Menteri Pariwisata Ajak Anak Muda Majukan Digital Tourism 4.0

Menpar ungkapkan Digital Tourism 4.0 saat media visit Transmedia.

oleh Cahyu diperbarui 24 Apr 2019, 14:37 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2019, 14:37 WIB
Kemenpar
Menpar Ungkapkan Digital Tourism 4.0 Saat Media Visit Transmedia (foto: dok. Kemenpar)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pariwisata, Arief Yahya, menjadi narasumber dalam talkshow dan live report di program After 10 saat  melakukan Media Visit Transmedia di Gedung Trans Tv, Jakarta Selatan, Rabu, (24/7/2019). Dalam kesempatan ini, ia menjelaskan mengenai perkembangan pariwisata Indonesia di tengah kemajuan teknologi informasi serta memberikan inspirasi kepada generasi milenial untuk turut serta membantu program pemerintah melalui media sosial.

Arief mengajak kaum milenial untuk memanfaatkan keunggulan pariwisata di era revolusi industri 4.0 atau Tourism 4.0 agar dapat memenangkan persaingan sektor pariwisata di pasar global.

 

“Saat ini perilaku wisatawan sudah sangat digital. Selain itu, juga semakin dominannya travellers milenial. Sekitar 70% travellers melakukan ‘search dan share’ melalui platform digital dan lebih dari 50% inbound travellers kita adalah kaum milenial,” ujarnya.

Arief menjelaskan, Kemenpar sudah melakukan digitalisasi sejak empat tahun silam. Sejak saat itu, tradisi analog dan konvensional berubah menjadi menggunakan digital di semua lini.

“Tourism 4.0 lahir seiring dengan mulai tersedianya big data perilaku travelers yang mampu dikumpulkan via apps dan sensor yang kemudian diolah untuk menciptakan seamless dan personalized travelling experience,” ucapnya.

Seamless dan personalized experience itu, imbuh Arief, bisa diwujudkan dengan bantuan teknologi Revolusi Industri 4.0, yaitu Artificial Intelligence, Internet of Things (IoT), big data analytics, robotics, augmented reality, cloud computing, dan blockchain. 

“Target Presiden Jokowi 20 juta tahun 2019 itu sama dengan double, dari start awal 9,3 juta di 2014. Untuk mendapatkan hasil yang luar biasa, hanya bisa ditempuh dengan cara yang tidak biasa dan cara yang tidak biasa itu adalah digital,” kata dia.

 

 

(*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya