Liputan6.com, Jakarta - Halima Aden, model muslimah asal Amerika Serikat mencetak sejarah. Wajah manisnya terpampang di sampul depan majalah baju renang, Sports Ilustrated yang selama ini memajang model berbikini dengan berbagai gaya sensual.
Melalui unggahan di Instagram, Sports Ilustrated menegaskan Halima sebagai perempuan pertama yang memakai hijab dan burkini di sampul dan halaman dalam. Sesi pemotretan perempuan kelahiran 19 September 1997 itu berlangsung di pinggir Pantai Watamu, Kenya.
Advertisement
Baca Juga
Dilansir dari laman si.com, Selasa (30/4/2019) Kenya terpilih sebagai lokasi pemotretan mengingat perempuan keturunan Somalia itu lahir di sana. Mentor model Asia's Next Top Model, Yu Tsai, didapuk jadi fotografer dalam sesi pemotretan tersebut.
"Saya terus mengenang saat saya masih berusia 6 tahun di negeri yang sama. Tetapi, saat itu berada di kamp pengungsian," tutur Halima Aden saat pemotretan.
"Dan ketika dewasa dan hidup dengan mewujudkan mimpi besar, kembali ke Kenya untuk pemotretan SI, itu adalah bagian terindah dari Kenya yang saya pikir tak ada seorang pun yang bisa membayangkannya," sambungnya.
Sementara itu, Editor majalah SI Swimsuit MJ Day berpendapat Halima merupakan salah satu sosok yang mewakili definisi cantik, tak hanya di penampilan luar, tapi juga di dalam. Ia mengaku terpukau dengan kecerdasan, semangat, dan autentiknya Halima Aden. "Kami percaya cantik tak mengenal batasan," ujar MJ Day.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Perjalanan Karier
Halima Aden pertama kali jadi perbincangan saat terpilih sebagai satu-satunya semifinalis berhijab dalam kontes kecantikan Miss Minnesota AS pada usia 19 tahun. Walau tak menang, penampilannya menarik perhatian sebuah agensi model dunia, IMG Model.
Sejak itu, karier modeling perempuan bertinggi badan 166Â cm tersebut terus menanjak. Ia tampil di sampul majalah Vogue Inggris dan selanjutnya berjalan di catwalk New York Fashion Week pada Februari 2017.
Halima juga ditunjuk jadi duta Unicef dan mengemban amanah menyebarkan kesadaran pentingnya melindungi anak-anak. Hal tersebut sejalan dengan pengalaman masa kecilnya sebagai pengungsi anak di wilayah konflik.
Saat perang sipil di Somalia, keluarganya meninggalkan desa pada 1992 dan pindah ke pengungsian di Kakuma, Kenya. Pada usia 7 tahun, Halima, ibu, dan adik laki-lakinya pindah ke Amerika Serikat, lalu menetap di St. Cloud, Minnesota.
Halima pun berpesan pada para perempuan untuk tidak mengubah kepribadian, tetapi mengubah permainan. Melalui penampilannya di majalah baju renang itu, ia mengingatkan bahwa perempuan dengan latar belakang apapun bisa berdiri bersama.
Advertisement