Sekilas tentang Budaya Sisingaan yang Digelar Saat Khitanan Putra Ridwan Kamil

Ridwan Kamil menggelar budaya Sisingaan saat merayakan khitanan dan akikah putranya, Arkana Aidan Misbach.

oleh Komarudin diperbarui 31 Agu 2020, 16:03 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2020, 16:03 WIB
Budaya Sisingaan
Ridwan Kamil menggelar budaya tradisi Sisingaan saat khitanan dan akikah putranya, Arkana Aidan Misbach (Dok.Instagram/@ridwankamil/https://www.instagram.com/p/CEdViMdJq01/Komarudin)

Liputan6.com, Jakarta - Rangkaian acara khitanan dan akikah putra Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Arkana Naidan Misbach berlangsung lancar. Acara ditutup dengan prosesi budaya Sunda Sisingaan.

"Aa @emmerilkahn , yang masih single ini, menggendong De @arkanaidan dalam prosesi budaya Sunda Sisingaan dalam rangka selesainya khitan dan aqiqah de Arka," tulis Ridwan Kamil, 29 Agustus 2020.

Gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini mengungkapkan, acara Sisingaan tersebut berlangsung di dalam rumah. Tidak undangan umum, hanya dihadiri keluarga inti saja.

"Semoga de Arka kelak menjadi anak shaleh dan berguna untuk agama, bangsa dan masyarakat. Aamiin," harap Kang Emil.

Dalam unggahan itu, Emmeril Khan tampak menggendong Arka sambil menaiki Sisingaan. Emmeril tampak mengenakan ikat kepala biru, masker hitam, dan baju warna senada.

Pakaian dan ikat kepala Arka tampak sama dengan warna yang dikenakan kakak lelakinya. Bocah imut itu tampak tenang di atas Sisingaan dalam gendongan sang kakak dengan pandangan menghadap ke depan. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Sejarah Budaya Sisingaan

Budaya Sisingaan
Ridwan Kamil menggelar budaya tradisi Sisingaan saat khitanan dan akikah putranya, Arkana Aidan Misbach (Dok.Instagram/@ridwankamil/https://www.instagram.com/p/CEdViMdJq01/Komarudin)

Budaya Sunda Sisingaan telah lama berkembang di Indonesia, terutama sejak awal abad ke-19 hingga saat ini. Di balik tradisi Sisingaan, ternyata terdapat cerita heroik.

Lahirnya tradisi Sisingaan berawal dari upaya masyarakat Subang dalam melepaskan tekanan terhadap situasi politik penjajah. Saat itu wilayah perkebunan Subang dikuasai secara bergantian oleh Inggris dan Belanda pada 1812, dilansir dari merdeka.com.

Sesuai namanya, Sisingaan menggunakan boneka berwujud singa. Umumnya dilakukan oleh empat orang bertugas menandu singa buatan yang biasanya dinaiki seorang penunggang. Namun dalam acara yang digelar keluarga Ridwan Kamil, Arka harus digendong Emmeril agar tidak jatuh.

Dari foto itu, tampak sejumlah orang berada di belakang mereka. Para pemuda tersebut bertugas mengiringi jalannya Sisingaan, yang biasanya dilengkapi dengan permainan alat musik tradisional khas Sunda.

Infografis Jangan Remehkan Cara Pakai Masker
Infografis Jangan Remehkan Cara Pakai Masker (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya