Liputan6.com, Jakarta - Kopi Indonesia kembali menarik perhatian produsen kopi ternama. Kali ini, Aceh Gayo terpilih jadi salah satu koleksi Master Origins 2020. Bukan sembarang Aceh Gayo, apa yang membuatnya istimewa?
Menurut Manu Jiddal, Nespresso Sustainable Operations Project Manager, kopi Gayo yang terseleksi ini telah melalui proses aging selama tiga tahun. Proses fermentasi mengadopsi kearifan lokal yang telah dikuasai petani setempat turun menurun. Petani yang dimaksud adalah mereka yang berada di Bener Meriah, Takengon, Aceh.
Advertisement
Baca Juga
"Kopi disimpan di dalam gudang. Setiap bulan mereka membuka kantungnya untuk mengecek kondisi kopi. Anda harus mengontrol kelembapan, temperatur, memindahkan kantungnya setiap hari dengan sangat teliti. Para petani di sana sangat ahli, karena biasanya kalau kantung dibuka, kualitas kopi justru menurun," tutur Manu dalam jumpa pers virtual Nespresso Master Origins, Kamis (8/10/2020).
Sebelum itu, kopi tersebut melewati proses penggilingan basah. Tujuannya adalah untuk membiarkan udara masuk dan memudahkan proses pengeringan. Kombinasi kedua metode itu menghasilkan karakter yang khas pada kopi, yakni spicy woody bertekstur lembut. Proses penuaan lah yang memperkuat karakter woody tersebut, selain didukung faktor lain seperti kondisi tanah dan ekosistem sekitarnya.
"Indonesia memang negeri dengan kopi-kopi yang menakjubkan, varietasnya sangat beragam. Kami tidak bermaksud membandingkan mana yang lebih baik. Ini perjalanan. Kami senang memulainya pertama kali di Jawa, kemudian Sumatra, siapa tahu akan mendatangi tempat lain lagi nanti," jelas Manu perihal pemilihan kopi Aceh Gayo tersebut.
Karena spesial, produk kopi siap seduh tersebut diluncurkan dalam edisi terbatas dengan kemasan Master Origins Aged Sumatra. Menurut Bianca Febriani, Senior Marketing Manager Nespresso Indonesia, kapsul berisi kopi Aceh Gayo edisi khusus hanya akan tersedia mulai 5 Oktober -- 25 November 2020.
"Nespresso berusaha menghadirkan momen kopi spesial untuk customernya. Selain 20 yang tetap, beberapa waktu kita sediakan varian kopi untuk merayakan momen spesial," ujarnya.
Misi Menyejahterakan Petani
Manu mengatakan edisi terbatas Master Origins Aged Sumatra bukan semata bicara komoditi, tetapi lebih mengedepankan upaya menyejahterakan petani lewat kemitraan yang dibangun. Apalagi, menurut dia, para petani merupakan penjaga lingkungan yang harus didukung keberlangsungannya.
Maka, kerja sama yang dibangun bersifat jangka panjang. Mereka membangun kedekatan, mendengarkan suara para petani agar mereka bisa loyal terhadap mitra, khususnya dengan petani kopi Aceh Gayo dirintis sejak 2018. Di samping, Nespresso juga menyediakan bantuan teknis agar kualitas kopi petani bisa meningkat.
Manu menyebutnya konsep keberlanjutannya sebagai triple A. "Itu pondasinya, membangun loyalitas dari petani dan komunitas, adalah tentang teknikal, hubungan, dan kemitraan," ujarnya.
Sebelumnya, Nespresso juga membangun kemitraan dengan para petani kopi di sekitar Bandung, Jawa Barat, sejak 2016. Sejauh ini, sebanyak 2000 petani sudah bergabung dan masih terus bekerja sama menyuplai kopi untuk didistribusikan secara global.
Advertisement