Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyatakan akan segera meluncurkan calender of event 2021 pada April 2021. Peluncuran itu diharapkan memberi sinyal positif bagi para pelaku industri MICE di Indonesia di masa pandemi Covid-19.
Meski begitu, eksekusinya tergantung pada kemampuan semua pihak mengendalikan angka kasus positif Covid-19. Meski tren penurunan terjadi belakangan ini, bukan berarti semuanya bisa berjalan tanpa mengikuti panduan CHSE dan protokol kesehatan yang ketat.
Advertisement
Baca Juga
"Industri event hadapi dua takdir per hari ini, ditunda atau dibatalkan. Kita butuh jalan ketiga, keempat, dan seterusnya. Solusi alternatif yang aman, jadi sama-sama menguntungkan," kata Sandiaga dalam Bincang-Bincang Industri Event dan MICE, Senin, 8 Maret 2021.
Ia menyebut lebih dari 26 ribu pekerja industri event terdampak pandemi Covid-19 dengan perkiraan kerugian antara Rp1,78 hingga Rp5,28 triliun. Maka, peluncuran calender of event pada tahun ini diharapkan bisa dieksekusi dengan proses kurasi yang ketat.
Kemenparekraf dalam hal ini sudah menyiapkan panduan CHSE untuk penyelenggaraan event. Publik bisa mengunggahnya melalui situs CHSE Kemenparekraf agar mudah diikuti. Meski begitu, Sandiaga mengingatkan panduan tersebut bersifat dinamis mengingat situasi di lapangan yang bisa berubah-ubah.
"Tentunya harus ada penyempurnaan sesuai data terkini. Tapi yang pasti setiap event harus ada opsionalitas, harus fleksibel. Jika keadaannya (kasus Covid-19) meningkat, ada opsionalitas apakah penyelenggaraannya jadi hybrid atau total online," tutur Menparekraf.
Menparekraf juga menyinggung bahwa dalam daftar event yang masuk dalam Calender of Event 2021 tidak akan memasukkan agenda yang melibatkan ribuan orang. Paling banyak event akan melibatkan 200 peserta di tempat, selebihnya berpartisipasi secara daring.
"Khusus untuk event besar, kelihatannya, ekpektasinya karena alhamdulillah turun sekarang, karena PPKM. Tapi kalau event besar, kami sendiri di Calender of Event, kalau besar sekali, didorong di tahun depan. Sekarang ini lebih hybrid," kata Sandiaga.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Rencana Vaksinasi dan Kebutuhan Informasi Terkini
Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengingatkan bahwa industri hiburan, rekreasi, termasuk penyelenggaraan event, termasuk dalam kategori risiko tinggi penularaan Covid-19. Tetapi, ia mengakui bahwa dampak ekonomi dari industri tersebut juga tinggi.
"Kalau mau buka (sesuatu) yang berisiko tinggi dan dampak tinggi, harus punya persiapan kuat dan pasti," kata dia.
Bagaimana pun, target pemerintah adalah ingin semua yang sehat tetap sehat, yang kurang sehat harus sehat, dan yang sakit diobati sampai sembuh. Maka, sejumlah tahapan harus dilalui, termasuk memastikan penerapan 3 M dan 3 T berjalan dengan baik.
Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo menambahkan, pihaknya sedang memfinalisasi data pekerja kreatif, termasuk sektor event, untuk pelaksanaan vaksinasi dalam waktu dekat. Di samping, ia berharap industri parekraf juga bisa memanfaatkan teknologi GeNose untuk proses pengecekan dan pelacakan di industri kreatif, sesuai arahan Satgas Covid-19.
Di sisi lain, Ketua Umum Indonesia Creative Cities Network Fiki Satari meminta agar pelaku usaha event bisa mengakses dashboard terkait kondisi Covid-19 di lapangan. Informasi tersebut sangat diperlukan untuk persiapan event.
"Rasanya bisa dibantu oleh rekan-rekan pemerintahan sehingga lebih memudahkan. H-3 izin sudah terkunci, sehingga semuanya jadi lebih jelas," ucapnya.
Advertisement