Liputan6.com, Jakarta Round Table Policy Dialogue (RTPD) yang digelar dalam rangkaian Rapat Koordinasi Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Bank Indonesia di Yogyakarta memutuskan Banyuwangi menjadi salah satu dari 8 destinasi prioritas yang bakal dikembangkan bersama.
Terkait hal ini, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menurut informasi yang diterima Liputan6.com, Rabu (29/8/2018) mengatakan, Banyuwangi bersyukur kini masuk dalam 8 destinasi prioritas dari pemerintah pusat.
“Kami berterima kasih, karena pemerintah pusat terus mendukung secara konkrit berbagai inovasi daerah,” ungkap Anas.
Advertisement
Secara lengkap 8 destinasi prioritas tersebut antara lain Bali, Danau Toba, Borobudur-Jogjakarta, Solo, Semarang (Joglosemar), Bromo, Labuan Bajo, Jakarta, Mandalika, dan Banyuwangi.
“Dengan menjadi daerah destinasi prioritas pemerintah, Banyuwangi akan dikembangkan keroyokan oleh pemerintah pusat dengan segala instrumennya, termasuk pembiayaannya,” ujar Anas.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Perbaikan Infrastruktur
Salah satu langkah awal dari penetapan Banyuwangi sebagai destinasi prioritas adalah dengan diperbaiki dan dibangunnya jalan akses menuju Kawah Ijen dan Taman Nasional Alas Purwo dengan dana Rp 50 miliar dari pemerintah pusat.
Kawah Ijen adalah destinasi dengan fenomena api biru (blue flame) yang mendunia. Adapun di Taman Nasional Alas Purwo terdapat padang rumput Sadengan tempat habitat banteng dan Pantai Plengkung (G-Land) yang mempunyai salah satu ombak terbaik di dunia untuk selancar.
“Menko Maritim Pak Luhut bulan lalu sudah ke Banyuwangi, beliau sudah naik ke Kawah Ijen dan Alas Purwo untuk mengecek perbaikan akses. Nah, dengan menjadi destinasi prioritas, bakal dikebut lagi, termasuk ada promosi besar dari pusat,” ujar Anas.
Advertisement
Aksesibilitas
Pembenahan infrastruktur pariwisata ini diharapkan bisa semakin memacu jumlah kunjungan wisman yang tahun lalu mencapai 98.000 orang.
Bandara yang kini melayani lima frekuensi penerbangan dari Jakarta per hari dan tiga kali per hari dari Surabaya ini sebentar lagi bahkan menjadi bandara internasional. Sebuah maskapai sudah menyiapkan rute penerbangan internasional. Saat ini izinnya sedang diproses di Kementerian Perhubungan.