Kenalkan Kopi Gayo ke Dunia, Mendag Gelar Coffee Week Berbasis Indikasi Geografis

Kopi Arabika Gayo memiliki kualitas yang berbeda tergantung pada beberapa faktor, seperti faktor lingkungan, varietas dan cara pengolahan.

oleh Tira Santia diperbarui 21 Sep 2020, 18:14 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2020, 18:05 WIB
Enjang menunjukan satu pohon jenis kopi java Peranger dengan biji yang sangat banyak dan cukup besar
Enjang menunjukan satu pohon jenis kopi java Peranger dengan biji yang sangat banyak dan cukup besar (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) meresmikan Coffee Week Berbasis Indikasi Geografis (IG) dalam rangka meningkatkan kesadaran (awareness) terhadap IG. Gelaran ini juga untuk meningkatkan ekspor produk kopi berbasis IG Indonesia ke pasar Eropa khususnya kopi Arabika Gayo.

“Dilakukannya Coffee Week berbasis indikasi Geografis di Indonesia bertujuan untuk melindungi, mempromosikan, dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kopi Gayo dimana secara indikasi geografis merupakan komponen penting ekspor untuk pemasaran merek produk IG Indonesia,” kata Menteri Perdagangan Agus Suparmanto dalam Coffee Week Berbasis Indikasi Geografis (IG) dan Coffee Tasting Arabika Gayo, Senin (21/9/2020).

Seperti diketahui Kopi Arabika Gayo sudah terkenal di pasar domestik dan internasional. Sehingga memiliki reputasi sebagai kopi spesial yang memiliki rasa dan aroma yang kompleks.

Lanjutnya, Kopi Arabika Gayo memiliki kualitas yang berbeda tergantung pada beberapa faktor, seperti faktor lingkungan, varietas dan cara pengolahan, sehingga mampu mempengaruhi produk kopi Gayo itu sendiri.

Oleh karena itu, Kementerian Perdagangan berupaya untuk meningkatkan kepedulian dan kesadaran terhadap produk Indikasi geografis khususnya Kopi Arabika Gayo untuk di ekspor ke pasar Eropa.

“Indonesia dan Uni Eropa memiliki kerjasama ekonomi untuk mendukung dan mengintegrasikan peningkatan perdagangan Indonesia, yang akhirnya diharapkan bisa meningkatkan efisiensi ekspor Indikasi Geografis Indonesia secara global,” ujarnya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Terus Berkembang

Enjang menunjukan satu pohon jenis kopi java Peranger dengan biji yang sangat banyak dan cukup besar
Enjang menunjukan satu pohon jenis kopi java Peranger dengan biji yang sangat banyak dan cukup besar (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Kata Menteri Agus, untuk saat ini memang belum banyak produk indonesia yang memiliki pengenalan indikasi Geografis, khususnya produk Kopi Arabika Gayo di pasar dunia. Maka dari itu dengan Pengembangan Identitas Produk Melalui Indikasi Geografis Kopi Arabika Gayo ini masyarakat lokal maupun global bisa sadar terhadap produk kopi yang luar biasa ini.

“Kementerian perdagangan mendukung promosi produk IG, kita percaya produk IG memiliki potensi untuk menjadi penyumbang kinerja ekspor internasional. Untuk keperluan tersebut maka informasi data, produksi produk, manajemen informasi produk menjadi sangat penting dan akan memudahkan dalam pembuatan pemasaran promosi sebagai bentuk kemitraan, Saya apresiasi Eropa terhadap IG Indonesia yang membantu mendorong branding dan pengenalan ke pasar global,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya