Simak Syarat untuk Berguru pada Rinaldy Yunardi

Rinaldy Yunardi tak mau sembarang memilih orang untuk dibimbing. Bagi Yungyung, ilmu hanya bisa dibagikan ke orang tertentu.

oleh Henry Hens diperbarui 24 Nov 2019, 16:02 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2019, 16:02 WIB
[Fimela] Rinaldy Yunardi
Rinaldy Yunardi (Daniel Kampua/Fimela.com)

Liputan6.com, Jakarta - Siapa tak kenal Rinaldy A Yunardi? Desainer aksesori Indonesia itu sudah mendapatkan berbagai penghargaan. Karya-karyanya bahkan sudah banyak dipakai para artis kelas dunia.

Pada September lalu, Rinady kembali meraih penghargaan bergengsi. Ia berhasil menyabet tiga penghargaan sekalihus di ajang World of WearableArt (WOW) Awards 2019 yang diselenggarakan di Wellington, Selandia Baru.

Tiga penghargaan itu adalah Supreme WOW Award, Avant-Garde Section Award, dan International Design Award: Asia. Semua penghargaan itu didapat dari busana dan aksesori rancangan Rinaldy yang diberi nama 'The Lady Warrior'.

Sebelumnya pada 2017, dia juga meraih tiga piala di ajang serupa.  Sebagai orang yang penuh ilmu di dunia aksesori, Rinaldy ternyata tak pernah menempuh pendidikan formal di bidang desain maupun fashion.

Meski begitu, dengan segala kesuksesan yang diraihnya, pria yang akrab disapa Koh Yungyung ini tak sungkan membagi ilmu. Namun, dia tidak sembarang memilih orang untuk dibimbing.

Bagi Yungyung, ilmunya hanya bisa dibagikan kepada orang tertentu. Ia hanya akan mengajarkan orang-orang yang memang punya minat serius dalam dunia desain aksesori.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Mengembangkan Kreativitas

Rinaldy Yunardi
Rinaldy Yunardi saat menerima penghargaan di WOW 2019 (Instagram @rinaldyyunardi)

"Kalau mengajar tentu yang dinilai itu bukan dari saya. Ini dunia jadi harus matang saya membimbing bukan berarti mengajar ya tapi mereka sudah harus punya skill terlebih dahulu sebelum belajar sama," tuturnya pada Liputan6.com di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Bagi Rinaldy, mengajar murid yang belum mempunyai skill, sama saja dengan memberi arahan. Murid tersebut hanya akan mengikuti apa yang ia katakan bukan dari hatinya maupun kreasinya sendiri.

Menurut dia, lebih baik mengajari murid yang sudah memiliki skill dan minat terlebih dahulu, karena seni berbicara dari hati. Pria 48 tahun ini juga mengungkapkan kalau karya harus bisa dihidupkan, berbeda dengan yang hanya diberi arahan dan menghafal.

Rinaldy mengakui banyak memiliki panggilan untuk mengisi acara workshop. Tapi ia tidak ingin mengisi acara dan mengajari dari dasar, melainkan hanya cara mengembangkan kreativitas.

"Yang paling susah itu kan mengembangkan, kemana lagi mencari inspirasi. Bagaimana mendapat inspirasi itu yang saya ingin share dengan banyak orang," ucap Rinaldy.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya