TK di Tangsel Adaptasi Kurikulum Finlandia dengan Indonesia 

Tetap ada konten Indonesia di TK yang mengadaptasi kurikulum Finlandia itu.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 04 Okt 2021, 15:31 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2020, 00:06 WIB
Memberikan Kebebasan yang Wajar
Ilustrasi Anak Bermain Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Finlandia, salah satu negara yang sistem pendidikannya terbaik di dunia, berminat membuka sekolah tingkat Taman Kanak-Kanak di Indonesia. Bukan memboyong tenaga pengajarnya ke Indonesia, mereka memperkenalkan dan mendidik tenaga pengajar Indonesia untuk kemudian diaplikasikannya di dalam negeri.

Kali ini, Finlandia membuka sekolah Kipinä, di mana metode kurikulum di Finlandia diadaptasi kemudian diselaraskan dengan kurikulum Indonesia. Langkah itu diperlukan lantaran kebudayaan, musim, dan kondisi alam Finlandia dengan Indonesia sangat berbeda. Lantas, kenapa Finlandia yang dipilih sebagai modal pembelajaran?

Pakar pendidikan Indonesia yang juga Kepala Sekolah Kipinä Kids Nurseries & Preschools, Sudino Lim mengatakan, sistem pendidikan Finlandia sangat menarik dengan penekanan pedagogik cara mengajarnya yang dinilai dapat memaksimalkan kemampuan siswa dan masing-masing anak.

"Kita menyatukan konten lokal di Indonesia. Kita ambil konten Indonesia dan kita menggunakan pedagogi dari Finlandia, sehingga capaian pengajarannya tetap sama," tutur Lim, Selasa, 3 November 2020.

Kegiatan belajar mengajar di Finlandia seperti lebih banyak anak dibiarkan beraktivitas, bermain di alam, mengembangkan kemampuan motoriknya, serta ruang kelas yang dibiarkan memperoleh sinar matahari penuh, akan menjadi keseharian siswa nantinya.

Pendiri Yayasan Akademi Anak Indonesia (YAAI) ini juga menambahkan, sekolah TK asal Finlandia ini berbeda dengan TK pada umumnya di Indonesia. Menurut sistem pendidikan di Finlandia yang diikutinya, anak-anak usia dini tidak boleh diajarkan membaca, menulis dan menghitung.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Tetap Disesuaikan

[Fimela] Anak Belajar Membaca
Ilustrasi anak belajar membaca | pexels.com/@olly

Namun, karena nantinya masuk sekolah dasar di Indonesia diharuskan bisa membaca, akan ada tambahan muatan lokal membaca, menulis dan menghitung. Itu pun hanya untuk anak berusia 5 tahun. 

"Sementara di Finlandia tidak boleh mengajarkan baca, hitung, dan tulis pada anak usia dini. Maka, kita masukan konten itu di pendidikan anak usia 5 tahun," jelas Lim.

Bangunan sekolah lengkap dengan lanskap alam ini pun sebenarnya sudah siap di kawasan Gading Serpong, Kabupaten Tangerang. Namun karena pandemi Covid-19, sekolah baru bisa dibuka pada Juli 2021 mendatang.

"Jadi untuk saat ini, kita mendidik guru-gurunya dulu secara virtual langsung dengan tenaga pendidik di Finlandia. Tahun depan ketika sudah masuk ajaran baru, kemudian pandemi mereda, kita siap menerima siswa baru," ungkap Lim.

Bila berminat menyekolahkan ke sekolah internasional itu, persiapkan anggaran Rp15 juta untuk biaya masuknya. Dengan biaya per bulan atau SPP sebesar Rp2--3 juta.

Gim Berbahaya
Inilah sejumlah gim yang dianggap berbahaya untuk anak-anak (Sumber: Infografis Sahabat Keluarga kemendikbud).
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya