Liputan6.com, Jakarta - Terik matahari tak terlalu menyengat di kawasan Taman Fatahillah, Jakarta Pusat, Rabu (17/4/2019) siang. Puluhan orang asyik bersepeda mengitari taman itu. Mereka berdatangan dari penjuru Jakarta dan daerah terdekat Jakarta usai mencoblos di TPS Pemilu 2019.
Mereka berdatangan karena mengetahui beberapa tempat wisata di Jakarta memberikan penawaran tiket masuk gratis sebagai apresiasi kepada mereka yang telah memberikan hak pilihnya. Beberapa museum yang berada di Kota Tua ikut memberikan tiket masuk gratis, seperti Museum Sejarah Jakarta, Museum Wayang, dan Museum Seni Rupa dan Keramik.
Advertisement
Baca Juga
"Anak saya belum pernah ke Kota Tua. Kebetulan juga saya habis nyoblos. Saya (ke sini) mau mengenalkan Jakarta kepada anak-anak saya," ujar Husni, pengunjung asal Jakarta Utara.
Husni bosan mengajak anak-anaknya selalu pergi ke mal saat hari libur. Ia yang tertarik dengan bangunan-bangunan tua ini juga ingin mengenalkan sejarah Jakarta. Saat mengetahui informasi mengenai masuk museum gratis dari media sosial, ia pun memboyong keluarganya menuju Kota Tua.Â
"Seru, belum pernah ke sini. Bisa foto-foto dan cari suasana. Pengen juga masuk museum," ungkap Rahma, pengunjung asal Bogor yang sedang bermain sepeda mengeliling Taman Fatahilah.
Ada pula Febi yang jauh-jauh dari Tangerang mengajak keluarganya ke Museum Wayang dan museum di Kota Tua lainnya. Selain untuk liburan, mereka juga ingin mengenang masa lalu Jakarta.
Â
* Ikuti Hitung Cepat atau Quick Count Hasil Pilpres 2019 dan Pemilu 2019 di sini
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Museum Sejarah Jakarta
Kawasan Kota Tua memiliki banyak kantor penting pada zaman pemerintahan Belanda. Terdapat kantor seperti Dewan Pengadilan, Dewan Yatim Piatu, dewan yang mengurusi tera atau timbangan, dan kantor catatan sipil.
Pada 1974 bangunan-bangunan tersebut dialihfungsikan menjadi museum. Salah satunya Museum Sejarah Jakarta yang pada 30 Maret 2019 merayakan ulang tahun yang ke-45.
Masuk ke dalam Museum Sejarah Jakarta, Anda bisa merasakan atmosfer yang berbeda. Dinding, lantai, dan tangga yang terlihat tua seakan menjelaskan sejarah besar bagi bangsa Indonesia ada di sana. Aroma ruangan yang tidak biasa seakan memberi tahu ada sejarah menyakitkan yang dialami masyarakat Indonesia saat itu.
Di dalamnya terdapat berbagai macam koleksi seperti meja, kursi, tempat tidur, penyekat ruangan, senjata, barang purba yang ada sejak abad ke-17 hingga ke-19.
Bagi pengunjung yang masuk ke museum ini, mereka dikenakan biaya Rp 5 ribu untuk dewasa, Rp 3 ribu untuk mahasiswa, dan Rp 2 ribu bagi pelajar. (Fairuz Fildzah)
Advertisement