Bangun Akses Wisata, Purbalingga Segera Punya Bandara

Keberadaan Bandara Panglima Jenderal Soedirman Purbalingga dianggap bisa memudahkan wisatawan yang ingin berkunjung.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 21 Nov 2017, 11:15 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2017, 11:15 WIB
Hobi Traveling? Ini Pekerjaan yang Cocok untuk Anda
Ini perkerjaan yang cocok untuk Anda pemilik hobi traveling. (Istockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Ingin mandi di Curug Silintang, menjamahi agrowisata Lembah Asri Purbalingga, atau menyusuri keindahan Purbalingga lainnya? Jangan dulu bilang jauh, karena Bandara Panglima Jenderal Soedirman sebentar lagi akan jadi bandara komersil yang bisa digunakan siapa pun.

Menurut informasi humas Kementerian Pariwisata, Minggu (19/11/2017), Pemprov Jawa Tengah baru saja menandatangi nota kesepahaman dengan PT Angkasa Pura II, selaku pengelola bandara, untuk bekerjasama, mengelola, dan mengembangkan bandara yang ada di Kecamatan Bukateja tersebut sebagai bandara komersil.

Terkait hal itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, akhir tahun 2017 akan dilakukan groundbreaking. Dirinya berharap pada Desember 2018 sudah mulai beroperasi, dan kemungkinan pada 2019 siap beroperasi semuanya.

Lebih jauh dirinya juga mengatakan, efeknya nanti bukan hanya untuk masyarakat Kabupaten Purbalingga, tapi juga daerah lain, seperti Banyumas, Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, bahkan Kebumen. "Beberapa kabupaten di wilayah pantura juga akan diuntungkan, seperti Pekalongan, Pemalang, Tegal, dan Brebes. Sektor pariwisata sudah pasti berkembang. Perekonomian juga akan meningkat," ungkap Ganjar menambahkan.

 

Tanggapan Menteri Pariwisata

Sementara itu, di tempat terpisah, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, bandara Purbalingga bisa menjadi pemicu untuk meningkatkan pertumbuhan pariwisata, yang nantinya juga akan berimbas langsung kepada perekonomian masyarakat.

“Kalau sudah ada bandara pasti ada perpindahan orang dan barang. Dan jika ada pergerakan orang, maka akan ada pergerakan uang. Bila arahnya ke pariwisata, ini akan meningkatkan pendapatan per kapita, menaikkan devisa, dan menciptakan banyak lapangan kerja baru,” ungkap Arief Yahya.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Purbalingga sendiri mengungkap, pada 2015, kawasan ini dikunjungi 214 wisman, terbanyak datang di bulan Januari. Sementara untuk pergerakan wisawatan Nusantara, BPS mencatat ada sekitar 1.343.147 orang yang berkunjung ke Purbalingga, dengan total pendapatan lebih dari Rp 25 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya