Liputan6.com, Jakarta Ada hampir 40.000 gerai McDonald's di seluruh dunia, tetapi restoran franchise itu baru saja membuka cabang di tempat yang hampir tidak terduga sebelumnya. Cabang McDonald's yang baru didirikan itu berada di St Peter's Square, Vatikan.
Baca Juga
Advertisement
Namun, ekspansi restoran cepat saji ini justru menuai protes dari para petinggi agama di sana. Bukannya menjadi tempat melepas lapar, tempat ini justru mendapatkan perlawanan keras, terutama dari petinggi agama yang tinggal di bangunan yang dijadikan lokasi McDonald's.
Awalnya, Administration of the Patrimony of the Apostolic See (APAS) memberikan izin sewa kepada McDonald's karena restoran tersebut dianggap tidak akan mengganggu para petinggi agama. Namun nyatanya, salah satu restoran paling komersial telah berada di salah satu tempat paling suci dan bersejarah di dunia.
"Ini sangat kontroversial, bisa dibilang keputusan yang sesat," ujar Kardinal Elio Sgreccia, salah satu petinggi agama, dikutip dari La Repubblica, Rabu (11/1/2017).
Sgreccia juga mengatakan bahwa McDonald's tidak hanya tidak menghargai arsitektur, tetapi juga tradisi urban yang ada di sana. Restoran itu mengabaikan tradisi kuliner di industri restoran di Roma.
Meskipun menuai protes, tetapi restoran itu tampaknya tidak dicabut izinnya dari Vatikan. Sebab, kardinal lainnya yang memimpin APAS Demonix Calcagana terus memberikan izin sewa. "Saya tidak melihat skandal (dari sini)," kata dia.
Calcagana mungkin sangat bijaksana dalam menyikapi komersialisasi sejarah Roma. Sebab hal itu tidak dapat terhindarkan di era kini.
Tidak akan lama lagi, Hard Rock Cafe akan didirikan di jalan yang sama menuju St Peter's Square menggantikan toko buku religi. Bisa dibilang, produk Hard Rock Cafe akan menghasilkan lebih banyak uang daripada buku-buku religi. Bahkan di Vatikan, uang juga berbicara.
APAS menerima sekitar 30.000 Euro atau sekitar Rp 425 juta setiap bulan dari biaya sewa McDonald's. Restoran itu akan dibuka dari pukul 6.30-23.00 setiap hari, termasuk hari Minggu.