Liputan6.com, Jakarta Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), menjadi nominator 'The World’s Best Airport 2018'. Event ini diselenggarakan SkyTrax. Bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II menunggu voting kalian untuk menjadi juara.
SkyTrax adalah perusahaan yang dipercaya untuk mengaudit lapangan terbang di seluruh dunia. Karena cakupan SkyTrax sangat luas, Terminal 3 Bandara Soetta harus bersaing dengan ratusan bandara dari negara lain.
Salah satu ajang bergengsi di dunia penerbangan ini, sudah mulai sejak Senin (8/10) lalu. Prosesnya voting akan berlangsung hingga Februari 2019 mendatang.
Advertisement
Untuk memaksimalkan voting, SkyTrax merilis sebuah microsite bagi voters. Tujuannya untuk mempermudah voter memilih bandara favorit mereka. Di dalamya terdapat terdapat sebuah survey berisi point-point yang akan menjadi indikator kelayakan bandara yang masuk nominasi.
Point-point tersebut melingkupi pelayanan dan fasilitas yang dimiliki bandara. Selain itu, para voters juga ditanyai pengalaman saat menggunakan bandara tersebut.
Assistant Vice President of Service & Facility Assurance PT Angkasa Pura (AP) II, Agoes Soepriyanto, mengatakan masuknya Terminal 3 Bandara Sokarno Hatta dalam nominasi SkyTrax menjadi sebuah kebanggaan. Khususnya bagi AP II sebagai pengelola.
“Dari waktu ke waktu, kita terus mengembangkan fasilitas dan pelayanan terminal 3 untuk menghadirkan pengalaman yang menyenangkan bagi para penumpang pesawat,” ujarnya, Rabu (10/10).
Dijelaskan Agoes, salah satu langkah yang dilakukan PT AP II adalah membuat Terminal 3 semakin 'go digital'. Realisasinya, dengan membangun Digital Lounge di area publik dan kawasan check in.
“Lounge ini menggantikan meja informasi yang sebelumnya ada. Penumpang akan semakin dimudahkan dengan kehadiran Digital Lounge tersebut. Sebab, beragam informasi seputar bandara bisa diakses sendiri. Banyak fasilitas yang dihadirkan. Antara lain adalah koneksi internet super cepat,” tutur Agoes.
Terkait voting di SkyTrax, Agoes menjelaskan istilah yang digunakan adalah Jakarta International Airport, bukan Soekarno-Hatta. Setidaknya ada beberapa alasan utama yang mendasarinya. Pertama, SkyTrax melihat Bandara ini sebagai gate utama untuk masuk ke Jakarta sebagai ibukota Indonesia.
Alasan lainnya adalah untuk memudahkan mereka yang di luar negeri ketika memilih bandara ini sebagai bandara terbaik. “Supaya kita ‘jual’ Jakartanya juga,” tambah Agoes.
Di ajang tahunan ini, Agoes memasang target terminal 3 ini bisa naik peringkatnya. “Tahun 2017 kita berada di peringkat ke 45 sebagai bandara terbaik di dunia. Kita ingin tahun ini bisa tembus ke peringkat 30-an. Karena itu bantuan dari masyarakat untuk ikut memberikan vote sangat dibutuhkan,” imbuhnya.
Untuk mendukung Terminal 3 bandara Soetta sebagai salah satu yang terbaik di dunia, silahkan mengklik link: http://www.worldairportsurvey.com/Surveys/favorite_airport.html
Lalu, ketik: "Jakarta International Airport" Pilih contoh: High Speed Wifi Connection/Cleanliness of Terminal/Friendliness of Staff, etc.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengaku senang dengan nominasi yang kembali diraih Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Untuk itu, Menpar mengajak masyarakat untuk ikut voting agar Terminal 3 Soetta menjadi terbaik.
“Mengapa award menjadi penting? Award begitu penting bagi kita karena tiga alasan yang saya singkat 3C, yakni Confidence, Credibility, dan Calibration. Dalam Confidence, award akan menaikkan tingkat kepercayaan. Karena, penghargaan pada dasarnya adalah sebuah legitimasi atau pengakuan. Bila kita mendapatkan penghargaan, maka self confidence kita akan naik,” paparnya.
Sedangkan dalam Credibility, jika dikomunikasikan dengan baik, award yang diperoleh dapat menjadi cara marketing yang paling efektif. Khususnya untuk image. Karena, tidak perlu lagi bersusah payah menyampaikan keunggulan. Orang lainlah yang menyatakannya.
“Sementara dalam Calibration, sebuah penghargaan juga bermanfaat untuk mengetahui apakah yang kita lakukan sudah benar. Sekaligus, mengetahui posisi kita dibandingkan dengan yang lain,” jelasnya.
(*)