement
