Wah, Borobudur Bakal Punya Kereta Gantung

Kereta gantung itu digadang-gadang jadi moda transportasi penghubung Borobudur dengan kawasan sekitarnya.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 27 Apr 2021, 07:02 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2021, 07:02 WIB
Candi Borobudur
Stupa-stupa Budha terlihat di candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia 10 Mei 2016. Menurut Kepala Balai Konservasi Borobudur Marsis Sutopo untuk mengajukan arsip sebagai Memory of the World tidak bisa tunggal. (AFP Photo/Goh Chai Hin)

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 yanng berlangsung tidak menghentikan beragam rencana pengembangan kawasan wisata di sekitar Borobudur, Jawa Tengah. Salah satu yang sedang digodok adalah membangun fasilitas kereta gantung alias cable car.

Hal itu terungkap dalam kunjungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno ke Kantor Badan Otoritas Borobudur (BOB) di Yogyakarta, Senin, 26 April 2021. Menurut dia, keberadaan kereta gantung itu nantinya akan menghubungkan kawasan Borobudur dengan beberapa hub destinasi wisata di sekitarnya.

Dalam rilis yang diterima Liputan6.com, cable car akan menghubungkan beberapa hub di sekitar destinasi super prioritas tersebut dengan konsep transit oriented development (TOD). Ia menyebut moda transportasi itu akan difinalisasi segera lantaran sudah ada beberapa investor yang berminat, baik di lahan otoritatif maupun di lahan koordinatif.

Menurut Direktur Utama BOB Indah Juanita menjelaskan lahan otoratif yang dimaksud berlokasi di Perbukitan Menoreh. Lokasinya sekitar 12 kilometer ke arah barat dari Candi Borobudur. Terdapat 17 lot di sana.

Hingga saat ini, sambung Indah, sudah enam investor yang mengajukan letters of intent. Satu di antaranya bahkan sudah siap membangun di dalam kawasan.

"Kita juga baru melakukan perjanjian kerja sama dengan Bobobox untuk menyiapkan glamping lagi, supaya saat nanti sudah buka bisa bertambah akomodasi di sana," katanya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Penataan Zona

Wah, Borobudur Bakal Punya Kereta Gantung
Candi Borobudur. (dok. Biro Humas dan Komunikasi Publik Kemenparekraf)

Dalam kesempatan itu, Sandiaga juga membahas soal manajemen pengunjung Borobudur. Ia menyatakan akan ada pembatasan jumlah pengunjung di zona satu.

"Pengunjung Borobudur yang akan dibatasi jumlah kunjungannya hanya 1.200 untuk di zona satu," ujar dia.

Sementara, zona dua juga tak luput jadi perhatian dengan berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait. Pihaknya juga menyinggung soal pembangunan jembatan yang akan menghubungkan lahan BOB. Rencananya, jembatan itu akan dibangun tahun ini oleh Kementerian PUPR.

Selanjutnya, pembahasan soal Badan Layanan Umum yang disebut akan membuat langkah lebih fleksibel. "Mengintegrasikan semua pihak termasuk Pemda dan masyarakat juga akan terlibat," imbuh Sandiaga seraya menyebut pembahasan lebih lanjut akan dilakukan kelak.

Kunjungan Menparekraf tersebut merupakan tindak lanjut hasil keputusan saat kunjungan beberapa waktu lalu bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, serta beberapa K/L lain ke DSP Borobudur.

"Kuncinya, apa yang kita lakukan untuk membangkitkan pariwisata dan pemulihan ekonomi. Tentunya kita sekarang mulai memupuk harapan kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Sandiaga.

Setahun Pandemi Covid-19 Terhadap Pariwisata

Infografis . Setahun Pandemi Covid-19, Pariwisata Dunia dan Indonesia Terpuruk
Infografis . Setahun Pandemi Covid-19, Pariwisata Dunia dan Indonesia Terpuruk
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya