Liputan6.com, Jakarta - Memasuki hari kedua Virtual Fashion Show (VFS) Modest Fashion dalam rangkaian acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2020, antusiasme pegiat dunia mode kain meningkat. Melibatkan 164 desainer lokal, agendanya mengusung tema "Sustainable Fashion, Sustainable Lifestyle."
Dahnila Dahlan, Manajer Departemen Ekonomi dan Keuangan Bank Syariah Indonesia, menyampaikan bahwa masih banyak produksi mode tanpa memerhatikan dampak lingkungan. Untuk itu, konsep fesyen berkelanjutan perlu terus digaungkan.
Advertisement
Baca Juga
"Sustainable fashion selalu dikaitkan dengan moralitas, dan harusnya jadi industri yang memiliki value, tidak harus selalu dilihat dari nominalnya saja. Konsep ini bertujuan membangun kesadaran, baik konsumen dan produsen, untuk menjamin kelestarian lingkungan dan kesejahteraan sosial," jelasnya dalam pembukaan hari kedua virtual fashion show ISEF 2020, Kamis, 29 Oktober 2020.
Sesi pertama peragaan busana virtual pada hari kedua ini menghadirkan koleksi dari 13 desainer mode dan dua desainer aksesori Tanah Air. Sebagai pembuka, sesi pertama ini didominasi busana kasual yang nyaman dikenakan. Untuk itu, sebagian besar perancang mengaku menghadirkan busana yang memang dapat dipadupadankan untuk dikenakan dalam konteks sehari-hari hingga acara formal sekalipun.
Lima belas desainer lokal tersebut tampil berurutan, dimulai dari My Daily Hijab, ALULA by Aulia Hijri x WD Eyewear, Iqleem, La Linda Boutique by Linda Purnama, Risa Maharani, Jenna & Kanna. Dilanjutkan Rosie Rahmadi, Get-A by Cut Putri Kausari x Rorokenes by Syanaz Nadya, QNANZ by Lia Dahlia, Haitwo by Temmi Wahyuni, SHAJNA by Lania Rakhmawati, Astri Lestari, dan ditutup Eienno by Winarni Widjaja.
Peragaan busana dalam ISEF 2020 berlangsung dalam format tapping, sehingga setiap desainer berhak mengatur konsep dan suasana yang ingin dihadirkan. Detail busana pun lebih terlihat dengan pengambilan gambar dari berbagai sudut pandang. Busana yang diperagakan ini nantinya dapat diperoleh dengan mengikuti digital trade show melalui aplikasi e-commerce Bukalapak sampai 2 Desember 2020.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
My Daily Hijab
Berkesempatan kedua kalinya tampil di peragaan busana ISEF, lini mode lokal My Daily Hijab menghadirkan modest fashion yang mengusung tema galaksi. Bahan dasar yang digunakan terbuat dari 100 persen kain katun yang kemudian diolah dengan metode bleaching alami untuk membentuk motif pada kain.
Mengedepankan konsep fesyen berkelanjutan, mereka mengupayakan tak membuang banyak sisa kain. Bahan-bahan itu dimanfaatkan untuk membuat aksesori, seperti kalung yang terinspirasi dari bentuk makrame. Dengan memanfaatkan warna earth tone, koleksi kali ini didominasi gaya sporty casual dengan desain ringan yang nyaman sebagai busana sehari-hari.
Advertisement
Rosie Rahmadi
Tak kalah menarik, koleksi desainer Tanah Air satu ini memang selalu identik dengan konsep fesyen berkelanjutan. Rosie Rahmadi mencuri perhatian dengan koleksi terbarunya, KALOPSIA. Konsep yang jadi andalannya kali ini adalah transformable fashion guna pemakaian produk lebih panjang.
Satu item produk dapat berubah dan disesuaikan dengan look yang berbeda-beda. Dengan demikian, ia berharap agar koleksinya dapat dikreasikan pengguna yang senang bereksplorasi dengan penampilan lebih beragam.
Jenna & Kaia
Jenna & Kaia menghadirkan koleksi Felicity yang berarti kebahagian dan keberuntungan. Kehangatan yang dihadirkan dalam konsep koleksi ini terinspirasi dari situasi pandemi, di mana busana ini dijadikan sebagai penghargaan yang memberdayakan setelah melalui berbagai kesulitan.
Konsep rancangannya mengombinasikan berbagai potongan asimetris dengan berbagai bahan berbeda dalam satu baju, serta mengaplikasikan hiasan. Mereka juga mempertahankan kekhasannya dengan siluet oversized style, serta layering, dipadukan dengan potongan elegan yang memanfaatkan warna netral, seperti putih, krem, peach, dan merah muda. (Brigitta Valencia Bellion)
Advertisement