Pameran Lukisan Karya Anak Jalanan Hiasi Atrium Plaza Indonesia

Pameran persembahan Rumah Faye dan Kelas Gambar ini diisi oleh 43 karya 10 anak jalanan yang tinggal di Kampung Melayu.

oleh Putu Elmira diperbarui 24 Feb 2019, 05:00 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2019, 05:00 WIB
Pameran Lukisan Krayon Kami Karya Kami.
Faye Simanjuntak dan Galih Wismoyo dalam acara pembukaan pameran lukisan 'Krayon Kami Karya Kami' di Atrium Plaza Indonesia, Sabtu (23/2/2019). (dok. Liputan6.com/Esther Novita Inochi)

Liputan6.com, Jakarta - Anak-anak jalanan pun mampu menghasilkan karya seni yang indah dan layak untuk dipamerkan. Hasil karya seni mereka berupa lukisan dipamerkan dalam pameran karya seni bertajuk Krayon Kami Karya Kami di Atrium Plaza Indonesia, Jakarta Pusat. Pameran tersebut diadakan pada 23 Februari 2019 hingga 3 Maret 2019.

Pameran tersebut digagas oleh Kelas Gambar yang berkolaborasi dengan Rumah Faye. Sepuluh anak yang tinggal di Kampung Melayu, Jakarta Timur memamerkan 43 karya mereka yang dilukis dengan krayon.

Anak-anak tersebut berasal dari kondisi yang kurang sejahtera. Usia mereka masih berkisar antara 6-12 tahun, namun mereka sudah mengecap kerasnya kehidupan. Mereka tinggal di kolong jembatan Casablanca sebab profesi orang tua mereka adalah pemulung di pemukiman tersebut. 

Galih Wismoyo Sakti, pendiri Kelas Gambar justru melihat bahwa anak-anak tersebut mampu berkarya di bidang seni. Bekerja sama dengan Faye Simanjuntak, pendiri Rumah Faye, ia menggandeng anak-anak di pemukiman Kampung Melayu untuk melukis dengan krayon untuk kemudian dipamerkan di pameran seni.

"Kelas Gambar ini merupakan komunitas yang memberikan kelas seni gratis kepada anak-anak kurang sejahtera di seluruh Indonesia," jelas Galih dalam acara pembukaan pameran tersebut Sabtu (23/2/2019) ini. Galih ingin memperlihatkan bahwa menggambar bisa menjadi bentuk ekspresi anak-anak pemukiman tersebut.

Pembelajaran di Kelas Gambar selalu mementingkan proses dalam melukis. "Melalui Kelas Gambar ini, anak-anak terbuka pikirannya terhadap pentingnya eksplorasi ketika melukis," ungkap Galih. Tak hanya itu, anak juga diajarkan untuk tidak mudah menyerah dan tidak takut salah.

Faye juga berpendapat bahwa anak-anak seperti mereka juga harus dijaga kesejahteraannya. "Kita sebagai anak-anak muda pun harus berani berkontribusi dan memberikan apa yang bisa kita berikan kepada mereka," pungkas gadis berusia 16 tahun itu.

Pameran Krayon Kami Karya Kami ini tidak hanya menampilkan seni lukisan, tapi juga menghadirkan workshop di bidang seni. "Nanti kita akan mengadakan workshop mengenai art therapy dari Vindy Ariella, pendiri Bipolar Care Indonesia," terang Galih. Tak cukup sampai di situ, pameran ini juga mengadakan workshop menggambar dari Citra Marina, salah satu ilustrator berbakat di Indonesia.

Pameran ini pun menjadi ajang untuk menggalang dana melalui penjualan lukisan dan kegiatan workshop. Seluruh keuntungan dari semua kegiatan tersebut akan didonasikan kepada keluarga anak-anak di Kampung Melayu.

Rumah Faye dan Kelas Gambar pun menyimpan harapan atas terselenggaranya pameran ini. Mereka berharap bisa memberdayakan anak-anak di Kampung Melayu melalui kegiatan berkarya di bidang seni. Virus seni pun akan semakin tertular dan lebih dikenal oleh keluarga Indonesia yang belum sejahtera. (Esther Novita Inochi)

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya