Liputan6.com, Jakarta - Adalah Dr Vanessa Kwan Hau Chi, dokter bedah plastik asal Hong Kong yang dinyatakan bersalah atas kelalaian serius dalam sebuah prosedur sedot lemak. Melansir SCMP, Selasa, 24 Agustus 2021, keteledoran berujung meninggalnya seorang pasien ini terjadi di sebuah pusat kecantikan di Hong Kong, tujuh tahun lalu.
Dokter 38 tahun itu dihukum juri Pengadilan Tinggi setempat atas kematian Josephine Lee Kar Ying pada 26 Juni 2014. Putusan dicapai setelah delapan jam diskusi di bawah pengawasan Hakim Susana D'Almada Remedios.
"Ini adalah pelanggaran yang sangat serius dan saya tidak dapat melihat hukuman lain, selain pidana penjara," katanya.
Advertisement
Anggota parlemen pro-kemapanan Alice Mak Mei Kuen, yang telah membantu keluarga korban, mengatakan mereka menyambut baik putusan itu. Ia juga berterima kasih atas upaya para penyelidik selama tujuh tahun terakhir.
Lee, korban kejadian itu, adalah seorang instruktur tari dengan berat 113,5 kilogram (kg) sebelum menerima perawatan dari teman sekolahnya, Kwan. Lee menjalani operasi sedot lemak pertamanya dengan menargetkan bagian perut pada 20 April 2014. Prosedur kedua dilakukan di tahun yang sama pada 26 Juni 2014 untuk menghilangkan lemak punggung.
Penyebab kematiannya tidak dapat dipastikan, tapi para ahli telah mengesampingkan overdosis obat bius, trauma, perdarahan, dan infeksi. Jaksa Juliana Chow Hoi Ling mengatakan Kwan, sebagai satu-satunya dokter terdaftar yang hadir di ruang operasi selama tiga jam prosedur sedot lemak, berutang perawatan pada Lee.
Kwan dituduh gagal menjaga keselamatan wanita itu. Kelalainnya disebut sebagai penyebab kematian yang substansial. Secara khusus, dokter bedah plastik itu dikatakan gagal memastikan tenaga profesional, seperti ahli anestesi, hadir untuk memberi dan memantau sedasi.
Juga, tidak mengikuti pedoman Akademi Kedokteran Hong Kong tentang prosedur sedasi. Kwan selanjutnya dituduh gagal memastikan pasokan oksigen yang cukup selama prosedur sedot lemak, serta tidak memantau yang tepat, ditambah resusitasi tepat waktu setelah prosedur.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tuduhan pada Dokter Bedah Plastik
Jaksa mengatakan Kwan meninggalkan ruang operasi sebelum Lee sadar dari obat bius untuk dirawat empat asisten tidak terlatih yang memantau tanda-tanda vitalnya lewat dengkuran. Ketika melihat Lee kurang mendengkur dan jadi pucat, mereka memberi tahu Kwan. Ia kembali empat menit kemudian dan menginstruksikan staf memanggil layanan darurat.
Lee tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan saat tiba di Rumah Sakit Queen Elizabeth pukul 16.12 dan dinyatakan meninggal pukul 17.06. Dr Chan Yu Kit, seorang ahli bedah plastik yang bersaksi untuk penuntutan, mengatakan sedot lemak adalah prosedur yang tampaknya sederhana, tapi bisa berakibat fatal jika dilakukan ahli tidak berpengalaman.
Ia mengatakan manajemen operasi dalam kasus ini "cukup berbahaya" dan mempertanyakan pengalaman Kwan dalam melakukan prosedur. Kwan tidak bersaksi dan tidak memanggil saksi untuk melawan bukti ahli penuntut.
Ketika kasusnya sampai pada penutupan pengajuan, hakim mengatakan, "Saya masih tidak tahu apa pembelaan Anda."
Â
Advertisement
Kata Penasihat Pembela
Penasihat pembela Paul Leung Chiu-lam mengatakan Kwan tidak bermaksud membuat Lee berada di bawah pengaruh obat penenang yang dalam. Pihaknya mencatat bahwa Lee masih bisa berbicara selama prosedur, karena ketika direkam ia mengatakan, "sakit, sakit, sakit."
Leung juga mengatakan "seseorang tidak dapat mengharapkan seorang ahli bedah mendampingi pasien sepanjang waktu" dan menjawab bahwa para asisten tidak sepenuhnya tidak terlatih seperti yang dituduhkan.
Ia lebih lanjut menunjukkan bahwa seorang petugas polisi yang datang ke TKP telah menyaksikan Kwan melakukan semacam resusitasi pada Lee. Pada 2016, Kwan dibebaskan Pengadilan Kwun Tong dari satu tuduhan. Ia dinyatakan tidak menyimpan petidin dari insiden yang sama.
Infografis Fenomena Operasi Plastik
Advertisement