Skandal Putra Ratu Elizabeth II Berlanjut, Kali Ini Hadapi Tuntutan Dugaan Pelecehan Seksual

Tuntutan dugaan pelecehan seksual ini masih terkait skandal Jeffrey Epstein yang menyeret nama putra Ratu Elizabeth II, Pangeran Andrew.

oleh Asnida Riani diperbarui 10 Agu 2021, 14:16 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2021, 14:03 WIB
Pangeran Andrew. (Yui Mok/Pool via AP, File)
Pangeran Andrew. (Yui Mok/Pool via AP, File)

Liputan6.com, Jakarta - Putra Ratu Elizabeth II, Pangeran Andrew, dituntut atas dugaan pelecehan seksual, menurut dokumen pengadilan federal yang diajukan Virginia Roberts Giuffre, lapor CNN, Selasa (10/8/2021). Giuffre merupakan korban Jeffrey Epstein yang sebelumnya dinyatakan bersalah melakukan pelecehan seksual.

Pada BBC, Giuffre secara terbuka mengatakan ia diperdagangkan Epstein dan dipaksa berhubungan seksual dengan teman-temannya, termasuk Pangeran Andrew, ketika masih di bawah umur. Istana Buckingham membantah tuduhannya dalam sebuah pernyataan kala itu.

Pihak istana mengatakan, "Tidak benar Duke of York memiliki segala bentuk kontak atau hubungan seksual dengan Virginia Roberts. Setiap klaim yang bertentangan adalah salah dan tanpa dasar." Dalam wawancara November lalu, Duke of York mengaku belum pernah bertemu Giuffre dan menyebut bahwa foto mereka berdua mungkin telah direkayasa.

Dalam gugatannya, Giuffre menuduh Pangeran Andrew melecehkannya secara seksual atas undangan Epstein dan Ghislaine Maxwell. Juga, kejadian dugaan pelecehan seksual terjadi di rumah Maxwell di London, di rumah Epstein di Manhattan, dan di pulau pribadi Epstein di Kepulauan Virgin Amerika Serikat (AS).

"Pangeran Andrew melakukan kekerasan seksual dan penganiayaan terhadap Penggugat ketika ia berusia 17 tahun. Dengan demikian, Pangeran Andrew bertanggung jawab atas penganiayaan dan penderitaan emosional yang disengaja sesuai hukum umum New York. Kerugian yang dialami Penggugat sangat parah dan bertahan lama," begitu keterangan gugatannya.

Giuffre mengatakan ia takut membantah Epstein, Maxwell, dan Pangeran Andrew "karena koneksi, kekayaan, dan otoritas mereka yang kuat," dokumen pengadilan menyatakan. Mantan Jaksa AS untuk Distrik Selatan New York Geoffrey Berman mengatakan pada Januari 2020 bahwa Pangeran Andrew tidak bekerja sama dalam wawancara tentang Epstein.

"Sampai saat ini Pangeran Andrew tidak bekerja sama," kata Berman saat itu. Jaksa federal meminta wawancara pada Juni 2020 dengan Pangeran Andrew sebagai bagian dari penyelidikannya terhadap dugaan jaringan perdagangan seks yang pernah dioperasikan Epstein, kata seorang sumber.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Dugaan Terlibat Rantai Perdagangan Seks Anak di Bawah Umur

Pangeran Andrew. (Steve Parsons/Pool Photo via AP, File)
Pangeran Andrew. (Steve Parsons/Pool Photo via AP, File)

Pengacara Giuffre, Sigrid McCawley, mengatakan bahwa pengajuan pengaduan ini membuktikan, terlepas dari kekuasaan, hak istimewa, bahkan gelar sebagai seorang pangeran, tidak ada seorang pun yang kebal dari hukum. Juga, semua pelaku pelecehan harus dihukum dan dimintai pertanggungjawaban.

Giuffre akan menuntut ganti rugi dalam jumlah yang akan ditentukan di persidangan serta biaya pengacara dan bantuan lebih lanjut lainnya "seperti yang mungkin dianggap adil dan pantas oleh Pengadilan," menurut gugatan itu.

Epstein didakwa atas perdagangan seks anak di bawah umur dan konspirasi perdagangan seks anak di bawah umur pada Juli 2019 yang ia bantah. Ia ditemukan tewas di sel pusat penahanan federal Manhattan satu bulan setelahnya.

Sementara, Maxwell didakwa pada 2020 atas dugaan perannya dalam merekrut, merawat, dan melakukan pelecehan seksual terhadap gadis-gadis di bawah umur. Ia juga mengaku tidak bersalah atas semua tuduhan.

Mundur dari Tugas Publik

Ramalan Pangeran Cilik Kate Middleton dan Nasib 7 Anak Ketiga di Kerajaan Inggris
Pangeran Andrew, Duke of York. Foto diambil pada 14 Juli 2017 (NIKLAS HALLE'N / POOL / AFP)

Buntut skandal yang melibatkan nama Pangeran Andrew membuatnya memutuskan mundur dari tugas publik Kerajaan Inggris, akhir tahun lalu. Istana Buckingham pun merilis pernyataan resmi terkait keputusan tersebut pada 20 November 2020.

Tertulis bahwa skandal itu telah jadi "gangguan besar" bagi tugas kerajaan dan badan amal yang melibatkan nama Pangeran Andrew. Dalam pernyataan, Andrew mengatakan, ia meminta izin pada Ratu untuk "mundur dari tugas publik" dan Ratu mengizinkan, catat People.

Pernyataannya dalam wawancara yang disiarkan BBC di bulan yang sama menuai kecaman luas. Andrew menyatakan ia berbelas kasih pada korban perdagangan seks yang diduga dilakukan Epstein.

Infografis Tarik Ulur RUU Penghapusan Kekerasan Seksual

Infografis Tarik Ulur RUU Penghapusan Kekerasan Seksual. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Tarik Ulur RUU Penghapusan Kekerasan Seksual. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya