Hari Peduli Sampah Nasional, Pentingnya Memilah Sampah dari Rumah

Pemilahan sampah di rumah juga dapat bernilai ekonomi.

oleh Putu Elmira diperbarui 21 Feb 2021, 13:39 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2021, 13:39 WIB
Ilustrasi Sampah
Ilustrasi sampah. (dok. Unsplash.com/Jasmin Sessler @open_photo_js)

Liputan6.com, Jakarta - Hari Peduli Sampah Nasional diperingati setiap 21 Februari. Momen ini sekaligus turut jadi pengingat masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan persoalan sampah yang masih jadi masalah besar di Indonesia.

Proses pengolahan sampah yang banyak disuarakan berbagai pihak adalah soal memilah sampah. Metode ini juga disampaikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui sebuah video singkat di akun Instagram resmi.

Dalam video berdurasi dua menit dan 24 detik yang diunggah Minggu (21/2/2021), disampaikan beberapa manfaat dari memilah sampah. Pertama, dengan memilah sampah, maka akan mengurangi timbulan sampah.

Kedua, sampah yang telah dipilah dapat bernilai ekonomi karena dapat disetor kepada bank sampah atau pengepul. Manfaat ketiga dari memilah sampah adalah memudahkan proses daur ulang.

Managing Director Waste4Change Mohamad Bijaksana Junerosano, menyampaikan hal yang perlu diketahui adalah soal jenis sampah yang memiliki nilai dan tidak bagi pihak lain.

"Kalau bisa pemilahan dibagi tiga, organik, anorganik yang bisa didaur ulang atau memiliki nilai, dan residu atau lainnya yang tidak bisa dikompos dan daur ulang," kata Sano kepada Liputan6.com, beberapa waktu lalu.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Langkah Pemilahan

Ilustrasi Sampah
Ilustrasi sampah. (dok. Unsplash.com/Markus Spiske @markusspiske)

Sano menambahkan, penyaluran sampah anorganik yang punya nilai jual dan daur ulang, dapat mencari bank sampah, lapak atau pengepul sampah terdekat. Atau dapat menunggu pemulung atau pengepul rongsokan yang lewat di depan rumah.

Bisa pula membuat janji agar para pengepul dapat kembali untuk mengambil pilahan sampah yang punya nilai, seperti kardus, kaleng aluminium, kertas, plastik, hingga botol kaca.

"Untuk organik, tinggal beli alat untuk mengompos, bisa pakai biopori, kompos bag, takakura. Untuk sampah residu yang ditaruh di depan rumah supaya diangkut oleh tukang angkut sampah," tambahnya.

Timbulan Sampah Sebelum dan Sesudah Pandemi

Infografis Timbulan Sampah Sebelum dan Sesudah Pandemi
Infografis Timbulan Sampah Sebelum dan Sesudah Pandemi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya