Kolaborasi Chandra Asri dengan TUKR, Ubah Minyak Jelantah Jadi Energi Berkelanjutan

Diberi nama Minyaku (Manajemen Pengumpulan Minyak Jelantah untuk Lingkungan), program tersebut menjadi cara Chandra Asri Group mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam rantai ekonomi sirkular

oleh Sulung Lahitani Diperbarui 21 Mar 2025, 15:02 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2025, 15:02 WIB
Kolaborasi Chandra Asri dengan TUKR, Ubah Minyak Jelantah Jadi Energi Berkelanjutan
Kolaborasi Chandra Asri dengan TUKR, Ubah Minyak Jelantah Jadi Energi Berkelanjutan (doc: Liputan6.com/Sulung Lahitani)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Berdasarkan data Katadata Insight Center (2020), sektor rumah tangga di Indonesia berpotensi menghasilkan sekitar 7,8 juta liter jelantah per tahun. Jika tidak dikelola dengan baik, limbah ini dapat mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan akibat penggunaan ulang jelantah.

Melalui pengumpulan terkelola, jelantah tidak hanya terhindar dari dampak negatif, tetapi juga memiliki nilai ekonomis melalui proses daur ulang.

Hal tersebut yang menjadi fokus Chandra Asri Group dalam mengembangkan program ekonomi sirkular mereka lewat pengumpulan minyak goreng bekas pakai atau jelantah bagi komunitas binaan di area operasional perusahaan.

Diberi nama Minyaku (Manajemen Pengumpulan Minyak Jelantah untuk Lingkungan), program tersebut menjadi cara Chandra Asri Group mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam rantai ekonomi sirkular sekaligus mencegah kerusakan lingkungan dan mendukung produksi bahan bakar ramah lingkungan dari hasil daur ulang jelantah.

"Inisiatif ini menjadi kontribusi nyata kami dalam menciptakan gaya hidup berkelanjutan dan lingkungan yang lebih sehat,” ujar Circular Economy & Partnership Manager Chandra Asri Group, Nicko Setyabudi saat ditemui di acara Aksi Asri Beralih di Jakarta, Kamis (20/3/2025).

Komitmen tersebut diwujudkan dengan menggandeng TUKR, perusahaan bersertifikasi dan berlisensi di bidang pengelolaan jelantah. Pada akhir tahun 2024, Chandra Asri Group berinvestasi di induk usaha TUKR , yaitu Biofront.

"Kerja sama ini dilakukan dengan harapan dapat meningkatkan pengumpulan minyak jelantah tersebut supaya semakin banyak terkumpul secara baik, dan bisa menyelamatkan lingkungan," tambah Nicko.

 

Promosi 1

Program Minyaku di Serang dan Cilegon

Kolaborasi Chandra Asri dengan TUKR, Ubah Minyak Jelantah Jadi Energi Berkelanjutan
keterangan foto (ki-ka): Head of Brand & Partnership TUKR, Adhi Putra Tawakal dan Circular Economy & Partnership Manager Chandra Asri Group, Nicko Setyabudi (doc: Liputan6.com/Sulung Lahitani)... Selengkapnya

Kerja sama ini terutama dilakukan di wilayah Cilegon dan Serang. Hal ini menurut Nicko dikarenakan masyarakatnya masih banyak yang belum mengetahui secara detail bagaimana minyak jelantah itu seharusnya dikelola. Sehingga perlu adanya perubahan perilaku yang dikawal agar bisa memberikan dampak yang lebih besar.

Lebih jauh, Nicko menjelaskan bahwa program Minyaku bersama TUKR dilakukan di Cilegon dan Serang dengan harapan dapat memberikan dampak yang positif terhadap masyarakat dan pemerintahan di sekitar pabrik.

"Kami ingin masyarakat di sana punya edukasi yang sama dengan kami, mereka aware bagaimana seharusnya sampah itu dipiluah, dan tentunya ini menjadi pengembangan program dari end-to-end plastic waste management yang sebelumnya kami buat di Cilegon."

Head of Brand & Partnership TUKR, Adhi Putra Tawakal, menegaskan, “TUKR mengusung konsep sirkularitas yang sejalan dengan fokus Chandra Asri Group. Melalui pengumpulan dan pengelolaan minyak jelantah, pelibatan komunitas menjadi kekuatan penting untuk mendorong perubahan positif sekaligus mendukung keberlanjutan bisnis kami."

Menurut dia, potensi minyak jelantah di Indonesia dalam satu tahun bisa mendekati satu juta ton. Sayangnya, hal tersebut belum terealisasi karena masih banyak minyak jelantah yang terbuang percuma baik ke tanah, perairan, got, atau bahkan ke sungai.

"Dan itu yang ingin kami kurangi dari waktu ke waktu dengan lebih banyak menjangkau masyarakat dan kami bisa kumpulkan apa yang sebelumnya terbuang," tambah Adhi.

 

Rangkaian tahapan pengumpulan minyak jelantah oleh TUKR

Adhi menjelaskan bahwa tahapan pengumpulan minyak jelantah itu sendiri cukup sederhana. Minyak jelantah yang terkumpul di pabrik rekanan atau restoran atau hotel, diambil oleh TUKR kemudian dibawa ke gudang. .

"Di gudang setelah kami kumpulkan dalam jumlah besar, dilakukan tes laboratorium untuk memeriksa minyak jelantah yang tersedia itu memenuhi permintaan dari perusahaan energi yang mau membeli dari kami. Barulah kemudian kami pisahkan stok yang sesuai kebutuhan untuk diekspor dalam partai besar."

Nantinya, setelah sampai ke perusahaan pembeli, minyak jelantah itu akan diolah menjadi biofuel. Tentu, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi minyak jelantah yang akan diekspor seperti kadar asam lemaknya di bawah, lebih tinggi sedikit, atau lebih rendah dari 5 %. Selain itu, minyak jelantah tersebut harus murni dari kontaminasi.

 

Edukasi dan pelibatan komunitas

Sejalan dengan implementasi kampanye Indonesia Asri yang mengedepankan partisipasi aktif masyarakat, Head of Corporate Communication Chandra Asri Group, Chrysanthi Tarigan, menambahkan bahwa acara Aksi Asri Kreasi ini adalah bagian dari edukasi dan pelibatan komunitas.

“Kampanye Indonesia Asri akan terus mendorong penerapan kebiasaan ramah lingkungan di masyarakat. Kami berharap Aksi Asri Beralih dapat meningkatkan keterlibatan Warga Asri sebagai agen perubahan yang berkontribusi nyata dalam menjaga lingkungan, khususnya dalam praktik pemilahan sampah di lingkup rumah tangga,” pungkas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya