Kemenparekraf Ajak Stakeholder Pariwisata untuk Kembalikan Kepercayaan Publik

Kemenparekraf mengajak stakeholder pariwisata untuk mengembalikan kepercayaan publik domestik dan internasional.

oleh Komarudin diperbarui 06 Sep 2020, 19:03 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2020, 19:03 WIB
Ilustrasi Bali
Ilustrasi Bali (Dok.Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Sektor pariwisata sangat terpengaruh dengan pandemi corona Covid-19. Pergerakan manusia menjadi sangat terbatas hingga membuat sepi pengunjung destinasi wisata.

Untuk itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menghadirkan "Indonesia Care". Hal ini adalah sebuah komitmen atau pesan dari Indonesia bersama seluruh stakeholder pariwisata yang disampaikan kepada publik, baik domestik maupun internasional.

"Mereka harus dikembalikan kepercayaannya. Bisnis pariwisata itu merupakan bisnis kepercayaan. Kalau ini tidak digaungkan, maka bisa membuat kita makin terpuruk. Kami sangat concern dengan sisi kebijakan ini," ujar Staf Ahli Bidang Pengembangan Berkelanjutan dan Konservasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia, Frans Teguh dalam webinar Kemenparekraf dan Voxpp Shout!, Jumat, 4 September 2020

Oleh karena itu, destinasi wisata harus benar-benar menerapakan protokol kesehatan dan panduan CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability). "Faktanya saat ini, banyak yang sudah tertib, tapi harus kita akui bahwa masih banyak juga yang belum tertib, seperti jaga jarak, pakai masker," tambahnya.

Bagi Teguh, upaya-upaya untuk meningkatkan kepercayaan publik, baik domestik maupun internasional, harus ada kerja konkret. Seperti harus ada cuci tangan, penggunaan pengukur suhu, duduk harus berjarak, dan model pelayanannya pun sudah sangat berbeda sekarag, sudah sangat individual untuk mengurangi kontak fisik.

"Namun, untuk penerapan protokol kesehatan, kita harus bekerja sama dengan pemerintah daerah," ujar Teguh.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Dukungan Pemerintah

Fitri, Bayi Orangutan yang Lahir Pada Suasana Hari Raya Idul Fitri  di Taman Safari Indonesia.
Induk orangutan, Eva memeluk bayi bernama Fitri di Taman Safari Indonesia Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/5/2020). Fitri, bayi Orangutan Kalimantan berjenis bertina pemberian nama dari Menteri LHK Siti Nurbaya lahir pada hari Senin (25/5) pukul 05.00 WIB (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI), Bambang Soetanto menyampaikan bahwa ada sekitar 900--1000-an taman dan atraksi wisata di bawah asosiasi yang siap dan sudah menerapkan protokol kesehatan dalam lingkungan usahanya semenjak mulai boleh dibuka hingga kini.

"Dukungan dan bantuan dari para pemangku kepentingan, khususnya pemerintah dalam hal ini sangat dibutuhkan di tengah masa yang cukup sulit dan menantang di tengah pandemi ini," ujar Bambang.

Sementara itu, Komisaris Taman Safari Indonesia Tony Sumampau, menjelaskan bahwa Taman Safari telah mengadopsi dan menerapakan protokol kesehatan sesuai nilai-nilai dan arahan dalam "Indonesia Care". "Kami bisa lebih percaya diri untuk menghadirkan atraksi wisata yang sehat, bersih dan aman sekaligus kelestarian lingkungan hidup. Dalam waktu yang bersamaan kepercayaan masyarakat untuk berkunjung juga tumbuh terhadap destinasi yang kami kelola," ujarnya.

Infografis Jangan Remehkan Cara Pakai Masker
Infografis Jangan Remehkan Cara Pakai Masker (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya