Situs Wisata Dunia Ini Setop Menjual Tiket Wisata Hewan Liar

Situs wisata dunia yang satu ini resmi menghentikan penjualan tiket wisata hewan liar.

oleh Liputan6 diperbarui 18 Okt 2016, 10:30 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2016, 10:30 WIB
naik gajah
Turis sedang mendapat dari guide saat menunggang gajah di Cambodia. (foto: Bill Bachmann)

Liputan6.com, Jakarta Untuk Anda traveler sejati, beberapa pengalaman besar seperti berenang dengan mamalia laut yang besar, atau berkelana keliling padang rumput dengan gajah Afrika menjadi sebuah hal yang tak ingin dilewatkan saat traveling.

Dilansir dari Guardian, pada Selasa (18/10/2016) situs wisata terbesar di internet TripAdvisor telah meluncurkan larangan untuk menyentuh hewan liar. Tak hanya itu, TripAdvisor tidak akan lagi menjual tiket wisata yang memuat aktivitas kontak fisik dengan hewan liar atau hewan yang terancam punah. Kebijakan ini juga mencakup kegiatan berenang dengan lumba-lumba, membelai harimau dan menunggangi gajah.

Ternyata kegiatan yang selama ini kerap dilakukan dapat mengancam kesejahteraan hewan. Stephanie Shaw dari PETA mengatakan: "Kami memuji TripAdvisor yang telah mengambil sikap ini, ini sangat membantu untuk meningkatkan kesadaran di masyarakat. Pelatih gajah, misalnya, itu sangat brutal dan kejam."

Interaksi antara manusia dan hewan liar sebenarnya tidak pernah begitu tersedia. Di seluruh dunia, terutama di mana manajemen pemerintah tidak begitu baik atau bahkan lepas tangan, hewan liar rentan untuk menjadi sarana untuk mendapatkan keuntungan dan melanggar batas yang ada. Seringkali bahkan tidak terkontrol. Di suatu tempat, Anda dapat menemukan harimau diatur sedemikian rupa untuk memungkinkan wisatawan berpelukan, atau gajah yang mendapat trauma akibat kekerasan pada saat pelatihan.

Richard Rees, direktur dari Maldives Whale Shark Research Programme, menjelaskan tentang apa yang terjadi selama perjalanan hiu paus: "Di beberapa tempat, itu adalah hal yang gratis untuk siapapun. Kita melihat, menyentuh, menunggang, dan segala hal yang sebenarnya akan mengancam kesejahteraan hewan."

Pada saat yang sama pengalaman seperti ini telah berkembang, TripAdvisor telah tumbuh menjadi situs wisata terbesar dunia, dengan 690.000 tempat wisata terdaftar dan 385 juta ulasan yang telah diberikan oleh orang yang pernah mengunjungi tempat itu sebelumnya. Hal yang terdaftar di situs telah dapat dipesan sejak tahun 2014, ketika perusahaan mengakuisisi perusahaan Viator. TripAdvisor percaya ratusan bisnis dapat dipengaruhi oleh kebijakan meskipun tidak akan mengatakan dengan tepat berapa jumlahnya, atau nama perusahaan yang akan terpengaruh. TripAdvisor tidak akan memfasilitasi wisatawan yang ingin mencari perjalanan wisata dengan kegiatan interaksi fisik antara manusia dengan hewan.

(Achmad Rully P)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya