Saham FORE Listing di Bursa Hari Ini, Senin 14 Maret 2025

Sekitar 18 persen dana IPO FORE akan digunakan untuk melakukan setoran modal kepada PT Cipta Favorit Indonesia (CFI) dan selanjutnya akan digunakan untuk membuka sekitar sebanyak 30 outlet baru.

oleh Pipit Ika Ramadhani Diperbarui 14 Apr 2025, 07:32 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2025, 07:30 WIB
Mengintip Gerai Kopi Ramah Lingkungan, Berhias Furnitur Terbuat dari 450 kg Material Daur Ulang Sampah Gelas Plastik
Gerai kopi Fore Coffee di Kuningan City mengusung konsep ramah lingkungan dengan berhias furnitur yang terbuat dari 450 kg material daur ulang sampah gelas plastik. (Liputan6.com/Putu Elmira)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan satu emiten baru pada hari ini, Senin 14 April 2025. Emiten tersebut adalah PT Fore Kopi Indonesia Tbk, yang akan tercatat sebagai perusahaan ke-12 di Bursa pada 2025 dan diperdagangkan dengan kode FORE.

Saham FORE akan tercatat di papan pengembangan. Sebelumnya, perseroan telah merampungkan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dengan melepas 1,88 miliar lembar saham dengan nilai nominal Rp 70 per saham.

Jumlah saham yang ditawarkan itu mewakili 21,08 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO. Harga penawaran dipatok sebesar Rp 188 per saham. Dengan demikian, perseroan akan mengantongi sebanyak-banyaknya Rp 353,44 miliar dari IPO.

Rencananya, sekitar 76 persen dana hasil IPO akan dialokasikan untuk membuka sekitar 140 outlet baru yang saat ini belum memperoleh izin. Komposisinya, 10% untuk outlet Flagship, 80% untuk outlet Medium dan 10% untuk outlet Satellite. Termasuk tapi tidak terbatas pada biaya renovasi, biaya pengadaan peralatan dan perlengkapan outlet di wilayah Jabodetabek serta wilayah lain di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Bali. Penggunaan dana tersebut direncanakan untuk dilakukan secara bertahap dari tahun 2025 sampai tahun 2026.

Sekitar 18 persen dana IPO akan digunakan untuk melakukan setoran modal kepada PT Cipta Favorit Indonesia (CFI) dan selanjutnya akan digunakan untuk membuka sekitar sebanyak 30 outlet baru yang saat ini belum memperoleh izin. Komposisinya, 10% untuk outlet Flagship, 65% untuk outlet Medium dan 25% untuk outlet Satellite. Termasuk tapi tidak terbatas pada biaya renovasi, biaya pengadaan peralatan dan perlengkapan outlet di wilayah Jabodetabek serta wilayah lain di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Bali. Penggunaan dana tersebut direncanakan untuk dilakukan secara bertahap dari tahun 2025 sampai tahun 2027.

Sisanya akan digunakan oleh Perseroan sebagai modal kerja. Termasuk tapi tidak terbatas pada pembelian bahan baku seperti biji kopi, gula atau sirup, susu, dan bubuk minuman serta bahan kemasan, biaya sewa untuk outlet dan biaya utilitas, seperti biaya air, listrik, telepon dan internet.

 

Pemegang Saham Pengendali

Peluncuran Menu Spesial Fore Coffee
Fore Coffee juga luncurkan menu spesial di ulang tahunnya kali ini. (Foto: Fore Coffee)... Selengkapnya

Fore Holdings Pte. Ltd. merupakan Pemegang Saham Perseroan yang dilarang untuk mengalihkan sebagian atau seluruh kepemilikan sahamnya dalam Perseroan sampai dengan 8 bulan setelah Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif (Lock Up). Namun demikian, Fore Holdings Pte. Ltd. secara sukarela memperpanjang periode Lock Up tersebut sampai dengan 12 bulan setelah Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif yang dinyatakan dalam Surat Pernyataannya tertanggal 23 Desember 2024.

PT Otten Coffee Indonesia sebagai Pemegang Saham Perseroan juga menyatakan secara sukarela tidak akan mengalihkan sebagian atau seluruh kepemilikan sahamnya dalam Perseroan sampai dengan 12 bulan setelah Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif, berdasarkan surat pernyataan yang ditandatangani PT Otten Coffee Indonesia tertanggal 23 Desember 2024.

Pemegang saham pengendali Perseroan adalah EVLab Fore Pte. Ltd. Ada pun pengendalian tersebut merupakan pengendalian secara tidak langsung, melalui kepemilikan sahamnya di Fore Holdings Pte. Ltd. sebesar 16,11%, dimana Fore Holdings Pte. Ltd. merupakan pemegang saham pengendali Perseroan yang secara langsung memiliki sebesar 99,997% dari seluruh saham yang diterbitkan oleh Perseroan.

Lebih lanjut, EVLab Fore Pte. Ltd. melalui Fore Holdings Pte. Ltd., sebagai pemegang saham pengendali Perseroan, menyatakan tidak akan mengalihkan pengendaliannya dan kepemilikan sahamnya dalam Perseroan, baik langsung maupun tidak langsung, dalam jangka waktu 12 bulan setelah Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif, sebagaimana dinyatakan juga melalui surat pernyataan tertanggal 23 Desember 2024.

 

Kebijakan Dividen

Fore Junior, Rangkaian Minuman Segar Khusus Anak dari Fore Coffee
Fore Junior dari Fore Coffee (dok: Fore Coffee)... Selengkapnya

Setelah IPO, manajemen Perseroan berkomitmen untuk membagikan dividen kepada seluruh Pemegang Saham Perseroan paling sedikit 40 persen dari laba bersih setelah pajak. Dividen yang akan dibagikan Perseroan akan dibayarkan dalam bentuk tunai dan dalam mata uang Rupiah. Pemegang Saham yang tercatat pada suatu tanggal tertentu akan berhak menerima jumlah penuh dari dividen yang telah disetujui, dengan tunduk pada kewajiban pemotongan pajak yang berlaku.

Dalam rangka IPO, perseroan menggunakan laporan keuangan periode sembilan bulan yang berakhir pada September 2024. Pada periode tersebut, jumlah penjualan neto Perseroan melonjak 135,35% menjadi Rp 727,37 miliar, dibandingkan Rp 309,06 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan ini didorong oleh pembukaan 68 outlet baru serta pertumbuhan penjualan di outlet yang sudah ada sebesar 42,06%.

Sejalan dengan peningkatan penjualan, beban pokok penjualan naik 147,17% menjadi Rp 280,82 miliar akibat kenaikan biaya persediaan. Meskipun beban operasional juga meningkat 100,88% menjadi Rp 398,43 miliar, laba bruto Perseroan tetap tumbuh 128,48% menjadi Rp 446,55 miliar.

Perseroan berhasil mencatat laba operasional sebesar Rp 48,13 miliar, berbalik dari rugi operasional Rp 2,89 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak juga meningkat menjadi Rp 36,65 miliar, dari sebelumnya rugi Rp 16,96 miliar.

 

Laba Bersih

Fore Coffee buka gerai di Singapura
Program "Indonesia Spice Up the World" bertujuan meningkatkan ekspor bumbu atau rempah sebesar 2 miliar dolar AS (Rp31,3 triliun) dan menambah jumlah restoran Indonesia hingga mencapai 4 ribu gerai di luar negeri pada tahun 2024. (dok. Fore Coffee)... Selengkapnya

Dengan kinerja positif ini, Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 42,35 miliar, berbalik dari rugi Rp 16,48 miliar pada periode sembilan bulan tahun sebelumnya. Laba komprehensif tahun berjalan mencapai Rp 41,4 miliar, menunjukkan pemulihan yang kuat dibandingkan rugi Rp 16,6 miliar pada periode yang sama tahun 2023.

Total aset Perseroan per 30 September 2024 mencapai Rp 604,78 miliar, naik 78,17% dari Rp 339,44 miliar pada 31 Desember 2023. Peningkatan ini didorong oleh kenaikan aset tidak lancar berupa aset hak-guna yang tumbuh 107,37% menjadi Rp 247,49 miliar, serta kenaikan kas dan bank sebesar 132,08% menjadi Rp 62,45 miliar, seiring ekspansi outlet dengan kinerja positif.

Liabilitas Perseroan juga meningkat 45,62% menjadi Rp 381,47 miliar. Kenaikan ini terutama berasal dari liabilitas jangka panjang berupa liabilitas sewa yang melonjak 231,69% menjadi Rp 103,38 miliar, serta liabilitas jangka pendek yang naik 59,99% menjadi Rp 78,13 miliar, sejalan dengan strategi ekspansi outlet tahun 2024. Sementara itu, ekuitas Perseroan naik signifikan 188,21% menjadi Rp 223,31 miliar. Terutama didorong oleh peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 95,61 miliar

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya