Thailand Akan Buka Pintu bagi Turis Asing yang Sudah Vaksin Covid-19 di Oktober 2021

Rencana ini juga bicara soal mengizinkan orang asing yang divaksinasi penuh dan mengembalikan warga negara Thailand ke negara itu tanpa karantina atau batasan tidak nyaman lainnya dalam 120 hari.

oleh Putu Elmira diperbarui 18 Jun 2021, 19:01 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2021, 19:01 WIB
Bandara Suvarnabhumi di Bangkok
Pelancong berjalan di ruang keberangkatan yang hampir kosong karena jumlah pengunjung menurun drastis di Bandara Suvarnabhumi di Bangkok, Rabu (11/3/2020). Di Thailand sendiri lebih dari 50 orang terinfeksi virus corona COVID-19 yang telah menggemparkan seluruh dunia. (Mladen ANTONOV/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Tak sedikit negara yang berupaya meningkatkan geliat pariwisata di wilayahnya, termasuk Thailand. Negeri Gajah Putih mengumumkan rencana untuk membuka pintu sepenuhnya bagi wisatawan asing yang telah divaksin Covid-19 pada pertengahan Oktober 2021 ini.

"Saya tahu keputusan ini memiliki beberapa risiko karena ketika kita membuka negara, akan ada peningkatan infeksi, tidak peduli seberapa baik tindakan pencegahan kita," kata Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-ocha pada Rabu, 16 Juni 2021, menurut Associated Press (AP), dilansir dari Travel and Leisure, Jumat (18/6/2021).

"Tapi saya pikir ketika kita mempertimbangkan kebutuhan ekonomi rakyat, sudah waktunya bagi kita untuk mengambil risiko yang diperhitungkan itu," tambahnya.

Ada pula upaya lain yang tengah dipersiapkan. Prayuth memperkenalkan rencana untuk mengizinkan orang asing yang divaksinasi penuh dan mengembalikan warga negara Thailand ke negara itu "tanpa karantina atau pembatasan tidak nyaman lainnya" dalam waktu 120 hari.

Saat ini, turis asing harus dikarantina setidaknya selama tujuh hari saat mengunjungi Thailand. Namun, negara ini menyediakan sederet alternatif yang nyaman untuk turis mengisolasi diri, seperti karantina di resor golf.

Thailand telah mengalami lonjakan kasus virus Covid-19 sejak April, menurut AP. Kondisi tersebut menyebabkan sekitar 80 persen dari total 204.595 kasus yang dikonfirmasi dan sekitar 90 persen dari total 1.525 kematian.

Hanya sekitar tujuh persen dari populasi negara, yakni 69 juta orang, telah menerima setidaknya satu dosis vaksin. Prayuth menyebut, Thailand telah mendapatkan lebih banyak vaksin dan pada awal Oktober setidaknya 50 juta orang seharusnya menerima setidaknya suntikan pertama mereka.

Pada Juli, Thailand akan menggelar program uji coba yang memungkinkan turis asing yang divaksinasi penuh untuk mengunjungi Phuket tanpa masa karantina wajib. Namun, turis tersebut akan diminta untuk tinggal di Phuket setidaknya selama 14 hari sebelum ke daerah lain di Thailand.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Bayar Biaya Karantina Sendiri

Bandara Suvarnabhumi di Bangkok
Pandangan umum ruang keberangkatan yang hampir kosong karena jumlah pengunjung menurun drastis di Bandara Suvarnabhumi di Bangkok, Rabu (11/3/2020). Di Thailand sendiri lebih dari 50 orang terinfeksi virus corona COVID-19 yang telah menggemparkan seluruh dunia. (Mladen ANTONOV/AFP)

Rencana pembukaan kembali Thailand telah berubah secara dramatis selama beberapa bulan terakhir. Pada Maret 2021, industri pariwisata merilis kampanye dengan harapan dapat membawa wisatawan internasional kembali ke Thailand pada 1 Juli 2021.

Dilansir Bangkok Post, Otoritas Kesehatan Thailand berencana untuk menutup fasilitas karantina negara bagi orang-orang yang datang dari luar negeri melalui udara pada akhir Juni 2021. Mulai 1 Juli 2021, turis yang datang dengan transportasi udara harus membayar biaya karantina mereka di fasilitas alternatif.

Meski begitu, pemerintah akan menanggung biaya medis mereka berdasarkan proposal, yang masih memerlukan persetujuan akhir. Sekretaris Jenderal Dewan Keamanan Nasional dan kepala operasi Pusat Administrasi Situasi Covid-19 Jenderal Nattapon Nakpanich, menyebut pada Jumat, 11 Juni 2021, perubahan itu dibuat lantaran ditemukan penyalahgunaan.

Sejumlah orang diketahui memanfaatkan sistem karantina negara untuk kepentingan pribadi. Mereka bepergian berulang kali masuk dan keluar dari Thailand.

Beberapa orang telah bepergian sebanyak 10 perjalanan. Hal tersebut menambah beban keuangan yang tidak perlu pada negara ini.

Nattapon menyebut, Centre for Covid-19 Situation Administration (CCSA) tengah mencari fasilitas karantina negara alternatif (ASQ) dengan harga yang wajar untuk melayani kebutuhan turis. CCSA berenca Prayut Chan-o-cha.

Ada Pengawasan

Bandara Suvarnabhumi di Bangkok
Pandangan umum ruang keberangkatan yang hampir kosong karena jumlah pengunjung menurun drastis di Bandara Suvarnabhumi di Bangkok, Rabu (11/3/2020). Di Thailand sendiri lebih dari 50 orang terinfeksi virus corona COVID-19 yang telah menggemparkan seluruh dunia. (Mladen ANTONOV/AFP)

Nattapon menyampaikan, penarikan fasilitas karantina negara hanya akan berlaku bagi mereka yang tiba melalui udara. Turis harus memilih fasilitas ASQ mereka.

Ia melanjutkan, untuk mengurangi biaya keuangan untuk kedatangan udara, pemerintah akan membayar tagihan medis dan kesehatan mereka. Turis hanya akan membayar akomodasi dan makanan selama karantina, dan itu akan menurunkan tingkat ASQ.

Beberapa hotel telah berfungsi sebagai fasilitas ASQ selama pandemi Covid-19. Hotel-hotel tersebut juga telah menjadi pilihan utama bagi para pendatang yang mampu menjangkaunya.

Dilanjutkannya, bagi orang-orang yang perjalanannya diperlukan, organisasi pemerintah yang mengawasi mereka akan membayar karantina mereka. Ia menegaskan, pendatang dari luar negeri masih harus dikarantina selama 14 hari.

Yuk Kenali Cara Kerja Vaksin Covid-19

Infografis Yuk Kenali Cara Kerja Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Yuk Kenali Cara Kerja Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya