Minum Kopi Sambil Dukung Program Lingkungan Berkelanjutan

Salah satu gagasan KISAKU di program lingkungan berkelanjutan adalah memberi diskon 10 persen bagi pelanggan yang membawa tumbler sendiri.

oleh Asnida Riani diperbarui 13 Sep 2020, 21:00 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2020, 21:00 WIB
KISAKU
KISAKU Sustainability Program di momen ulang tahun ke-1 KISAKU. (dok. KISAKU)

Liputan6.com, Jakarta - Jadi bagian selebrasi ulang tahun pertama, KISAKU memperkenalkan KISAKU Sustainability Program. Berdasarkan keterangan resmi pada Liputan6.com, Jumat, 11 September, termasuk di dalam program lingkungan berkelanjutan ini adalah menghapus penggunaan plastik sekali pakai dan memberi diskon 10 persen bagi pelanggan yang membawa tumbler sendiri.

Dalam program ini, KISAKU juga memperkenalkan penggunaan gelas plastik tanpa sedotan, serta memulai kolaborasi dengan Bank Sampah Induk Gesit Jakarta Selatan.

Suku Dinas Lingkungan Hidup Kota Administratif Jakarta Selatan menyatakan, tanpa adanya pemilahan sampah yang benar, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) akan penuh dalam jangka waktu maksimal dua tahun.

Maka dari itu, pemilahan sampah penting dilakukan agar sampah daur ulang dapat dimanfaatkan kembali oleh pihak ketiga. Ada empat komponen yang dapat didaur ulang, yaitu kertas, plastik, besi dan logam, serta kaca.

Data dari Bank Sampah Induk Gesit Jakarta Selatan menyebutkan, selama Januari--September 2020, sampah kertas menempati urutan pertama sejumlah 106.491 kilogram (kg), sementara urutan kedua ditempati sampah plastik dengan jumlah 61.075 kg.

Disusul sampah besi dan logam sejumlah 12.948 kg di urutan ketiga, dan kaca di posisi keempat dengan jumlah 10.139 kg. Selama pandemi, terdapat penurunan jumlah sampah, terutama sampah kertas, merosot hingga 45 persen, dan sampah plastik yang menurun 42 persen.

Penurunan ini disebabkan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sehingga mengurangi waktu operasional mal dan pasar yang merupakan area penghasil sampah terbesar.

Catherine Halim, Co-founder dan Managing Partner KISAKU, mengatakan, KISAKU Sustainability Program hanyalah langkah kecil untuk mewujudkan lingkungan berkelanjutan. Terlebih, pihaknya sadar bahwa bisnis ini sulit untuk 100 persen menghapus penggunaan bahan plastik.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Ajakan untuk Membentuk Ekosistem Daur Ulang

KISAKU
Kartu program daur ulang KISAKU. (Liputan6.com/Dinny Mutiah)

"Oleh karenanya kami memutuskan berkolaborasi dengan Bank Sampah Induk Gesit Jakarta Selatan dalam Program Daur Ulang KISAKU agar sampah yang masih kami hasilkan bisa diolah secara lebih baik," kata Catherine.

Melalui program ini, KISAKU akan mengajak pelanggan mengembalikan produk daur ulang yang terdiri dari botol air minum kemasan, botol KISAKU berukuran 160ml, 250ml, dan 1 liter, serta gelas plastik.

Tiap pelanggan yang mengembalikan satu produk daur ulang akan mendapat satu stempel di kartu Program Daur Ulang KISAKU. Setelah mengumpulkan 10 stempel, pelanggan dapat menukarnya dengan satu buah minuman Iced atau Hot Black, Iced atau Hot Latte, Iced atau Hot Kampoeng Latte, Iced atau Hot Pandan Latte, Iced atau Hot Chocolate, dan Iced atau Hot Mocha.

Nantinya, tiap produk daur ulang yang berhasil dikumpulkan KISAKU akan dikirimkan ke Bank Sampah Induk Gesit Jakarta Selatan untuk diolah lebih lanjut oleh pihak ketiga.

Ellen De Wilde, Ketua Bank Sampah Induk Gesit Jakarta Selatan mengatakan, "Saya menyambut baik kepedulian setiap perusahaan membantu menjaga lingkungan dengan bergabung bersama kami dalam memaksimalkan program daur ulang plastik, kertas, besi dan logam, serta kaca."

"Kami juga berharap bahwa inisiatif yang telah dilakukan KISAKU dapat memberi inspirasi pada perusahaan lain untuk melakukan hal yang sama, sehingga secara bersama kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik," tandasnya.

Infografis Indonesia Sumbang Sampah Plastik Terbesar Kedua Sejagat
Infografis Indonesia Sumbang Sampah Plastik Terbesar Kedua Sejagat. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya