Liputan6.com, Jakarta Gunung Agung merupakan gunung berapi aktif yang menjadi salah satu destinasi wisata adventure di Bali. Berlokasi di Kabupaten Karangasem, gunung ini memiliki ketinggian mencapai 3.014 meter di atas permukaan laut dengan cekungan kawah yang besar dan dalam. Di mata masyarakat adat Bali, Gunung Agung dianggap tempat yang sakral, karena gunung ini sejak lama dipercaya menjadi tempat bersemayam para ruh leluhur.Untuk bisa sampai ke puncak Gunung Agung, para pendaki punya dua jalur yang biasa digunakan, yaitu melalui basecamp Pura Pasar Agung yang ada di Kecamatan Selat dan melalui Pura Besakih, Kecamatan Rendang. Di antara dua jalur ini, para pendaki kebanyakan memilih jalur Pura Besakih, selain punya pemandangan alam yang menawan, lewat jalur ini pendaki juga bisa menyaksikan Pura Besakih, pura terbesar di Pulau Bali.Dengan mengambil jalur pendakian via Pura Besakih, pendaki bisa memulai perjalanan dari Kota Denpasar ke arah utara dengan menempuh jarak sekitar 25 km. Mengingat trek via jalur ini cukup sulit, para pendaki diharuskan menggunakan jasa ranger pendamping.
Di mata para pendaki, Gunung Agung punya sisi menariknya sendiri. Gunung ini terkenal dengan pemandangan matahari terbenamnya yang menawan, "karpet" awan bisa terlihat saat cuaca sedang bagus. Gunung Agung juga kerap menjadi lokasi bagi banyak pendaki untuk run trail.
Miko, salah seorang pendaki kepada Liputan6.com, Senin (25/9/2017) mengatakan, "Buat saya, jalur Pasar Agung lebih menantang, karena nyari jalurnya sendiri melipir ke tebing untuk sampai puncak utama. Di tempat ini juga ada puncak patung, yang biasa digunakan masyarakat Bali untuk beribadah. Yang menarik lagi, semua hal yang berkaitan dengan sapi di Gunung Agung dilarang."
Advertisement
Video: Andi Jatmiko/ Liputan6.com
Tanda-tanda Erupsi
Menurut catatan Pusat Vulkanologi, Gunung Agung terakhir kali meletus pada 1963 yang mengakibarkan kerusakan parah di kawasan terdampak, terutama Kabupaten Karangasem. Saat ini, Gunung Agung kembali mengeluarkan tanda-tanda erupsi. Rekomendasi per tanggal 22 September 2017 Pusat Vulkanolgi merekomendasikan, masyarakat dan para pendaki tidak melakukan aktivitas dan pendakian di dalam radius 9 km dari kawah puncak Gunung Agung, dan penambahan perluasan sektoral ke arah utara – timurlaut, Tenggara Selatan – baratdaya, sejauh 12 km. Namun demikian, menurut informasi yang diperoleh dari Bali Tourism Board, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai per Minggu, 24 September 2017 pukul 18.00 WITA masih berjalan normal. Official Statement Bali Tourism Board juga mengungkapkan, “Aktivitas penerbangan di sekitar wilayah udara Bali masih normal. Proses keberangkatan penumpang tetap terjaga dan tidak ada pergerakan wisatawan ke luar Bali secara besar-besaran. Kapal Feri ke pulau-pulau tetangga dan sebaliknya juga masih menjalankan jadwal mereka secara normal.”