Sederet Skenario Terburuk Dunia Penerbangan Terapkan New Normal Usai Pandemi

Skenario terburuk dunia penerbangan ini diungkap para ahli dengan berkaca pada penerapan new normal usai pandemi corona.

oleh Asnida Riani diperbarui 26 Mei 2020, 21:01 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2020, 21:01 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi pesawat terbang. (dok. unsplash.com/Asnida Riani)

Liputan6.com, Jakarta - Dunia penerbangan tengah mempersiapkan diri untuk kembali beroperasi dengan penerapan new normal setelah pandemi corona COVID-19 dinilai lebih terkendali.

Melihat fenomena ini, para ahli industri penerbangan memperingatkan para pelancong perihal realita baru dan bagaimana perjalanan ini tak akan lagi sama.

Melampaui peraturan penggunaan masker dan social distancing, berikut beberapa perkiraan skenario terburuk dunia penerbangan, sebagaimana dilansir dari laman Asiaone, Selasa (26/5/2020).

1. Lebih Mahal

Dengan penerapan social distancing dan frekuensi penerbangan lebih rendah, harga tiket pesawat diperkirakan akan naik demi menutupi pengeluaran operasional.

Minggu lalu, Alexandre de Juniac, CEO International Air Transport Association (IATA), mengungkap bahwa era penerbangan murah akan berakhir, mengingat maskapai tengah berjuang menghadapi krisis.

Kendati demikian, tak menutup kemungkinan juga bahwa beberapa maskapai malah akan mengadakan promosi untuk menarik minat pelancong. Persentase diskonnya lebih dari 35 persen untuk perjalanan hingga 2021.

Setelah 2021, tarif dunia penerbangan diperkirakan naik 27 persen dari rata-rata.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


2. Pemeriksaan Kesehatan

Pesawat
Ilustrasi kabin pesawat. (dok. unsplash.com/angelacompagnone)

Bulan lalu, Emirates adalah maskapai pertama yang melakukan tes di pintu kedatangan guna deteksi COVID-19 yang hasilnya keluar dalam 10 menit. Prosedur ini sangat mungkin sulit dan memakan waktu mengingat banyaknya destinasi penerbangan.

Karenanya, protokol kesehatan paling minimal yang diprediksi bakal dilakukan adalah menggunakan masker dan pemeriksaan suhu tubuh.

Menurut aviation and travel vlogger Sam Chui, Hong Kong International Airport telah mulai melakukan pemeriksaan secara menyeluruh dan memanfaatkan robot untuk melakukan disinfeksi di area bandara, bahkan membersihkan barang bawaan.


3. Waktu Check-in Lebih Lama

Ilustrasi
Ilustrasi pesawat terbang. (dok. unsplash/@skyler_tv)

Dengan berbagai aturan social distancing, pemeriksaan kesehatan, dan prosedur disinfeksi, penumpang diharapkan datang jauh lebiih awal, 2,5--4 jam sebelumnya. Proses check-in disebut juga bakal menggunakan opsi yang meminimalisir sedikit mungkin kontak dengan orang lain. 

4. Perubahan Pola Boarding

Ketimbang penumpang prioritas, Chui mengatakan, boarding kemungkinan akan dimulai dari penumpang dari kursi belakang untuk meminimalisir kontak.

5. Penerapan Social Distancing di Kabin

Sejauh ini, gagasan untuk menerapkan social distancing adalah dengan mengosongkan kursi bagian tengah untuk fomasi tiga kursi bergandengan. 


6. Layanan Makanan dan Hiburan dalam Penerbangan

makanan di pesawat
Ilustrasi makanan di pesawat (Photo by Free To Use Sounds on Unsplash)

Dengan banyaknya penerbangan yang sudah menangguhkan layanan makanan, Jesse Neugarten, Founder Dollar Flight Club, memprediksi aturan ini akan terus berlaku.

Pun tidak, disebutkan bahwa makanan kecil bakal sudah ada di setiap bangku penumpang. Sementara, layanan hiburan di pesawat dikatakan akan ditiadakan mengingat layarnya berpotensi jadi sarang bakteri maupun virus.


Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya