Pesona Gunung Tambora yang Tak Ada Habis-habisnya

Tahukah Anda, letusan Gunung Tambora pada sekitar 200 tahun lalu menyebabkan sebagian Eropa tidak terkena sinar matahari selama 1 tahun.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 12 Apr 2018, 10:13 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2018, 10:13 WIB
Kaldera Gunung Tambora
Kaldera Gunung Tambora (Wikipedia)

Liputan6.com, Jakarta Sekitar 200 tahun lalu, tepatnya 10 April, Gunung Tambora yang ada di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, meletus dahsyat. Kekuatan letusannya mencapai level 7 Volcanic Explosivity Index, atau yang terbesar dalam sejarah umat manusia. Dampaknya pun menyebar ke seluruh belahan dunia. Di Eropa misalnya, sebagain kawasan tersebut tidak terkena sinar matahari selama setahun, terjadi badai salju, hingga gagal panen.

Untuk memperingati peristiwa besar tersebut, Pemda Dompu dan Bima menggelar Festival Pesona Gunung Tambora yang tahun ini memasuki tahun ke-empat penyelenggaraan.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menurut keterangan resmi yang diterima Liputan6.com, Kamis (12/4/2018) mengatakan, Kemenpar memberi apresiasi kepada pemda setempat yang konsisten menggelar Festival Pesona Tambora.

“Festival Pesona Tambora tahun ini luar biasa. Penyiapan atraksi, aspek transportasi dan amenitas berstandar baik. Sesungguhnya festival ini sangat luar biasa. Magnet Gunung Tambora dan komposisi yang dimiliki Pulau Sumbawa akan mampu menarik lebih banyak wisatawan,” ujar Arief Yahya.

Lebih jauh Arief Yahya mengatakan, event pariwisata ini perlu terus dijaga, dan ditingkatkan dengan menggelar beragam atraksi wisata menarik, mengingat banyak orang punya kesan dengan Gunung Tambora sehingga punya daya tarik tersendiri.

 

Keindahan Alam Sumbawa

Festival Pesona Gunung Tambora
Foto: Dok. Kementerian Pariwisata.

Pulau Sumbawa sendiri memiliki segitiga eksotis Samota, yaitu Teluk Saleh, Pulau Moyo, dan Gunung Tambora. Keindahan kawasan Samota memiliki daya tarik bagi para wisatawan. Ketiga lokasi ini merupakan favorit karena mencakup pegunungan hingga dunia bawah laut. Samota layaknya ‘surga’ bagi para wisatawan.

Selain itu, Tambora juga memiliki Savana Doro Ncanga dan Doro Bente. Destinasi ini berada pada kawasan National Geopark Tambora. Savana Doro Ncanga merupakan lokasi bentangan padang rumput lebih dari 6.000 hektare. Kawasan ini juga menjadi lokasi penggembalaan sapi, kerbau, hingga kuda. Masih di kawasan Tambora, terdapat Doro Bente yang merupakan kaldera yang tidak aktif lagi. Doro Bente memiliki ketinggian 80 mdpl dan berbatasan langsung dengan laut.

Sedangkan Teluk Saleh yang memiliki kedalaman mencapai 200 meter ini memiliki daya tarik sendiri. Kawasan ini familiar sebagai akuarium raksasa karena memiliki biota laut yang sangat lengkap. Beragam jenis spesies terumbu karang dan ikan ada di sana. Yang menjadi idola adalah manta atau pari paka. Perairan Moyo dikenal memiliki pusaran arus yang dikenal sebagai fenomena pembersihan air. Meski demikian, pusaran arus tersebut tidak berbahaya.

“Pulau Sumbawa ini kaya akan destinasi wisata favorit. Nuansa pantai-pantainya sangat khas. Para pengunjung Festival Pesona Tambora juga banyak mampir ke sana. Lokasi festival dengan Teluk Saleh sangat dekat,” kata Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Mohammad Faozal.

 

Pulau Moyo yang Eksotis

Pulau Moyo
Foto: Dok. Kementerian Pariwisata

Pulau Moyo merupakan lokasi yang wajib dikunjungi wisatawan ketika berkunjung ke NTB. Kawasan ini memiliki pesona berupa Air Terjun Mata Jitu yang memiliki ketinggian 15 meter dengan 12 kolam bertingkat. Area ini eksotis karena menjadi oase di tengah savana Pulau Moyo.

Wisatawan juga bisa menjumpai Burung Maleo beserta sarangnya yang unik. Pulau Moyo juga memiliki 16 site atau point diving. Kawasan ini terkenal dengan angel reef dan sea fan. Idola para diver yang berkunjung kesini adalah hiu sirip hitam dan hiu sirip putih. Selain itu, perairan ini juga memiliki spot unik, yaitu SS Sumbawa yang berupa kapal tenggelam dengan kedalaman 19 meter. Ukuran kapal tersebut yakni 20x10x5 meter dengan kondisi masih utuh dan lengkap dengan terumbu karangnya.

Untuk mengunjungi Pulau Moyo wisatawan dapat melakukan perjalanan melalui Pelabuhan Sumbawa menuju Pelabuhan Aji Pulau Moyo menggunakan boat dengan lama perjalanan sekitar 1,5 jam. Harga sewanya kisaran Rp 1,5 juta hingga Rp 1,7 juta dengan kapasitas 20 orang. Kalau mau sedikit santai, bisa menumpang public boat dengan tiket Rp 25 ribu bagi para wisnus, lalu wisman dibanderol Rp 50 ribu.

“Keindahan bawah laut di sana memang luar biasa. Kawasan ini menjadi destinasi favorit bagi para penyelam. Ada banyak obyek yang bisa dilihat di sana,” ujar Faozal menambahkan.

 

Simak juga video menarik berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya