6 Destinasi Wisata Unik di Labuan Bajo yang Masih Jarang Diketahui, Salah Satunya Sarang Ular

Labuan Bajo selama ini hanya dikenal dengan wisata komodo, tapi ada destinasi lain yang tak kalah indah tapi masih jarang didatangi.

oleh Henry diperbarui 12 Des 2019, 07:03 WIB
Diterbitkan 12 Des 2019, 07:03 WIB
Liputan 6 default 2
Ilustraasi foto Liputan6

Liputan6.com, Jakarta - Pamor Labuan Bajo sebagai destinasi wisata makin cemerlang, apalagi setelah banyak pesohor dunia datang ke sana. Desa yang berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, kini manjadi salah satu dari lima destinasi super prioritas.

Keindahan alam dan keramahtamahan penduduk sekitar menjadi daya tarik. Tapi yang paling utama adalah keberadaan komodo, reptil kuno yang menjadi hewan endemik di sana. Banyak wisatawan berbondong-bondong untuk melihat langsung aksi hewan karnivora itu.

Tapi, Labuan Bajo tak hanya itu. Masih ada sederet destinasi wisata unik yang belum banyak dieksplorasi. Apa saja? Liputan6.com merangkum enam di antaranya, dikutip dari berbagai sumber, Selasa, 10 Desember 2019. 

 

1. Pemandangan Apik Bukit Sylvia

Salah satu dataran tinggi yang menawarkan pemandangan laut paling apik di Labuan Bajo adalah Bukit Sylvia. Dari atas Bukit Sylvia, wisatawan dapat melihat tempat singgah kapal nelayan sampai kapal pesiar dari luar negeri. Hal ini juga menjadi daya tarik Labuan Bajo yang merupakan wisata mewah di Indonesia.

Bukit Sylvia dapat ditempuh dari Pelabuhan Bajo, dengan berjalan kaki maupun menggunakan transportasi umum di sana, seperti angkot dan ojek. Jika berjalan kaki, wisatawan dapat memakan waktu sekitar setengah jam. Jika naik transportasi umum, hanya membutuhkan waktu sekitar 5 menit untuk sampai ke Bukit Sylvia.

Nama 'Sylvia' diambil dari sebuah hotel yang terkenal di daerah bukit, yaitu Sylvia Resort. Awalnya, Bukit Sylvia hanya dikunjungi para wisatawan yang menginap di hotel, dan kemudian baru eksis semakin eksis dan sengaja dikunjungi sebagai destinasi wisata oleh para wisatawan. Bukit Sylvia juga sering disebut sebagai Bukit Cinta karena menghadirkan suasana romantis.

2. Kampung Ujung, Kampung Kuliner di Labuan Bajo

Dilansir dari labuanbajotour, Rabu (4/8/18), Kampung Ujung menjadi kampung kuliner yang dapat memanjakan lidah setelah berwisata. Bagi pecinya seafood, kampung ini adalah surga makanan yang tak boleh dilewatkan. Kampung Ujung menyajikan makanan dari hasil tangkapan laut dari nelayan sekitar. Mulai dari ikan, udang, cumi, dan lain sebagainya, makanan laut dihidangkan lengkap dengan sayur lalapan.

Kampung ini terletak di pesisir pantai sehingga akses transportasinya tidak sulit. Jika sampai di perkampungan kuliner ini, pengunjung akan mendapati warung-warung atau gerobak berjejer menunggu untuk disinggahi. Tak hanya makanan laut, di Kampung Ujung juga menyediakan makanan lain seperti olahan ayam dan sayur mayur.

Pemandangan saat menyantap hidangan di Kampung Ujung juga akan menambah selera makan, saat sore pengunjung bisa menyaksikan matahari terbenam di garis laut dengan jelas.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

3. Gua Batu Cermin,

Gua Batu Cermin
Gua Batu Cermin, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (dok. Istimewa/Fairuz Fildzah)

Meski terkenal dengan keindahan pantai dan bawah lautnya, di darat Labuan Bajo wisatawan juga dapat menemukan hal yang tidak kalah mengagumkannya, seperti Gua Batu Cermin atau disebut pula Gua Cermin.

Di depan gua terdapat sebuah gapura kecil yang terbuat dari kayu dan bertuliskan 'Welcome Batu Cermin'. Sepanjang jalan menuju ke Gua juga sudah dilapisi con block sehingga nyaman dan aman untuk dilewati wisatawan. Untuk menuju Gua Batu wisawatan bisa menempuh dengan kendaraan roda dua atau empat dari Labuan Bajo.

Konon jutaan tahun lalu, Gua Cermin ini berada di dasar laut. Namun, akibat aktivitas gempa bumi yang terjadi wilayah itu akhirnya membuat gua menjadi naik ke atas dan kini posisinya lebih tinggi dari pantai.

Hal ini pernah diteliti oleh seorang arkeolog yang juga pastor asal Belanda bernama Theodore Verhoven. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa ada sejumlah fosil yang membuktikan bahwa dulunya gua itu berada di bawah laut.

4. Gua Ular yang Bikin Penasaran

Selain Gua Cermin, satu lagi gua yang tak kalah seru di Labuan Bajo. Gua ini terletak di Desa Galang, Kecamatan Welak. Persisnya berada di tengah-tengah, antara kota Labuan Bajo dan Ruteng. Istana Ular bisa dicapai dengan berkendara dari Desa Wol hanya 5 kilometer dan memakan waktu kurang lebih satu jam. 

Gua ini juga dijuluki 'Istana Ular'. menjadi hunian bagi puluhan hingga ratusan ular dari ukuran terkecil hingga yang sangat besar dengan warna yang beragam. Untuk masuk ke gua wisatawan perlu didampingi pawang yang merupakan tetua adat. Tak bisa sembarang masuk, perlu ritual khusus untuk masuk ke Gua Ular ini.

Asal usul Istana Ular Warga setempat di Desa Galang, menamai Istana Ular lantaran ditemukan banyak sekali ular yang dipimpin oleh ular putih raksasa tersebut. Selama musim penghujan, ular-ular tesebut kelayapan keluar dari gua.

5. Pesona Air Terjun Cunca Wulang

Andien Aisyah
Andien Aisyah berenang di air terjun Waimarang di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) (Instagram/@andienaisyah)

Setelah puas menikmati indahnya pantai di Labuan Bajo, air terjun Cunca Wulang bisa menjadi variasi objek wisata berikutnya. Air terjun yang satu ini tidak kalah mempesona dibandingkan pantai-pantai di Labuan Bajo.

Air Terjun Cunca Wulang diapit oleh batuan kapur yang membentuk tebing-tebing tinggi. Aktivitas yang dilakukan di Cunca Wulang juga beragam, mulai dari berenang di air terjun, mendaki tebing, atau lompat indah dari tebing tinggi di sekitar tebing. Untuk tempat berfoto juga tak diragukan lagi, Cunca Wulang juaranya.

Air Terjun Cunca Wulang berada di 26 kilometer sebelah timur Labuan Bajo, perjalanan ke sana bisa ditempuh menggunakan kendaraam roda dua maupun empat. Kemudian dilanjutkan perjalanan menuruni bukit sekitar 4 km, trek pada jalan ini tidak begitu curam dan bisa memakan waktu sekitar 1 jam.

6. Bertualang di Pulau Kalong

Seperti namanya, wisatawan akan menemukan binatang kalong di pulau ini. Pulau ini merupakan habitat besar bagi para kelelawar raksasa tersebut.

Tak hanya pemandangan pantai yang cantik, Pulau Kalong memberikan sensasi berbeda dengan ribuan kalong yang menghuni pulau ini pada saat sore. Pemandangan ribuan kalong yang keluar dari sarangnya pada saat hari menjelang gelap bisa wisatawan dapatkan di pulau ini.

Terletak di Kabupaten Manggarai, kawasan hutan lindung Mbeliling di Labuan Bajo, untuk sampai ke Pulau Kalong, pengunjung harus melewati sejumlah jalur terjal. Apabila anda berangkat menggunakan pesawat, dapat turun di bandara terdekat atau disarankan turun di Denpasar kemudian menempuh perjalanan selama 4 sampai 5 jam ke Nusa Tenggara Timur.

Sesampai di sana, perjalanan dilanjutkan dengan naik bis umum ke pelabuhan Labuan Bajo dan dengan speedboat atau kano. Dari Labuan Bajo, jarak yang ditempuh sampai ke Pulau Kalong sekitar 8 km dan memakan waktu sekitar 1 jam jalur laut. (Adhita Diansyavira)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya