Liputan6.com, Jakarta - Namanya Muhammad Naja Hudia Afifurohman atau akrab disapa Naja. Bocah asal Mataram, Nusa Tenggara Barat, ini membuat banyak orang terkagum-kagum.
Bagaimana tidak, di usia Naja yang baru berusia 9 tahun, ia sudah mampu menghafal 30 juz Alquran. Kebiasaan menghafal Alquran itu sudah ia jalani sejak usia 3,5 tahun.
Advertisement
Baca Juga
Naja termasuk sosok pendiam, terutama untuk orang-orang yang baru dikenalnya. Namun, dalam keluarga Naja sosok yang sangat periang.
Meski otak Naja tak mampu berfungsi secara maksimal dan tak bisa menggerakkan anggota badannya. Layaknya, anak-anak seusianya.
"Namun, Allah berkata lain. Di otaknya (Naja) terdapat lembaran demi lembaran Alquran yang ia hapal huruf per huruf, ayat per ayat. Dia hafal betul lembaran-lembaran tersebut. Tak hanya hafal, dia juga sangat cinta Alquran," jelas Irfan Hakim, dalam acara Hafiz Indonesia 2019 yang diunggah ke kanal YouTube pada 6 Mei 2019.
Saksikan video pilihan di bawah ini :
Celebral Palsy
Menurut sang bunda, Dahlia Andayani, Naja didiagnosis dokter menderita celebral palsy atau lumpuh otak. Artinya, sebagian sel otaknya yang mengatur gerak motorik itu rusak.
"Jadi, semua yang berhubungan dengan gerakan-gerakan, dia nggak bisa," jelas sang bunda dalam sebuah tayangan Hafiz Indonesia yang diunggah dalam YouTube, baru-baru ini.
Dahlia menjelaskan, bayi yang baru lahir biasanya punya gerakan-gerakan refleks. Biasanya bayi akan mengangkat leher, kepala, miring ke kiri, miring ke kanan, tengkurap, dan lain sebagainya.
"Naja itu nggak bisa. Jadi dari kecil karena lahir prematur, sampai umur 6 bulan, dia telentang saja. Itu kita bolak-balik ke rumah sakit. Tapi kata dokter, anak ibu tidak apa-apa karena dia prematur," jelas sang ibu.
Naja baru bisa mengangkat lehernya saat usia 1,5 tahun. Ia kemudian bisa duduk pada usia 2,5 tahun, sedangkan Naja baru bisa bangun dari tempat tidur dan duduk itu saat umur 3,5 tahun.
Dahlia mengungkapkan jika putranya itu celebral palsy dalam kategori sedang. Dua tangan dan kakinya kaku.
"Jadi, dia dikasih apapun tidak bisa diarahkan. Kelihatan dia baik semua kondisinya, tapi saat kita berikan sesuatu, misalnya, sendok untuk makan, dia nggak bisa ngarahin ke mulut sesuai arah sendok," tandas Dahlia.Â
Advertisement