Lebih Dekat dengan Tradisi-Tradisi Saat Tahun Baru Islam

Sejumlah daerah mempunyai tradisi unik saat Tahun Baru Islam. Apa saja ya?

oleh Komarudin diperbarui 09 Agu 2021, 22:42 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2021, 06:32 WIB
Pawai Obor Sambut Peringatan Tahun Baru Islam
Sejumlah warga saat melakukan pawai obor di Kawasan Rempoa, Tangerang Selatan, Rabu (19/08/2020). Pawai obor tersebut dilakukan dalam rangka menyambut peringatan tahun baru Islam 1 Muharram 1442 H. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Setiap tahun, sejumlah daerah di Indonesia merayakan Tahun Baru Islam atau disebut juga 1 Muharam. Tahun 2021, Tahun Baru Islam akan jatuh pada Selasa, 10 Agustus 2021.

Di Garut, misalnya, dan beberapa daerah di Tanah Air, menggelar pawai obor. Acara tersebut umumnya dilaksanakan usai salat Isya hingga malam. Mereka berkeliling di beberapa jalanan protokol sambil membawa obor.

Sejumlah daerah bahkan memiliki tradisi unik saat perayaan Tahun Baru Islam. Dihimpun dari berbagai sumber, berikut sejumlah tradisi unik saat perayaan Tahun Baru Islam 1 Muharam yang masih eksis hingga saat ini.

Tabot

Tradisi ini berasal dari Bengkulu dan disebut-sebut sudah ada sejak lama yang dilakukan oleh Syeh Burhanuddin. Acara ini juga dirayakan untk mengenang kepahlawanan serta wafatnya cucu Nabi Muhammad, Husein bin Ali Abu Thalib.

Pada awalnya, upacara satu ini dibawa oleh penyebar agama Islam di Punjab, India, ke Indonesia ketika masa penjajahan Inggris. Banyak yang percaya jika Tahun Baru Islam tak dirayakan, maka akan terjadi musibah.

Bubur Suro

Masyarakat Jawa Barat juga memiliki sebuah tradisi yang diberi nama tradisi Bubur Suro. Tradisi  ini juga dilakukan guna memperingati wafatnya cucu Nabi Muhammad ketika perang.

Pada 10 Muharam, masyarakat setempat akan menyiapkan bubur merah dan bubur putih yang disajikan secara terpisah, atau yang dikenal sebagai bubur Suro ini. Selanjutnya, bubur yang sudah jadi akan dibawa ke masjid terdekat bersamaan dengan hidangan lezat lainnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Mubeng Beteng

Mubeng Beteng
Mubeng beteng yang diadakan setiap satu bulan sekali pada hari lahir pasaran Sultan HB X

Tradisi lain yang juga dilaksanakan menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharam adalah mubeng beteng. Pelaksanaan acara ini biasanya peserta mengelilingi kompleks keraton Yogyakarta. Mereka melakukan itu tanpa bicara atau bersuara, makan, dan minum.

Saat menjalani ritual, para peserta dilarang berbicara satu sama lain dan hanya diperbolehkan untuk memanjatkan doa permohonan keselamatan lahir dan batin serta kesejahteraan bagi diri sendiri, keluarga, dan bangsa. Tradisi ini juga dijadikan sebagai sarana evaluasi terhadap segala perbuatan pada tahun sebelumnya.

Barikan

Tradisi yang dilestarikan masyarakat Pati, Jawa Tengah ini meliputi acara kenduri bersama. Para warga setempat akan membawa nasi serta lauk dari rumah untuk didoakan, sebagai bentuk rasa syukur atas berkah yang diberikan oleh Allah SWT sekaligus memohon keselamatan.

Usai memanjatkan doa, maka kegiatan dilanjutkan dengan menggelar makan bersama. Mereka juga aling bertukar lauk satu sama lain, untuk meningkatkan kerukunan dan saling mengasihi antarwarga. 

 

Kerbau Bule

Kirab Kebo Bule
Kawanan Kerbau Bule keturunan Kerbau Pusaka Keraton Kyai Slamet membuka jalan bagi rombongan Kirab Peringatan Malam 1 Suro Keraton Surakarta Hadiningrat, di Solo, Sabtu (31/8/2019). Kirab diadakan tepat malam 1 Suro yang menandai pergantian tahun baru penanggalan Jawa (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Di Keraton Surakarta dilakukan kirab kebo bule atau kerbau bule saat Tahun Baru Islam. Sejumlah kerbau diarak keliling kota yang diikuti oleh keluarga keraton. Di dalam tradisi Kirab, benda pusaka peninggalan Dinasti Mataram, seperti tombak, keris, dan sebagainya, diarak sembari dikawal oleh Kebo Bule.

Kebo bulenya itu sendiri merupakan hewan kesayangan susuhunan atau sunan. Selain itu, kerbau juga dianggap sebagai lambang rakyat kecil, khususnya petani.

Satu Suro

Masyarakat Jawa biasanya menyambut 1 Suro dengan meriah. Mereka masyarakat menyalakan kembang api dan terompet dengan penuh kegembiraan.

Selain itu, masyarakat juga membawa gunungan yang berisi hasil bumi. Usai dibacakan doa, warga kemudian memperebutkan gunungan tersebut beramai-ramai.

 

Infografis Jangan Ada Kerumunan Saat Perayaan Tahun Baru 2021

Infografis Jangan Ada Kerumunan Saat Perayaan Tahun Baru 2021. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Jangan Ada Kerumunan Saat Perayaan Tahun Baru 2021. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya