Agro Expo Banyuwangi Dibuka dengan Pesta Buah Lokal

Ratusan pengunjung memadati areal persawahan yang menjadi lokasi berlangsungnya Agro Expo Banyuwangi.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 14 Mei 2017, 17:00 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2017, 17:00 WIB
 Agro Expo Banyuwangi Dibuka dengan Pesta Buah Lokal
Ratusan pengunjung memadati areal persawahan yang menjadi lokasi berlangsungnya Agro Expo Banyuwangi.

Liputan6.com, Jakarta Pembukaan Banyuwangi Agro Festival berlangsung dengan meriah. Ratusan pengunjung memadati areal persawahan yang menjadi lokasi berlangsungnya pameran produk pertanian dan peternakan unggulan Banyuwangi tersebut. Suasana semakin semarak saat warga yang datang turut berpesta makan buah lokal bersama Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko.

Ribuan aneka buah lokal seperti jeruk, pisang, salak, nanas, dan buah naga disajikan secara gratis bagi para pengunjung yang memadati Festival Agro di areal persawahan Kota Banyuwangi, Sabtu sore (13/5/2017). Buah-buahan hasil kebun para petani Banyuwangi yang bercita rasa manis tersebut seolah menjadi pertanda suburnya tanah pertanian di Kabupaten ujung timur Pulau Jawa Ini.

“Festival Agro ini menjadi etalase berbagai produk pertanian unggulan daerah yang selama ini dikembangkan oleh para petani kita. Tidak hanya menjadi pameran produk unggulan, acara yang digelar langsung di areal persawahan ini menjadi ajang edukasi dan sharing berbagai permasalahan pertanian baik bagi pemula maupun petani,” kata Bupati Abdullah Azwar Anas yang membuka festival lewat sambungan video call, karena posisinya masih menjalankan ibadah umroh di Mekah.

Festival Agro kali ini memang berbeda dari biasanya. Areal sawah seluas 9 hektar disulap menjadi auditorium plant yakni sebuah auditorium tanaman raksasa yang bisa menjadi sarana edukasi sekaligus pariwisata bagi para pengunjungnya. Auditorium plant tersebut terbagi menjadi bagian pengembangan aneka tanaman dan hewan ternak yakni seperti organic farm, city farming, kampung horti, florikultura, kebun penggandaan mata tempel, florifishery, kebun biofarmaka dan kampung ternak.

Festival tersebut juga menyediakan forum Gesah Tani, sebuah forum sharing seputar pertanian yang berlangsung setiap hari mulai jam 15.00-19.00 WIB.

“Semua tanaman yang ada di areal ini ditanam mulai dari bibit sampai besar di lokasi pameran. Masyarakat bisa mendapatkan edukasi tentang proses tanaman tersebut sampai penanganan pasca panen di lokasi melalui pendamping yang bertugas. Acara ini bisa menjadi sarana edukasi yang menyenangkan terutama bagi para pelajar,” ujar Anas mengakhiri sambungan jarak jauhnya.

Direktur Perbenihan Direktur Jendral Hortikultura Kementrian Pertanian Suparman yang ikut hadir pada kegiatan tersebut mengatakan jika Festival Agro Banyuwangi sangat menarik. 

“Tidak semua daerah melaksanakan kegiatan seperti ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain untuk mendorong pengembangan pertaniannya,” kata Suparman.

Festival agro yang digelar dengan menyuguhkan proses penanaman hingga panen secara langsung beserta fasilitas sharing seputar pertanian ini menurutnya juga menjadi cara yang baik untuk menarik anak-anak muda mau terjun ke dunia pertanian. 

“Even ini bisa menjadi sarana pelajar untuk melihat secara langsung proses pertanian. Anak-anak muda juga bisa melihat kalau menjadi petani hasilnya sangat menguntungkan,” ucap Suparman.

Sementara itu Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko yang hadir pada kesempatan tersebut sempat memanen berbagai tanaman secara langsung di lokasi Festival seperti jagung buah yang bisa langsung dimakan, melon dan aneka tanaman sayur mayur.

Pameran yang berlangsung selama satu pekan ini (13 - 20 Mei 2017) pengunjung bisa melihat aneka hortikultura, dan merasakan sensasi memetiknya langsung, mulai dari cabai, tomat, selada, labu, aneka jenis melon, dan gambas. Ada pula tanaman pangan seperti padi organik, jagung, kedelai, dan berbagai jenis umbi. Produk perkebunan pun ditampilkan, seperti tebu dan tembakau. Tak lupa produk peternakan, seperti susu segar, daging ayam organik, daging sapi, dan telur organik.

"Juga ada hamparan padi yang berwarna hitam dan jagung pelangi yang akan disiapkan menjadi ikon baru agrowisata Banyuwangi," kata Wabup Yusuf. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya