Mengapa Anies Baswedan Biarkan Rumahnya Tanpa Pagar?

Liputan6.com, Jakarta - Anies Baswedan diketahui tinggal di kawasan Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan. Rumah Anies itu dikenal memiliki joglo atau pendopo yang ikonik dan membuatnya tampak cukup mencolok di lingkungannya. Selain itu rumahnya tidak berpagar sehingga terkesan lebih luas di tepi jalan yang tidak terlalu lebar.

Beberapa hari lalu, Anies mengungkap alasannya tidak memasang pagar di rumahnya. Mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu mengaku ingin fasilitas rumahnya juga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar.

"Tujuannya ada dua, satu tanpa pagar itu dengan halaman kosong maka di gang yang hanya cukup saat mobil kalau ada masyarakat yang datang bisa putar mobilnya dengan mudah," jelas Anies, dilihat di akun X-nya, @aniesbaswedan, 10 Februari 2025.

"Yang kedua bagi anak-anak di sini, mereka bisa main bola di halaman ini termasuk di atas sana. Jadi kita putuskan tak pasang pagar," lanjutnya.

Menariknya lagi, ayah empat anak ternyata tidak terlalu khawatir kendati rumahnya terbuka lebar tanpa pagar.  Menurutnya, dengan membiarkan rumahnya terbuka untuk masyarakat, justru lingkungan akan bersama-sama menjaga satu sama lain.

Padahal harga kediaman Anies ini juga tidak main-main. Merujuk pada Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan pada 13 Oktober 2023, harga rumahnya menembus belasan miliar rupiah.

Di LHKPN-nya, suami Fery Farhati ini mengaku memiliki harta kekayaan kotor senilai Rp18,46 miliar. Namun, angka ini kemudian dikurangi dengan utang senilai Rp6,67 miliar.

Sebagian besar hartanya disimpan dalam bentuk tanah dan bangunan. Termasuk di antaranya adalah aset properti di Kota Jakarta Selatan yang diduga adalah rumah Anies yang tidak dipagari tersebut.

Berikut adalah rincian aset tanah dan bangunan Anies di Jakarta Selatan berdasarkan LHKPN-nya:

1. Tanah dan bangunan seluas 1.655 meter persegi / 798 meter persegi senilai Rp11,12 miliar, hasil sendiri

2. Tanah dan bangunan seluas 116 meter persegi / 60 meter persegi senilai Rp936,78 juta, hasil sendiri

Anies Baswedan dikenal sebagai seorang akademisi dan pemimpin yang telah berkiprah memajukan kota Jakarta selama lima tahun masa jabatannya. Kini setelah selesai bertugas, sosoknya masih menjadi sorotan termasuk baru-baru ini mengenai cerita rumah joglonya.

Pria bernama lengkap Anies Rasyid Baswedan ini mengungkapkan asal mula rumah joglo miliknya. Rumah ini menarik untuk diulik lebih jauh lantaran beberapa kali Anies tampak menjamu tamu pentingnya di rumah joglo tersebut. Salah satu tamu pentingnya adalah Ustaz Nouman Ali Khan di malam terakhirnya karena akan kembali ke Amerika.

Ustaz Nouman merupakan pakar studi Quran dari Amerika. Anies menyebutkan selalu menyempatkan ikut kelasnya saat datang ke Indonesia, salah satunya kegiatan Quran Week pada November 2022.

Mengutip dari kanal YouTube @aniesbaswedan, Kamis, 19 Januari 2023, pria kelahiran 1969 itu bercerita bahwa bangunan rumah joglo ini merupakan konstruksi tahun 1743.  "Tempat ini atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, teman saya menemukan rumah joglo tua ini yang dulu pertama kali digunakan untuk asrama pendidikan Islam," papar Anies.

Bangunan joglo yang sudah berumur itu dulunya di kompleks pesantren Tegal Sari, Pondok Pesantren di Ponorogo Jawa Timur. Ia menyambung, bangunan tadinya terbengkalai selama lebih dari lima dekade.

Kemudian bangunan joglo terjual dalam bentuk puing-puing untuk daur ulang menjadi mebel. Kemudian teman SMA Anies menemukan puing-puingnya, serta membelinya dan menemukan beberapa material yang ternyata unik, lalu merakitnya kembali selama satu tahun. Anies juga bertutur bahwa bangunan yang sudah tidak bisa menampung siswa pesantren, hingga pihak institusi pendidikan membuat bangunan baru.

"Jadi mereka membangun (pesantren) yang baru 500 meter dari tempat awal mereka. Dan tempat ini sekarang menjadi warisan budaya yang dilindungi negara," lanjut Anies. Dari tayangan video terlihat, di bagian luar tampak rumah Joglo menjadi teras depan bagian rumah Anies. Hal itu diketahui saat pertama Anies menyambut Ustadz Nouman.

Di sisi lain bagian dalam yang merupakan tempat tinggal Anies terbilang cukup modern dengan memakai banyak jendela kaca dan tanaman hijau merambat. Sehingga kesan sejuk sangat terasa, dengan pencahayaan yang pas dan elemen kayu mendominasi rumah membuat suasananya tetap terasa terang.

Anies juga sempat bercerita bahwa dengan umur kayu yang cukup tua saat dipegang tampak keriput alami. Rumah itu pun baru dibawa dari Jawa Timur ke Jakarta sekitar tahun 2012.

Anies tampak menata rumah joglonya dengan tampilan asli hiasan lampunya bahkan terbuat dari rotan bambu. Di ruang tamu depan tampak rumah joglo yang didominasi kayu berwarna cokelat dan kursi-kursi kuno dengan karpet, rak buku dan satu lukisan Bung Karno.