Liputan6.com, Jakarta - Banjir Jakarta menggenangi sejumlah kawasan. Tak sedikit warga yang terpaksa menutup usahanya, salah satunya penjual nasi.
"Hari ini saya nggak buka warung karena air di tempat saya dagang tinggi airnya sedada. Kalau kemarin saya masih dagang," ujar Suparti saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu (20/2/2021).
Advertisement
Baca Juga
Perempuan yang berdagang di Mampang Prapatan 16, Jakarta Selatan itu, mengungkapkan bahwa hujan di daerah tersebut sejak dua hari lalu. Namun, hujan kali ini termasuk sangat deras.
"Mulai semalam banjir di Mampang. Saya nggak bisa ke sana karena masih banjir," imbuh Suparti yang menyebut rumah dengan tempat usahanya bisa dicapai hanya 10 menit dengan sepeda motor.
Suparti mengungkapkan banjir di Mampang Prapatan terjadi karena kali yang dekat tempatnya berdagang meluap. "Saya tahunya banjir ini terjadi karena kali meluap. Orang-orang di sini menyebutnya kali Buncit," imbuh Suparti.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Khawatirkan Kulkas
Meski banjir di tempatnya berdagang sampai mencapai dada, Suparti tetap berharap kulkasnya aman. Begitu juga dengan tempat penataan makanan.
"Kalau beras atau yang lain, saya nggak masalah. Yang saya khawatirkan kulkas saya dan tempat penataan makanan. Bagi saya itu cukup mahal, " ungkap Suparti.
Suparti yang sudah cukup lama berdagang di tempat itu mengatakan, kalau kulkas rusak, maka ia harus memperbaikinya atau beli baru. "Harganya lumayan mahal bagi saya. Kulkas saya beli waktu itu Rp2 juta lima tahun lalu. Kalau sekarang mungkin lebih mahal lagi," kata Suparti. Ia berharap kulkas dan peralatan lainnya bisa selamat.
Â
Advertisement