Leyeh-Leyeh Bareng Jadi Kunci Hubungan Cinta yang Bahagia dan Langgeng

Jangan sampai terlalu fokus pada gairah dan melupakan kenyamanan dalam menjalin hubungan cinta.

oleh Asnida Riani diperbarui 27 Feb 2020, 00:01 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2020, 00:01 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi relationship. (dok.pexels.com/Anastasiya Lobanovskaya)

Liputan6.com, Jakarta - Di awal hubungan cinta, kombinasi rasa semangat dan menyenangkan sangat mungkin membuat pasangan dipenuhi energi. Alhasil, bayangan untuk melakukan banyak petualangan baru bersama acap kali melintas. Tapi, seiring waktu, kenyamanan tumbuh sehingga sekadar nonton film di rumah jadi tak sebegitu membosankan.

Melansir laman Brightside, Selasa, 25 Februari 2020, pasangan sering kali menganggap hubungan mereka berada di tahap bosan dan sudah kehilangan percikan-percikan cinta di momen seperti ini. Padahal, ahli mengungkap bahwa kebiasaan seperti itu merupakan indikator dari hubungan cinta yang bahagia dan langgeng.

Fondasi hubungan yang kuat

Penulis self-help Mark Manson percaya, salah satu komponen penting dalam hubungan yang kuat adalah kemampuan pasangan untuk leyeh-leyeh bareng. Ia mengatakan, pasangan yang telah bersama selama 60 tahun atau lebih bisa langgeng bukan karena petualangan gila.

Tapi, bagaimana mereka bisa melakukan 'hal membosankan' bersama dan tetap nyaman atas keberadaan satu sama lain.

Lakukan keseharian bersama

Dalam hubungan jangka panjang, ketika excitement dianggap sudah memudar, pasangan seharusnya tetap melakukan keseharian bersama. Hal-hal sepele yang bisa dikoordinasikan, sesederhana makan bersama, bahkan masak di akhir pekan.

Pasalnya, hubungan cinta yang langgeng tak berlandaskan drama atau emosi gila, tapi dukungan, juga kemampuan untuk berbagi hidup dengan orang lain.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tak Melihat Standar Hubungan dari Orang Lain

Ilustrasi Relationship
Ilustrasi Relationship. (dok. pexels.com/Asnida Riani)

Mark juga percaya bahwa media sosial berkontribusi pada salah paham umum tentang hubungan yang sukses selalu terkait semangat di hidup mereka. Dari situ, banyak orang melihat standar sebuah hubungan dari orang lain.

Pendekatan ini sebenarnya membuat pasangan tertekan dan mulai meragukan perasaan satu sama lain. Karenanya, penting untuk diingat bahwa berbagi kebosanan adalah bagian normal dalam hidup.

Bukan berarti harus jadi orang yang membosankan

Kendati demikian, berubah jadi orang membosankan yang tak memiliki ketertarikan, selain leyeh-leyeh di rumah, nyatanya bukanlah opsi. Anda harus temukan keseimbangan yang sehat antara ketertarikan Anda dengan pasangan.

Mark mengungkap, seseorang bisa tetap jadi orang yang bergairah dan membosankan di saat bersamaam. Jadi, tetap tumbuh bersama, tapi jangan memaksakan hubungan harus penuh dengan gairah, sementara nyamannya malah terlupakan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya