Hong Kong Persingkat Masa Karantina Bagi Wisatawan yang Sudah Divaksin Penuh

Kapan perubahan aturan karantina bagi wisatawan di Hong Kong ini mulai berlaku?

oleh Henry diperbarui 22 Jun 2021, 06:31 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2021, 06:31 WIB
Perlindungan Ekstra Penumpang Cegah COVID-19 di Bandara Hong Kong
Penumpang mengenakan pakaian pelindung saat tiba di Bandara Internasional Hong Kong, Hong Kong (19/3/2020). Para penumpang di Bandara Hong Kong terpantau memakai perlindungan 'ekstra' lantaran takut tertular virus corona. (AFP/Anthony Wallace)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Hong Kong menyatakan akan mempersingkat masa karantina bagi wisatawan yang sudah divaksinasi dari 14 hari menjadi 7 hari. Syaratnya, para pelancong menunjukkan antibodi yang cukup terhadap virus Covid-19.

Dilansir dari The Straits Times, Senn, 21 Juni 2021, pemimpin Hong Kong, Carrie Lam mengatakan langkah-langkah baru hanya berlaku untuk orang yang telah melakukan vaksinasi kedua miminal 14 hari sebelum kedatanan mereka di Hong Kong.

Perubahan aturan tersebut akan berlaku mulai akhir bulan ini. Hong Kong memiliki beberapa aturan karantina terberat di seluruh dunia. Para pendatang wajib menjalani karantina hingga 21 hari di hotel setelah tiba di Hong Kong.

Langkah untuk mengurangi durasi karantina dilakukan ketika pemerintah mencoba memberi insentif kepada lebih dari 7,5 juta penduduknya yang bersedia mendapat vaksinasi Covid-19. Sejauh ini hanya sekitar 17 persen penduduk yang telah divaksinasi penuh sejak skema dimulai pada Februari 2021.

Bagi mereka yang datang dari negara-negara yang dianggap " berisiko sangat tinggi" , periode karantina tidak berubah. Mereka diharuskan berada di kamar hotel selama 21 hari.

Menteri Kesehatan Hong Kong, Sophia Chan mengatakan, beberapa langkah jarak sosial termasuk peningkatan kapasitas di restoran dan bar akan dilonggarkan mulai 24 Juni untuk penduduk yang telah divaksinasi.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

Hari Libur

Ilustrasi Hong Kong
Ilustrasi Hong Kong (Dok.Unsplash/ bantersnaps)

Pihak berwenang Hong Kong selama sebulan terakhir memperketat bisnis dan lembaga keuangan untuk mendorong vaksinasi. Mereka juga mendesak para pengusaha memberikan hari libur bagi karyawan yang akan menjalani vaksinasi.

Banyak perusahaan telah meluncurkan insentif dan penghargaan untuk vaksinasi. Sedangkan beberapa perusahaan dan klub swasta mengancam akan menolak kenaikan gaji atau memecat jika karyawan menolak divaksin.

Pemerintah Hong Kong juga meluncurkan kampanye Early Vaccination for All (vaksinasi dini untuk semua) agar mempercepat imunitas massal. Program vaksinasi COVID-19 akan digenjot selama tiga bulan ke depan untuk meraih tujuan ini.

Vaksin di Hong Kong

Perlindungan Ekstra Penumpang Cegah COVID-19 di Bandara Hong Kong
Penumpang mengenakan pakaian pelindung saat tiba di Bandara Internasional Hong Kong, Hong Kong (19/3/2020). Covid-19 yang menginfeksi lebih dari 200.000 orang terus menimbulkan kekhawatiran. (AFP/Anthony Wallace)

Dikutip dari kanal Global Liputan6.com, pemerintah serta berbagai sektor juga berkolaborasi agar mendorong masyarakat untuk mengikuti vaksinasi COVID-19.

Berdasarkan data situs COVID-19 Hong Kong, ada 1,8 juta warga yang mendapatkan dosis pertama vaksin COVID-19, lalu ada 1,2 juta orang yang mendapatkan vaksin dosis kedua.

Dalam sehari, Hong Kong bisa menyalurkan hingga 38 ribu vaksin. Totalnya, ada 3 juta vaksin yang sudah disuntikan. Hong Kong menggunakan vaksin Sinovac Biotech (Hong Kong), serta vaksin Comirnaty buatan Fosun Pharma yang bekerja sama dengan BioNTech di Jerman. Vaksin Comirnaty sama dengan vaksin Pfizer, yaitu menggunakan mRNA.

Gejolak Panjang di Hong Kong

Infografis Gejolak Panjang di Hong Kong
Infografis Gejolak Panjang di Hong Kong. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya