Dampak Pandemi, Pilot Malaysia Jadi Tukang Kayu dan Bantu Istri Menjual Makanan

Syed sempat merasa menemui jalan buntu karena penghasilannya kini tidak sebanyak saat masih menjadi pilot.

oleh Henry diperbarui 20 Okt 2020, 07:04 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2020, 07:04 WIB
[Fimela] Pilot
Ilustrasi Pilot | pexels.com/@bertellifotografia

Liputan6.com, Jakarta -  Pandemi corona Covid-19 berdampak pada hampir seluruh aspek kehidupan, termasuk perekonomian yang menurun dratis. Dunia penerbangan termasuk yang terkena dampak cukup parah karena banyak yang kehilangan pekerjaan, termasuk para pilot pesawat terbang.

Hal itu juga menimpa, Arrid Junid atau dikenal dengan sapaan Mr Syed yang sebelumnya berprofesi sebagai pilot di sebuah maskapai penerbangan Malaysia.  Dampak pandemi membuat hampir seluruh penerbangan di Malaysia dihentikan sementara waktu sejak Maret 2020. Syed, diberitahu oleh perusahaan tempatnya bekerja kalau mereka sudah tidak bisa membayarkan gaji lagi.

Syed memutuskan untuk mengundurkan diri dari perusahaan, agar mendapatkan bantuan dari pemerintah, seperti Asuransi Ketenagakerjaan, yang memberikan tunjangan bagi orang yang kehilangan pekerjaanya. Namun ia berharap masih bisa bertugas lagi sebagai pilot suatu waktu nanti.

Syed sendiri sudah menjadi pilot selama 32 tahun. Kini ia harus bertahan hidup untuk keluarganya dengan berjualan makanan, dengan hasil yang lebih sedikit, daripada penghasilannya selama menjadi pilot. Ia mencoba menjadi tukang kayu.

"Saya masih belajar bidang perkayuan, saya harap bisa mencari nafkah darinya. Untuk saat ini, saya menggunakan tabungan saya dan bantuan pemerintah untuk bertahan hidup," ujar Syed, dilansir dari laman Asiaone, 18 Oktober 2020.

Saat awal memutuskan cuti, Syed hanya di rumah saja dan melihat berita di televisi maupun media sosial, sambil berharap ada keajaiban dunia penerbangan akan membaik. Pria berusia 57 tahun ini pun dihinggapi beragam pertanyaan di dalam dirinya tentang bagaimana membiayai hidup keluarganya.

"Pertanyaan seperti 'bagaimana saya mampu membayar rumah, mobil, dan lainnya' benar-benar membuat saya stres. Ini jalan buntu karena saya selalu memikirkan bagaimana menghasilkan pendapatan sebanyak dulu," ucap pria asal Malaysia ini.

Demi memendapatkan penghasilan, Syed, memutuskan untuk membantu istrinya menjual makanan kecil. Bisnis kecil keluarganya berjalan lancar, namun, ia sempat mengalami kesulitan saat memulai semua dari awal.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Pilot Bernasib Serupa

Ilustrasi pesawat Malaysia Airlines (AFP Photo)
Ilustrasi pesawat Malaysia Airlines (AFP Photo)

Terbiasa bekerja sebagai pilot dengan segala fasilitas dan kemudahan serta kemewahan, Syed harus menyesuaikan diri dengan kehidupannya yang baru dan berbeda.  Kini ia dan keluarganya mengaku sudah bisa beradaptasi dengan gaya hidup yang sederhana.

"Kami jarang keluar lagi, dan kami bahkan belum bepergian jauh dari rumah. Kami memiliki anak perempuan berusia empat tahun, kami mencoba mencari aktivitas untuk dilakukan di rumah agar lebih dekat dengannya. Kami juga mencoba untuk tidak berbelanja secara berlebihan lagi," tutur Syed.

Banyak pilot lain yang mengalami nasib hampir serupa. Misalnya, Ralph Ricardo dari Filipina beserta istrinya, Alexis yang berprofesi sebagai pramugari. Mereka juga terkena dampak pandemi. Pasangan suami istri itu menjual dimsum secara online untuk bertahan hidup.

"Tidak ada pekerjaan, tidak ada bayaran, dan penerbangan sangat terbatas karena pandemi, jadi kami harus mencari penghasilan tambahan," ucap Ricardo.

Ricardo dan Alexis meluncurkan bisnisnya pada Juni lalu dengan modal sekitar Rp6 juta. Usaha yang mereka bangun ternyata cukup berhasil dan sudah menghasilkan pendapatan tiga kali lipat dari modal awal mereka.  (Vriskey Herdiyani) 

Infografis Strategi Tekan Harga Tiket Pesawat
Infografis Strategi Tekan Harga Tiket Pesawat (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya