Stok Darah Menipis, Pertiwi Indonesia Gelar Donor Darah Bersama PMI

Pertiwi Indonesia ikut menggelar donor darah bersama PMI untuk ikut mengatasi stok darah yang menipis selama pandemi,

oleh Komarudin diperbarui 05 Sep 2020, 13:32 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2020, 13:32 WIB
Pertiwi Indonesia
Pertiwi Indonesia gelar donor darah karena kurangnya kantong darah selama pandemi (Dok.Pertiwi Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta - Palang Merah Indonesia (PMI) menyatakan stok donor darah di sejumlah daerah menipis semasa pandemi COVID-19. Penurunan stok darah hingga 50 persen tersebut salah satu akibat adanya kebijakan social distancing di masa awal pandemi.

Kebutuhan darah di seluruh Indonesia sebanyak 5 juta kantong darah per tahun, khusus Jakarta 1.000 kantong per hari karena ada 192 rumah sakit (RS). Penurunan kebutuhan kantong darah karena orang takut ke RS sehingga jumlah orang yang mendonorkan darah pun berkurang. 

"April dan Mei saat puasa ditambah pandemi, penurunan pasokan darah mencapai 50 persen. Karena itu PMI meminta bantuan pada TNI Polri untuk berdonor melalui PMI sehingga bertambah menjadi 80 persen. Tapi sampai sekarang masih terus kekurangan," kata Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla dalam sebuah kesempatan.

Situasi ini dibenarkan oleh dr. Linda Lukitari Waseso, Ketua Bidang Unit Donor Darah, Pengurus Pusat PMI. Berbagai kegiatan donor darah banyak yang dibatalkan karena kekhawatiran tertular virus Corona. 

“Dalam situasi normal sebelum pandemi, ketersediaan darah bisa untuk empat hari, saat ini hanya bisa satu sampai dua hari saja,” kata dr. Linda seraya menambahkan bahwa kekurangan stok darah sekitar 20--50 persen terjadi di daerah episentrum Covid-19 seperti DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat.

Kekhawatiran itulah yang akhirnya mendorong terbentuknya Gerakan Donor Darah Perempuan Indonesia (GDDPI). Bersama dengan PMI, mereka menggelar acara donor darah yang melibatkan berbagai organisasi perempuan, termasuk Pertiwi Indonesia. 

“Kita harus upayakan agar kebutuhan vital untuk menjaga kesehatan ini dapat tercukupi. Salah satunya dengan menggerakkan para pendonor yang sempat berkurang karena khawatir situasi pandemi,” ungkap Shinta Omar, Ketua Umum Pertiwi Indonesia usai penandatanganan deklarasi GDDPI oleh para pimpinan organisasi, Sabtu, 5 September 2020.

Kegiatan donor darah ini berlangsung pada hari ini, Sabtu, 5 September 2020, di Golf Gallery Ballroom, Pondok Indah, Jakarta Selatan. Donor darah akan berlangsung dari pukul 08.00--17.00 WIB.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


40 Pertanyaan

Donor darah
Pertiwi Indonesia mengalang donor darah (Dok.Pertiwi Indonesia)

Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, pembentukan GDDPI bermula dari anjuran Penasehat Pertiwi Indonesia, Yanti Airlangga Hartarto. Selama pandemi, Pertiwi Indonesia juga telah menyalurkan sembako, membantu keperluan Alat Perlindung Diri (APD), dan berbagai kegiatan sosial lain yang membutuhkan kehadiran perempuan Indonesia.

“GDDPI yang dipimpin Ibu Vicky W. Kartiwa ini akan menyelenggarakan kegiatan donor darah di Jakarta tiga bulan sekali. Kami juga akan bergerak ke daerah-daerah lain di Indonesia,” tambah Shinta.

Kondisi saat ini memang menyulitkan aktivitas dan mempersempit ruang gerak masyarakat. Area publik banyak ditutup dan masyarakat masih merasa tidak nyaman untuk berada di luar rumah masing-masing. Hal ini berimbas pula pada aktivitas donor darah yang nyaris tidak terlaksana.

“Pendonor banyak yang khawatir tertular Covid-19 saat menyumbangkan darah. Namun, kami mengupayakan semaksimal mungkin penerapan protokol kesehatan di masa pandemi ini seperti pengecekan suhu tubuh, penggunaan masker, dan jaga jarak. Bahkan, alas velbed akan disemprot disinfektan setiap kali pergantian peserta donor. Antar-velbed pun dipasang sekat pembatas,” ujar Shinta.

Sebagai salah upaya mematuhi protokol keamanan, para pendonor diwajibkan mendaftar terlebih dahulu secara online atau dapat langsung menghubungi panitia. Bila terpaksa mendaftar di lokasi, panitia menyediakan mekanisme khusus dengan standar keamanan tinggi.

Sebelum mendonor, peserta juga diwajibkan menjawab 40 pertanyaan menyangkut kesehatan mereka. Selanjutnya, darah juga akan dicek sebelum diberikan kepada yang membutuhkan. (Brigitta Valencia Bellion)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya