Ini Tanda Jari Calon Suami atau Istri yang Baik

Orang yang punya orientasi terhadap keluarga cenderung akan menjadi suami atau istri yang baik. Tanda itu bisa dilihat dari jari tangannya.

oleh Unoviana Kartika Setia diperbarui 26 Apr 2017, 13:48 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2017, 13:48 WIB
Orang yang punya orientasi terhadap keluarga cenderung akan menjadi suami atau istri yang baik. Tanda itu bisa dilihat dari jari tangannya.
Orang yang punya orientasi terhadap keluarga cenderung akan menjadi suami atau istri yang baik. Tanda itu bisa dilihat dari jari tangannya. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Orang yang punya orientasi terhadap keluarga cenderung akan menjadi suami atau istri yang baik. Hal tersebut ternyata dapat dilihat dari jari tangan mereka. Jika Anda ingin tahu apakah calon pasangan memiliki orientasi keluarga, ini tanda-tanda yang bisa diperhatikan.

Melansir dari Your Chinese Astrology, Rabu (26/4/2017), jari manis selalu berhubungan dengan pasangan dan keluarga. Jika jari manis cenderung menempel pada jari tengah, orang itu sangat bertanggung jawab dan fokus terhadap keluarga. Jika jari tersebut lebih dekat dengan jari kelingking, artinya orang tersebut sangat memperhatikan anak-anaknya.

Apalagi jika jari manis panjangnya hampir sama dengan jari tengah, maka orang itu cenderung senang berjudi. Maka tidak heran mereka sangat bersemangat untuk mengikuti segala macam taruhan. Mereka juga senang mengambil risiko, sehingga tak takut jor-joran dalam berinvestasi.

Investasi besar seperti properti pun tidak takut diikuti. Sebab, mereka cenderung berorientasi pada kesuksesan, bukan pada risiko itu sendiri.

Orang dengan jari manis yang relatif panjang cenderung memiliki pandangan yang unik tentang karier dan rencana independen dalam pekerjaan. Mereka cenderung dapat mengimplementasikan rencana selangkah demi selangkah tanpa dipengaruhi oleh faktor eksternal. Sementara itu, mereka juga memiliki rasa seni dan romantisme yang sangat kuat.

Sebaliknya, orang dengan jari manis yang pendek cenderung lebih individual. Mereka memilih hidup sederhana daripada mencapai sesuatu yang terlalu berisiko.

Dalam cinta, mereka lebih realistis. Mereka berpikir bahwa cinta yang stabil adalah kebahagiaan dalam hidup, sehingga tidak mau repot-repot menggapai sesuatu yang sulit dicapai.

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya