Liputan6.com, Jakarta Seiring bertambah populernya penggunaan media sosial, misalnya Instagram, ada fenomena baru yang terlihat. Salah satunya yakni munculnya artis Instagram. Bahkan bayi dan anak-anak pun bisa menjadi bagian darinya.
Tingkah anak-anak yang lucu direkam oleh orangtuanya dan diunggah lewat media sosial tersebut. Hal itu kemudian membuat anak bahkan telah mempunyai fans dari media sosial. Lantas, apa dampaknya bagi mereka?
Psikolog anak-anak dan keluarga dari Universitas Indonesia Alia Mufida mengatakan, hal tersebut sebenarnya tidak bisa dihindari. Namun, batas-batas kewajarannya tentu saja kembali kepada orangtua.
Advertisement
"Secara umum, sejauh itu sesuai koridor norma, orangtua tidak mengunggah hal-hal pribadi anaknya, misalnya mengekspos tubuh, sekolah, rumah, tidak masalah," kata Fida kepada Liputan6.com, akhir pekan lalu di Jakarta.
Mengunggah kegiatan anak-anak dan orangtua di media sosial, kata Fida, sebenarnya berdampak positif karena dapat memberikan inspirasi bagi orangtua lainnya.
Namun, orangtua juga sebaiknya memerhatikan konten hal yang diunggah. Aturan konten, menurut Fida, berisi dua hal. Pertama, tidak berpengaruh negatif bagi orang lain yang melihatnya. Misalnya, mengunggah konten yang terlalu sering.
Sementara itu, orangtua juga perlu memikirkan dampak masa depan jika mengunggah foto atau video tertentu. Bayangkan apa reaksi anak Anda nantinya saat melihatnya.
"Pastikan tidak marah ketika dewasa melihat hal yang diunggah orangtuanya," ujar Fida.
Perkara akhirnya terlihat seperti komersil dengan ada endorsement dan sebagainya, menurut Fida, selama orangtua mengunggah secara sadar konsekuensi melakukannya, itu tidak apa. Kecuali, orangtua mengunggah secara tidak sadar.
"Semua konten yang diunggah harus disadari itu lah yang mau diketahui orang lain. Maka bijak lah dalam memilih apa yang perlu diunggah dan apa yang tidak," pungkas dia.