Liputan6.com, Jakarta Beberapa penelitian dilakukan sebagai uji coba untuk mengetahui bagaimana perasaan cemas seseorang dapat mengakibatkan ia membuat keputusan yang salah. Uji coba ini dilakukan di beberapa keadaan berbeda, di antaranya lingkungan pekerjaan dan hubungan asmara.
Baca Juga
Dilansir dari self.com, Senin (23/5/2016), para peneliti menemukan bahwa kemungkinan seseorang untuk melakukan tindak penipuan didasarkan pada tingkat kecemasan yang dialaminya.
Berdasarkan enam studi kecil yang dilakukan di tempat kerja berjudul Anxious, Threatened, and Also Unethical: How Anxiety Individuals Feel Threatened and Commit Unethical Acts menyatakan bahwa perasaan terancam yang dialami seseorang akan menggiringnya membuat keputusan yang tidak bermoral.
Advertisement
Dalam sebuah studi, para peneliti meminta 63 mahasiswa untuk mendengarkan musik, kemudian menyaksikan film horor yang sangat mengerikan, dan akhirnya diberikan permainan komputer untuk diselesaikan.
Benar saja, setelah mereka menyaksikan film horor, perasaan mereka cemas dan terancam, yang meningkatkan kemungkinan mereka untuk berbuat curang. Perasaan terancam yang dialami seseorang dapat membuatnya menempatkan dirinya sendiri di atas segala hal, termasuk aturan yang berlaku.
Meskipun tidak ada penelitian yang dilakukan khusus di dalam sebuah hubungan asmara, namun para peneliti menyatakan bahwa hasil dari penelitian ini dapat berlaku untuk segala aspek kehidupan seseorang.