Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menjajal lokasi yang bakal dijadikan arena Indonesia Triathlon Series 2021 di Likupang, Sulawesi Utara. Ia berolahraga renang dan lari di kawasan Pantai Paradise sebagai bagian uji coba pelaksanaan ajang olahraga yang mulai berlangsung bulan ini di Belitung.
"Kami baru saja menyelesaikan try out mini triathlon Likupang yang merupakan pemanasan untuk rangkaian Indonesia Triathlon Series yang akan kita kick-off bulan Maret ini di Belitung," kata Sandiaga, Sabtu, 6 Maret 2021, dalam rilis yang diterima Liputan6.com, Minggu, (7/3/2021).
Advertisement
Baca Juga
Sandiaga berenang sejauh 1.054 meter dan dilanjutkan dengan berlari sepanjang lima kilometer. Dalam sesi uji coba itu, dia ditemani sejumlah atlet dari Manado. Dari hasil uji coba tersebut, ia menilai Likupang siap menjadi tuan rumah penyelenggaraan kegiatan wisata berbasis olahraga ini (sport tourism).
"Ombaknya tadi cukup menantang, menambah sensasi berenang di open water. Tadi di tengah karangnya juga masih sangat alami, sangat bagus. Kita bisa melihat ikan warna-warni yang jadi pemandangan indah bawah laut," puji dia.
Indonesia Triathlon Series merupakan kolaborasi antara Kemenparekraf dengan pemerintah daerah dan komunitas Indonesia Triathlon. Seri pertama akan dimulai di Belitung pada 13 Maret 2021 dan berlanjut sepanjang tahun di berbagai destinasi tanah air. Selain Belitung, berikutnya adalah Kendari, Palembang, dan Likupang.
Pelaksanaan Indonesia Triathlon Series nanti disebut akan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, mulai dari pembatasan peserta, cek kesehatan, disinfektan peralatan, hingga penerapan konsep travel bubble dalam penanganan peserta. Rencananya, seri Likupang dilangsungkan pada Mei 2021.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Ketersediaan Homestay
Menparekraf juga mengecek kesiapan akomodasi untuk menyambut turis di Likupang dengan mengunjungi Desa Wisata Marinsow. Berdasarkan data, tedapat 289 homestay yang dibangun di Sulawesi Utara, terdiri dari 43 homestay di Bunaken dan 253 homestay di lima desa yang berada di Likupang, di antaranya Desa Wisata Marinsow, Desa Pulisan, dan Desa Kinunang.
Rumah Swadaya Masyarakat dibangun oleh Kementerian PUPR untuk menunjang amenitas di Destinasi Super Prioritas Likupang. "Pariwisata harus hadir untuk memberdayakan masyarakat. Dan desa wisata, program homestay yang kami pandu bersama teman-teman dari PUPR adalah wujud nyata pemerintah hadir dalam membangkitkan ekonomi masyarakat," kata Sandiaga.
Sejauh ini, ia menilai kawasan Likupang yang merupakan salah satu destinasi super prioritas, cocok untuk dikembangkan sebagai lokasi kegiatan Meeting, Incentive, Exhibition, dan Event (MICE). Ke depan, Kemenparekraf akan mendampingi para pemilik homestay agar dapat meningkatkan kapasitas dan pelayanan.
"Seiring dengan penurunan angka penularan COVID-19, kita giatkan kembali pariwisata untuk meningkatkan kembali ekonomi rakyat, membuka lapangan kerja. Dan yang penting semangat untuk bangkit, bahwa pariwisata adalah bagian dari solusi, bukan bagian dari masalah," ujar dia.
Sementara itu, Project Development Head PT. Minahasa Permai Resort Development (MPRD), Paquita Widjaya, mengatakan sejumlah atraksi dan fasilitas akan dibangun di KEK Likupang, meliputi Marina Club, Waterpark, Sailing Club, Retail Area, Sport Arena, Desa Wisata, dan Wallace International Conservation Resort and Marine Park.
"Saya sangat menghargai kerja sama dari pemerintah, baik pusat maupun daerah, juga ada kerja sama dengan ITDC dan BUMN yang semakin erat. Saya sangat mengharapkan dukungan juga dari masyarakat sekitar Minahasa Utara dan Sulawesi Utara, semoga bisa jadi batu loncatan bagi Sulawesi Utara di mata dunia," kata Paquita.
Ia juga memastikan akan melibatkan masyarakat dengan menghadirkan akademi pelatihan di KEK Likupang. Pihaknya akan bekerja sama dengan Podomoro University untuk menyiapkan sistem dan lain-lain.
"Kami berharap justru putra-putra daerah yang tadinya bekerja di luar bisa jadi pengajar, mentor untuk masyarakat di sini. Mereka merupakan aset yang luar biasa sebetulnya, karena mereka sudah punya pengalaman dan mereka bisa membantu mengangkat sumber daya manusia yang ada di sekitar Minahasa supaya bisa menjadi bagian pembangunan kawasan ekonomi khusus ini," kata Paquita.
Advertisement