Liputan6.com, Jakarta - Lewat buku bisa memberdayakan anak kurang mampu. Hal itulah yang dikerjakan pendiri Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB), Veronica Colondam lewat buku terbarunya, Journey To Impact.
Buku yang proses penulisannya diselesaikan pada 2017 itu menceritakan rangkaian pengalaman spiritual diri yang pada akhirnya membentuk serta membawanya pada visi besar untuk meningkatkan kehidupan anak Indonesia.
Selain itu, buku yang hadir dalam versi Bahasa Inggris itu juga menceritakan perjalanan membangun salah satu perusahaan sosial yang memengaruhi jutaan anak muda. Salah satu yang kerap disinggungnya adalah kehadiran Rumah Belajar Batik di Pekalongan yang menjadi bagian program YCAB.
Advertisement
"Perjalanannya panjang. 2017 selesai nulis, another things happened. Butuh setahun untuk editing and come to Indonesian version. Cetakan awalnya benar, tapi keluarnya salah," tutur Veronica dalam malam penggalangan dana, Jumat, 22 Februari 2019.
Baca Juga
Walau terkendala, buku Veronica akhirnya bisa dipublikasikan dan mulai dijual di sejumlah toko buku, seperti Periplus dan Kinokuniya. Buku tersedia pula di amazon.com. Lewat buku itu pula, ia menggelar malam penggalangan dana yang bertujuan mengirim 1.000 anak kurang mampu ke sekolah.
Ia tak sendiri karena percaya bahwa kesadaran kolektif dan usaha bersama dapat menciptakan hasil dan manfaat yang lebih besar. Veronica menggandeng beberapa pihak untuk menyumbangkan produk atau hasil karya yang selanjutnya dilelang kepada para undangan.
"Cukup dengan Rp 4 juta, sudah bisa mendapat satu anak asuh," katanya.
Salah satu yang terlibat adalah Sebastian Gunawan yang membuat lima clutch edisi terbatas. Clutch itu berbahan dasar kulit dan sampul buku berhiaskan batu permata.
"Desain clutch ini terinspirasi dari semangat YCAB yang dirintis oleh Veronica. Selama ini, YCAB memiliki misi sosial yang telah banyak membantu anak-anak yang membutuhkan," kata Seba yang menjadi perancang baju pengantin Veronica saat menikah dulu.
Selain Seba, ada pula perancang aksesori Rinaldy Yunardi yang akrab disapa Yungyung. Lelaki yang karyanya dipakai Lady Gaga itu menciptakan book stand cantik untuk dilelang pada malam itu.
"Kenapa rak buku? Karena seperti YCAB, rak buku merupakan penopang serta menandakan dukungan terhadap ilmu sehingga bisa berdiri dan terlihat," tuturnya.
Ada pula sejumlah furnitur karya desainer Andi Lim dalam koleksi Revoliving. Terdapat meja hingga cermin dengan desain unik yang bisa dipilih. Terakhir, ada sepeda motor sport Scrambler Sixty 2 yang dihibahkan Ducati. Malam penggalangan dana YCAB itu pun ditutup dengan donasi yang dikumpulkan mencapai Rp 4,72 miliar.
Saksikan video pilihan berikut ini: