Gunung Agung Meletus, Wisata Bali Kehilangan Rp 250 Miliar

Akibat Gunung Agung meletus, wisata Bali kehilangan Rp 250 miliar dari turis yang tak dapat berkunjung ke sana.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 01 Des 2017, 10:09 WIB
Diterbitkan 01 Des 2017, 10:09 WIB
Gunung Agung
Pemandangan Gunung Agung terlihat dari udara, Bali, Kamis (30/11). Kepala Sub Bidang Mitigasi Pemantauan Gunung api Wilayah Timur PVMBG, Devy Kamil Syahbana mengatakan, asap vulkanik Gunung Agung menggalami penurunan. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Gunung Agung di Karangasem, Bali, masih terus menunjukkan aktivitas vulkanik. Imbasnya sampai hari ini, Jumat (1/12/2017), Bandara Internasional I Ngurah Rai masih ditutup.

Padahal, Bali sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia sedang berada dalam high season liburan akhir tahun. Menanggapi hal ini, Menteri Pariwisata Arief Yahya yang sedang berada di Sabang, kepada media mengatakan, sekarang nomor satu pelayanan terhadap wisatawan.

"Memang high season berkurang sangat besar karena Gunung Agung meletus," ungkap Arief Yahya.

Arief Yahya menyebut, Bali kehilangan devisa Rp 250 miliar per hari akibat erupsi Gunung Agung dan ditutupnya Bandara I Gusti Ngurah Rai. Angka tersebut didapat berdasarkan perhitungan wisman yang masuk per hari, dikalikan dengan jumlah rata-rata pengeluaran wisman yang menggunakan kurs dolar Rp 13.000, dengan rata-rata pengeluaran per wisman saat berwisata ke Bali sekitar US$ 1.200.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kehilangan Rp 250 Miliar

Gunung Agung
Landskap Gunung Agung terlihat dari udara, Bali, Kamis (30/11). Asap yang dikeluarkan dominan putih dan tidak berwarna abu kegelapan seperti hari-hari sebelumnya. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Jika dihitung secara keseluruhan akan menghasilkan total sekitar Rp 250 miliar.

"Kita sudah pikirkan bersama divert ke Banyuwangi, terutama dari Bali utara bisa ke Banyuwangi. Kalau Lombok sudah bisa dibuka, bisa ke Lombok," ujar Arief Yahya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya